- Aku menikah diusia yang sangat belia, yaitu 14 tahun. Aku menikah karena kehidupan malam dan pergaulan bebas yang kujalani dengan kekasihku. Akhirnya aku hamil saat aku masih kelas 2 SMP. Menikah diusia yang sangat muda dan harus membesarkan anak tentu bukan pekerjaan yang mudah.
Aku menikah hanya dua tahun dengan suamiku, selama dua tahun itu aku dan suami hanya bertengkar dan saling menyakiti. Keluargaku tidak harmonis, akhirnya aku dan suami bercerai.
Panggil saja aku Via, saat ini aku berusia 21 tahun. Aku masih muda dan tentu saja masih cantik, aku juga mempunyai banyak tatto ditubuhku.
Setelah bercerai, aku memutuskan bekerja di sebuah cafe karaoke. Dengan bermodalkan suara, aku bekerja dari sore hingga pagi.
Mabuk, jalan dengan om-om, pria beristri adalah aktifitas keseharianku. Aku sangat menikmati pergaulan bebas yang kujalani itu. Siang aku tidur dan malam aku senang-senang di ruang karaoke.
Sampai suatu hari dua tahun setelah aku kerja di dunia malam, aku kenal dengan seorang pria, sebut saja namanya Galang (35). Kami sangat nyambung dan sepertinya cocok di hati.
Aku dan Galang berkenalan pertama kali di dalam room karaoke. Waktu itu aku dipaksanya untuk menerima booking longtime, awalnya aku menolak karena selama aku kerja di klub malam, aku tidak pernah menerima bookingan dari siapapun.
Tapi karna saat itu aku memang sedang membutuhkan uang akhirnya aku menerima tawaran dia. Malam itu kami masuk ke dalam hotel, dan dia benar-benar menikmati pelayananku. Dan semua tidak berakhir begitu saja, hubungan yang awalnya hanya transaksi seks saja akhirnya berakhir dengan cinta.
Aku dan Galang semakin dekat, dan suatu hari dia menyuruhku berhenti bekerja di klub malam itu. Galang membiayai semua keperluanku, aku bener-bener berharap agar bisa dinikahi, tapi harapan itu seakan sirna setelah aku tau dia mempunyai istri dengan 2 orang anak.
Tapi entah kenapa, aku tidak bisa meninggalkan dia. Dia berjanji akan menikahi aku, aku juga sudah pernah dipertemukan dengan istrinya, tapi istrinya begitu membenci aku, mungkin karena aku lebih muda dan modis dari dia.
Hari demi hari, aku memendam rasa sakit hati, hingga suatu hari tanpa sepengetahuan Galang, aku bekerja lagi di klub malam. Setiap hari aku pulang pagi, mabuk, dan jalan dengan laki-laki lain. Aku kembali ke pergaulan bebas yang sempat lama aku tinggalkan.
Rasa-rasanya aku sudah gak kuat dengan semua ini, sampai saat ini semua masih kusembunyikan dari dia, aku sangat menyayangi dia, tapi apa yang harus aku lakukan? Semakin hari aku semakin menjadi-jadi, menerima bokingan dari semua laki-laki yang haus akan sex. Aku benar-benar bingung dengan semua ini. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar