Responsive Ad Slot

Memilih Antara Kekasih Atau Mantan Suami

Tidak ada komentar

Minggu, 06 Oktober 2019



Selalu kucoba bertahan demi anak hingga akhirnya diusia pernikahanku yang ke-4 aku menggugat cerai karena aku sudah tidak tahan lagi, aku takut melihat pertumbuhan anakku jika dia melihat ayahnya selalu seperti itu dirumah, belum lagi beban psikologiku




Aku adalah seorang
single parents, aku memutuskan berpisah dengan suamiku karena dia pecandu
narkoba dan selalu mengkonsumsinya dirumah. Memang sejak pacaran dulu, aku
sudah tau kalau dia pecandu tapi karena sudah terlanjur cinta aku menerima
lamarannya, lagian kata orang kalau sudah berumah tangga pria bisa berubah. Dan
memang benar, 1 tahun pertama dia sembuh total, tapi begitu anakku lahir dia
kembali pada kebiasaannya dulu. Sudah berulang kali suamiku masuk panti
rehabilitasi tapi dia selalu kembali menjadi pecandu dan sampai sekarang dia
masih minum obat terlarang itu dan selalu konsultasi ke dokter spesialis
jiwanya.





Selalu kucoba bertahan
demi anak hingga akhirnya diusia pernikahanku yang ke-4 aku menggugat cerai
karena aku sudah tidak tahan lagi, aku takut melihat pertumbuhan anakku jika
dia melihat ayahnya selalu seperti itu dirumah, belum lagi beban psikologiku. Memang
dulu ketika menikah hanya papaku yang setuju yang lainnya ‘tidak’ dan ketika
aku bercerai juga tidak ada yang setuju, sehingga aku sendiri yang mengurus
hingga sidang selesai.





Dan ternyata menjadi
single parents bukanlah hal yang mudah bagiku. Banyak sekali godaan yang
kuhadapi terutama dari lelaki yang suka iseng namun aku hanya fokus bagaimana
membuat anakku tidak trauma dengan perpisahan orang tuanya. Tapi terkadang aku
menyesal atas pilihanku jika aku melihat anakku sakit dan selalu memanggil
ayahnya hingga kini usianya 7 tahun.





Hanya selang 3 bulan
dari perceraianku, aku sudah mempunyai kekasih baru yang baik, perhatian dan
sayang padaku dan anakku dengan harapan bisa melupakan kesedihanku karena dia
juga baru berpisah dengan calon isterinya yang ketahuan selingkuh menjelang
hari pernikahan mereka.





Aku merasa dialah yang
mampu membahagiakan kami. 6 bulan usia pacaran kami (Juli 2011), aku diterima
kerja di sebuah Perusahaan yang khusus mencari nasabah untuk investasi di
bursa. Hanya 2 bulan aku terima gaji sebesar 500 ribu belum lagi
potongan-potongan yang harus kuterima sebagai syaratnya. Dan selebihnya hingga
kini (Maret 2012) aku masih belum mempunyai nasabah dan aku tetap bertahan
karena aku yakin “Rezeki anak pasti ada”.





Aku ingin membuktikan
pada keluargaku bahwa “Aku Bisa” membiayai hidupku dan anakku tanpa bergantung
pada keluargaku, aku tidak ingin menjadi beban mereka. Tapi pastinya sekarang
kondisi perekonomianku perlahan tapi pasti habis karena tidak ada pemasukan.
Walaupun aku mempunyai pacar tapi aku tidak pernah mau menerima pemberiannya
dan dia juga tidak pernah aku beri tahu masalah gajiku jika dia bertanya.





Terkadang aku sedih,
menyerah, putus asa dan selalu bertanya, “apa yang salah dengan diriku ini?”.
Apakah ini hukuman atas perceraianku? Aku merasa setiap langkah yang kubuat
selalu gagal. Terkadang aku menyalahkan Tuhan sebab segala usaha dan doa sudah
kulakukan tapi belum juga berhasil. Aku juga merasa iri dengan teman-temanku
yang sudah berhasil. Namun kembali lagi aku berpikir mungkin ini adalah cobaan
dan belum rezekiku. Aku yakin bahwa aku bisa seperti teman-temanku yang sudah
mendahuluiku. Aku yakin, Tuhan tidak akan memberikan cobaan jika Hamba-Nya
tidak sanggup.





Meskipun begitu aku
selalu merasa bahagia karena kekasihku selalu ada disisiku saat aku
membutuhkannya. Hanya dialah yg selalu menghiburku dan selalu mencurahkan
perhatiannya pada kami. Tapi keluargaku tidak ada yang setuju karena dia dari
keluarga yang tidak mampu apalagi orang tuanya juga sudah meninggal. Kini 2,5
tahun sudah kami jalani dengan cara ‘BAKSTREET’ namun restu keluargaku tak
kunjung datang walaupun sudah berulang kali dia berusaha melamarku.





