Beberapa diantara sekelompok mantan itu ada yang meninggalkan kebencian, ada yang tidak meninggalkan kesan sedikit pun namun ada juga yang patut aku labeli sebagai mantan terindah. Aku mengenalnya hampir 8 tahun silam, menjalin hubungan dengannya sekitar 3 tahun, kemudian semua itu kandas.
Aku memintanya untuk mengakhiri hubungan kami pada saat itu, dia memintaku untuk berfikir ulang namun aku sudah merasa cukup matang dengan keputusanku. Setelah kami putus, ada banyak yang menanyakan alasanku menyudahi hubungan dengan wanita sebaik dia.
Tahun 2019, aku lupa bulan apa, mungkin sekitar pertengahan tahun, kami kembali bertemu tanpa sengaja. Setahuku saat itu dia sudah memiliki pacar namun entah kenapa dia kembali mendekatiku, bahkan memintaku untuk melanjutkan rencana kami yang gagal karna aku meminta putus, rencana menikah. Aku coba untuk kembali jalan dengannya. Sebatas jalan dan pergi makan berdua tanpa menegaskan apa label yang tepat untuk hubungan kami itu.
Hampir sebulan lamanya, awalnya aku ngerasa nyaman, apalagi dia adalah seseorang yang sangat memanjakan pasangannya dengan makanan enak yang menjadi kelemahanku. Namun itu hanya bertahan seminggu pertama, setelah itu aku mulai ilfil dan kemudian komunikasi kami terputus begitu saja. Buatku mantan itu ibarat novel yang sudah pernah kita baca, bagaimana pun cara kita membacanya selalu berakhir pada akhir yang sama.
Sekarang ini, kadang aku masih mengingatnya, mengingat kenangan kami dulu namun tidak terbesit untuk kembali dalam kehidupannya kalau ada kesempatan. Aku gak tau lagi kabarnya gimana. Kadang aku masih mengenangnya, tersenyum saat aku melewati atau datang ke tempat yang pernah kami datangi, sebatas itu saja karna kini cintaku sepenuhnya untuk dia tok til. :)
Tidak ada komentar
Posting Komentar