Apa yang engkau lontarkan hanyalah isapan jempol belaka,
Apa yang engkau kemukakan juga tak bermakna,
Aku tidak menduga sebelumnya,
Bahwa akhirnya akan begini,
Tak habis pikir saja,
Orang sepertimu bisa tak menepati janji,
Tak ingin aku menyalahkanmu,
Kuhanya wondering,
Mengapa tak bisa berlaku sesuai ucap ?
Dibasah rambutku, kucoba bercermin, tersenyum..
Memang kutahu senyumku penuh dengan pilu..
Aku tak bisa menyalahkan rasaku yang tercurah untukmu..
Aku hanya menyesal mengapa kumengenalmu, itu saja..
Memang benar pepatah mengatakan "lidah tak bertulang"..
Begitu sarat akan makna dari sebuah pepatah itu..
Kutelan janji-janjimu, kubiarkan tenggelam..
Janjimu palsu membiusku,,
Sosok sepertimu tak pantas berdusta,
Sosok sepertimu layaknya penuh cinta,
Tapi ternyata dihatimu sendiri hampa, tiada cinta, musnah sudah,
Mungkin itu yang membuatku lepas dari peka jika perkara cinta,
Mungkin itu yang membuatmu tak pernah merasa sakit jika kehilangan,
Karena rasamu telah engkau habiskan untuknya.
Beginilah aku akhirnya, termenung dikubangan luka...
Menelan janji palsumu...mas Pawiro
Tidak ada komentar
Posting Komentar