Di kawasan Tempat MTQ Internasional di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (5/9) kemarin. "Bupati keberatan saya hadir, akhirnya saya daripada mengganggu acara itu, saya lihat panggungnya sudah siap semua, daripada merusak acara, saya menyatakan kepada pak kyai Saifullah Ma'shum saya marah," katanya kepada wartawan, Rabu (6/9).
Sambil bercanda, ia mengatakan marah karena telah menyia-nyiakan ongkos untuk berangkat dari Jakarta menuju Banjarmasin.
"Marahnya saya, saya minta untuk diganti (ongkos)," katanya sambil nyengir.
"Yang kedua marahnya saya, 'Saya capek sebetulnya untuk ke sini. Ternyata sampai sini sampean gak jelas ngundang saya. Tau gitu gak usah ngundang saya,'" sambung Ketua Umum PKB itu menirukan percakapan dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) KH Saefullah Ma'sum Saifullah Ma'sum.
Sebelumnya, Bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membantah adanya intimidasi terhadap Bupati Tanah Laut Sukamta yang membuat dirinya batal membuka acara MTQ internasional di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Ia mengatakan, batalnya membuka acara MTQ yang dilaksanakan Jami'yyatul Qurra wal-Huffadz (JQH) itu justru memang lantaran penolakan dari Bupati Tanah Laut itu sendiri. "Jadi perlu dicatat tidak ada intimidasi sama sekali," kata Cak Imin kepada wartawan, Rabu (5/9).
Ketua Umum PKB itu mengaku sempat bertanya alasan Bupati Tanah Laut tak berkenan dirinya membuka atau bahkan hadir dalam kegiatan tersebut kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat JQHNU Saifullah Ma'shum. "Jawabannya memang sebagian anggaran yang digunakan (kegiatan JQH) APBD. Jadi wajar yang punya anggaran gak berkenan," ucap Cak Imin. (*)
Tidak ada komentar
Posting Komentar