Responsive Ad Slot

Latest

Relationship

Kenali Gejala, Penyebab, Flu Singapura dan Pengobatan yang Harus Dilakukan

Senin, 14 Agustus 2023

/ by Jogjanesia



Di zaman setelah pandemi, banyak sekali penyakit yang timbul dan mulai menyerang. Salah satu di antaranya adalah Flu Singapura. Tidak memandang usia, Flu Singapura banyak menyerang anak-anak dan orang tua, dikutip dari Channelnewsasia.com.

Dilansir oleh Morinagaplatinum.com, Flu Singapura atau yang sering dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, foot, and mouth disease atau HFMD), penyakit ini umumnya disebabkan oleh sekelompok virus yang disebut enterovirus.

Flu Singapura ini lebih sering menyerang anak kecil dibandingkan rentetan usia lainnya karena si kecil tidak memiliki imun tubuh seperti orang dewasa. Salah satu faktornya adalah karena kurangnya mencuci tangan. 

Berdasarkan studi yang dilakukan di negara Singapura, Hong Kong, dan Jepang, menemukan kalau Flu Singapura lebih mudah penyebarannya di daerah yang memiliki suhu panas, kelembaban yang tinggi, dan angin yang kencang.

Flu Singapura pertama kali ada pada tahun 1957 di Toronto, Kanada. Memang terdengar tidak sesuai dengan nama penyakitnya, tapi pada saat yang bersamaan di tahun tersebut, Negara Singapura dilanda dengan penyakit yang sama (Flu Singapura) dan terdapat banyak sekali kasus kematian. Sampai saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi atau menghindari diri dari penyakit ini.

Berikut adalah penyebab, gejala, dan pengobatan dari Flu Singapura.

Penyebab Flu Singapura

Dilansir oleh Emc.id Flu Singapura disebabkan oleh virus Coxsackie Virus Strain A16. Virus Coxsackievirus adalah bagian dari virus bernama Enteroviruses.  Dimana virus-virus ini bisa dikategorikan sebagai virus yang mudah menular dari satu orang ke orang lainnya.

Pertama virus yang terdapat pada Flu Singapura pertama-tama akan menyerang bagian mulut, khususnya sekitar amandel dan kemudian masuk ke sistem pencernaan. Pada akhirnya, virus akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Cara penyebaran dari Flu Singapura adalah dengan cara sebagai berikut:

Virus akan tersebar melalui cairan atau butiran-butiran yang keluar dari tenggorokan atau hidung yang keluar saat bersin,
Ludah atau liur yang keluar saat batuk,
 Cairan yang keluar dari selaput lepuh,
Segala macam benda yang sudah terkontaminasi oleh orang yang terkena Flu Singapura.

Gejala dari Flu Singapura

Memiliki gejala seperti demam pada umumnya, orangtua harus lebih teliti dan waspada terhadap gejala-gejala dari Flu Singapura. Berikut adalah gejala-gejala Flu Singapura dilansir oleh Emc.id:

  1. Demam tinggi dan sakit tenggorokan,
  2. Kehilangan nafsu makan,
  3. Terdapat luka seperti melepuh (sariawan) di bagian lidah, gusi, dan dalam pipi,
  4. Terdapat ruam merah,
  5. Anak-anak atau balita akan lebih mudah untuk tersinggung,
  6. Sakit perut.

Dilansir oleh Morinagaplatinum.com, masa inkubasi dari virus Flu Singapura berlangsung selama 3 sampai 6 hari. Gejala pertama akan mulai sesuai dengan urutan di atas. Saat penderita makan atau menelan sesuatu, penderita akan merasakan nyeri. Alhasil, penderita akan kehilangan nafsu makan dan menjadi lemas. 

Sariawan biasanya akan muncul selang 1 sampai 2 hari setelah demam muncul. Setelah itu akan diikuti dengan ruam di sekitar daerah tangan dan kaki.

Pengobatan dari Flu Singapura

Dilansir oleh Pelangischoolbali.com, tidak ada obat khusus untuk mengobati atau mencegah Flu Singapura atau HFMD. Namun, biasanya jika seorang anak atau orang tua yang terpapar dengan penyakit ini akan ditangani dengan beberapa cara seperti berikut:

Dilansir oleh Morninggaplatinum.com, berikut adalah cara yang bisa dilakukan saat anak anda terpapar Flu Singapura:

  • Berikan si kecil makanan yang mudah ditelan seperti bubur dan sup.
  • Berikan pengobatan yang dapat membantu dalam penurunan demam atau nyeri,
  • Mengonsumsi banyak cairan. Jenis cairan bisa berbentuk minuman dingin, hal ini guna mengurangi rasa sakit di tenggorokan,
  • Pastikan anak beristirahat dengan cukup,
  • Oleskan krim anti gatal pada ruam,
  • Ajarkan si kecil untuk berkumur, air kumuran disarankan terbuat dari air garam dan lakukan metode tersebut secara berulang kali. Hal ini dapat membantu mengurangi sariawan.
  • Berikut adalah cara yang bisa dilakukan dilansir oleh Emc.id

Berikan obat penurunan demam. Namun, jangan menggunakan sembarang obat demam, usahakan obat yang sudah diresepkan oleh dokter. Istirahat dengan cukup dan minum minuman yang dingin untuk mengurangi sakit tenggorokan,

Hindari makanan dan minuman yang mengandung rasa asam dan pedas. Hal ini dilakukan demi menghindari rasa perih pada luka. Perlu diingat makanan yang dikonsumsi selama terpapar dengan virus Flu Singapura adalah makanan yang mengandung banyak nutrisi terutama yang mengandung nukleotida dan laktoferin. 

Nukleotida serdiri merupakan kandungan protein yang yang dibutuhkan tubuh untuk dapat memperkuat kekebalan tubuh terhadap infeksi dan nutrisi ini akan membantu membentuk metabolisme tubuh yang baik. Sedangkan, laktoferin berfungsi sebagai antimikroba dan berguna sebagai sistem kekebalan tubuh, serta memaksimalkan daya tahan tubuh yang maksimal. 

Kedua nutrisi ini akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga proses pemulihan berjalan lebih lancar. Hal ini perlu diperhatikan agar orang yang sudah terpapar dengan Flu Singapura tidak akan terpapar dengan penyakit lainnya.

Pencegahan yang bisa dilakukan

Dilansir oleh EMC.id, ada 6 cara yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya virus Flu Singapura, seperti berikut,

  1. Menghindar dari orang yang terkena Flu Singapura sampai mereka dinyatakan sembuh,
  2. Rutin membersihkan area yang terkontaminasi virus,
  3. Ajari anak untuk tidak memasukan apapun kedalam mulut sebelum mencuci tangan. Pada dasarnya mengajarkan mereka untuk tidak sembarangan memasukan apapun kedalam mulut,
  4. Jangan mencium anak yang terkena Flu Singapura,
  5. Hindari berbagai macam peralatan dan barang pribadi penderita Flu Singapura.




Tidak ada komentar

Posting Komentar

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde