Menjadi kekasih seperti paduan kasih Adam dan Hawa didalam ketulusan dan keabadian cinta Nya. Kekasih yang berjalan dengan paduan sepanjang usianya didalam jalan takdir kehidupan yang sama. Saling melengkapi dan saling menggenggam dengan penuh ketulusan kasih sayang.
Kekasih pengaduk kalbu yang mampu mengayomi dan membimbing di dalam bahtera mahligai yang bersahaja. Kekasih pengaduk kalbu sehidup semati yang menghabiskan kisah senjanya bersama. Menatap biru indahnya langit yang teduh bersama. Menghabiskan sisa waktu saat berpijak di dunia bersama.
Diriku hanya ingin dirimu saja yang mendampingiku, serta mampu menjadi sandaran ditiap gundahku. Menjagaku dengan tulus hatimu. Yang mampu menggenggamku bersama menuju surga Ilahi. Di dalam satu hati yang sama kita berjalan dan pernah sepadan untuk saling melengkapi. Begitupun diriku yang hingga detik ini masih kepada satu cinta saja didalam hati yang dahulu pernah saling kita berbagi. Di dalam satu cinta yang sama untuk sepanjang masa, sepanjang usia seperti kisahnya Adam dan Hawa.
Beliau mengajarkan tentang arti ketulusan cinta yang sesungguhnya. Tentang arti ketulusan sepanjang masa, kesetiaan sepanjang usia. Untuk bisa tetap saling menjaga,mengabdikan diri penuh kasih. Didalam berkorban dan memperjuangkan kemurnian arti kata cinta yang sejati untuk saling mengasihi.
Berjuang bersama dan kita patut belajar dari tauladan kesucian abadi cinta ayahanda Adam dan ibunda Hawa. Yang mengajarkan tentang arti cinta dan keindahan yang sesungguhnya. Ia indah dan sungguh memang benar indah dengan kebersahajaannya. Didalam balutan Ruhani yang selalu memancarkan kasih mesra kesetiaan yang terjaga bahkan melebihi keindahan surga. Ia tertunduk dan berjalan menyusuri tiap perjalanannya dengan meraih dan menggapai restu Ilahi.
Sebagaimana kodratnya pada setiap pasangan yang saling menggenggam. Saling menyayangi dengan ketulusan. Saling melengkapi pada bagian kehidupan yang senantiasa melengkapi bagian yang lainnya. Sebagaimana tulang rusuk yang tak akan mampu kehilangan satu bagiannya untuk melengkapi kehidupan hayati sebagai pelengkap hidupnya.
- Karena sejatinya cinta tidaklah harus sempurna.
- Karena cinta justru bisa dapat untuk saling melengkapi dan menyempurnakan.
- Karena cinta yang sejati tidaklah bersyarat dan tidak terduga,Ia datang dengan penuh ketulusan kemurnian akan sejatinya kasih dan sayang.
- Karena cinta yang abadi ialah anugerah dan fitrah dari Sang Pencipta.
Dan pada batas kesabaran cinta terhebat yang mampu menembus ruang dan waktu. Mampu menembus dinding yang teramat kokoh. Batas sabar cinta terhebat ialah pada saat diriku mampu meredam menahan semua kerinduan dan memilih untuk tetap bersandar didalam naluri keikhlasan kepada sang pemilik hati.
Tanpa kita berkeluh kesah pada setiap keadaan yang mungkin saja dapat mengoyakkan hati seketika. Antara hati dan cinta,akan selalu ada saja hal yang mengujinya. Menguji kualitas kesungguhannya. Untuk membuktikan kualitas kadar terdahsyat kemurniannya. Sesekali aku pun menyimak, Siapakah yang benar-benar didalam ketulusannya.
Dan aku, hanya ingin seseorang yang mampu mencintaiku dengan utuh. Mampu menerima dengan apa adanya. Bukan sekedar klise dan singgahan sementara. Mampu menerima apa adanya dengan ketulusan yang apa adanya. Bukan ilusi maupun rekayasa. Dan maukah duhai engkau pilar hatiku yang mampu untuk saling menyempurnakan itu secara utuh bersamaku?
Janganlah berjalan di belakang ku, karena diriku dapat saja kelelahan. Jangan pula berjalan di depanku,karena diriku tidak ingin digiring dan yang memungkinkan aku akan ketakutan. Namun,tetaplah berjalan di sampingku. Karena aku membutuhkan mu pilar hatiku yang mampu menjaga,membimbing begitupun saling mengisi dan melengkapi sebagai penyempurnaku. Untuk kita bisa tetap saling bersama menghibur dikala sedih. Menjadi penyemangat untuk saling mendampingi didalam suka maupun duka.
Duhai kamu pilar hatiku, kamu lah yang mampu untuk menjadi pelengkapnya dan menyempurnakan imanku. Sebagai wujud bentuk ibadah kepada sang pencipta yang menggenapkannya. Duhai kamu pilar hatiku, separuh belahan jiwaku, apakah dirimu memahami tentang apa itu arti sebuah cinta tulus yang sebenarnya.
Setelah kamu mampu melewati terpaan badai ujian yang sebenarnya. Dan kamu tetap berjalan pada satu hati satu cinta yang sama didalam pembuktian dan perjuangan diatas kasih sayang bersama. Maka, di situlah letak puncak keikhlasan dan ketulusan yang sebenarnya. Begitu banyak sajak puitis tentang arti kata sebuah bentuk cinta. Sepuitis para pujangga yang merangkainya. Namun sejauh ini, belum aku menemukan pemahaman akan kesukaran dari sebuah arti nama cinta.
Karena sejati dan abadinya cinta itu dibentuk. Dipupuk dan disirami dengan penuh kasih dan sayang. Hati yang saling menjaga dan terjaga. Kehadiran sebuah cinta tidak mampu untuk diterka apalagi didikte. Karena sesungguhnya didalam hati yang letaknya sangat dalam itu tidak mampu untuk berdusta. Cinta hadir tanpa permisi,hadir didalam fitrah yang menjadi anugerah yang dititipkan kepada hati yang dikaruniakan oleh Ilahi.
Duhai kamu pilar hati penyejuk Ruhani. Cinta yang kamu berikan dengan tumpuan segala keyakinan dan kekuatan diri yang selalu mengisi tiap sendi sudut hati. Menggelayuti ruang hati teduhku. Dan aku ingin mencintaimu dengan cara yang sederhana. Sedari dahulu dan tidak tergantikan. Berjalan berjuang bersama untuk menuju surga Ilahi. Memupuk ketulusan didalam ketulusan menuju surga NYA.
Tidak ada komentar
Posting Komentar