Aku tidak kuasa
melawan keluargaku seperti dulu lagi. Aku sekarang bukanlah seorang wonder
woman seperti dulu yang bisa mewujudkan apa saja yang kuinginkan. Aku hanya
seorang wanita lemah yang hanya bisa pasrah pada keadaan. Kini kembali aku
bagai buah simalakama. Aku harus memilih mengorbankan kebahagiaanku atau
kebahagiaan anakku karena sesungguhnya anakku tidak bisa menerima pria lain
selain ayahnya.





Dan kini suamiku
memintaku kembali padanya, bulan April 2012 nanti aku berniat kembali pada
suamiku karena ternyata dia masih mengharapkanku dan aku ingin mengembalikan
kebahagiaan keluargaku yang dulu hilang demi anakku satu-satunya apalagi
keluargaku setuju. Aku bingung karena hingga kini aku belum bisa meninggalkan
kekasihku yang sangat kucintai yang selalu ada saat kubutuhkan dan selalu
mencintaiku sepenuh hatinya. Namun yang pasti aku harus bisa meninggalkannya
walaupun aku tidak tahu apakah aku bisa atau tidak karena aku sangat
menyayanginya sepenuh hati.





Aku tidak ingin ada
istilah “perselingkuhan” nantinya dalam keluargaku karena aku juga membenci
kata-kata itu. Aku tidak tau apa pilihanku benar atau salah. Aku hanya berharap
bisa meraih kebahagiaan dalam hidupku. AMIN
***




Seperti diceritakan
kawan Neny kepada redaksi.




Kesempatan Dalam Kesempitan

Tidak ada komentar







Gaess sahabat Dejamix, Perselingkuhan itu terjadi pasti ada penyebabnya, entah itu karena permasalahan rumah tangga soal ekonomi atau lainnya tetapi kadang waktu yang tersisa bisa menjadi penyebabnya. Nah simak cerita dari kawan dibawah ini ya gaesss..



 Namaku Irma, aku
seorang ibu dengan dua orang putra, keluarga kami sangat harmonis tak kurang
suatu apapun, kami semua saling sayang dan membutuhkan. Kami tinggal di luar
pulau Jawa sampai aku dan suami memutuskan membuka usaha di pulau Jawa.






Keputusan tersebut
kami ambil karena pada waktu itu banyak perusahaan-perusahaan besar yang tutup,
kami ingin mencoba berwirausaha agar bila sewaktu waktu kena phk kami siap.
Akhirnya, aku pindah ke jawa dan suami tetap bekerja di perusahaannya.





Singkat cerita kami
berpisah, dan di Jawa aku memulai usaha warnet. Tanya kawan sana sini ketemulah
sama seorang pria yang biasa menyeting warnet, sebut saja namanya R. Dan
disinilah semuanya bermula. Suami menyerahkan semua urusan warnet ke R, dari
pengadaan komputer sampai pembuatan warnet.





Setiap hari aku dan R
bertemu, awalnya biasa saja, tapi makin lama kami jadi sering curhat, kami
sering ngobrol sampai tanpa kami sadari ngobrol ke hal-hal pribadi. Anak-anakku
semua sekolah, R sering ke rumah kadang saat anak-anak lagi sekolah dan situlah
semua dosaku bermula.





Sebagai wanita normal
aku rindukan belaian. Aku rindukan kehangatan. Hingga akhirnya terjadilah dosa
besar antara aku dan R. Kami hanyut dalam alunan dosa. Kalo bukan di rumah kami
sering ke hotel. Jauh dari suami rupanya membuatku berani selingkuh dan
terjebak dalam kesempatan. Tiga bulan berlalu dan ada resah yang tak bisa
kupungkiri. Aku sering menangis di malam hari menyesali apa yang sudah terjadi.
Dan Alhamdulilah akhirnya kami sadar.





Sekarang, kami sudah
kembali ke keluarga kami masing-masing. Tapi setiap saat mengingat kejadian itu
atau menatap wajah suamiku ada rasa sesal yang tak terkira, ada rasa takut
kalau suatu saat rahasia kami terbongkar. Kini hanya air mata dan penyesalan
yang menghantui hari-hariku.





Andai bisa aku ingin
kembali ke 3 tahun yang lalu saat kami masih bersama dalam keadaan apapun.





Satu pesan untuk
teman-teman. Hindari kesempatan buruk.. dan apapun keadaannya sebuah keluarga
memang sebaiknya selalu bersama demi menghindari hal-hal yang tidak di
inginkan. Walau saya tahu ini semua juga karena imanku yang amat sangat lemah.
***





Seperti yang
diceritakan kawan Irma kepada redaksi









Dua Sisi, CINTA DAN NAFSU

Tidak ada komentar

Sabtu, 05 Oktober 2019










Cinta dan nafsu memang kadang membingungkan, kita menyebutnya cinta
tapi selalu saja rindu dengan belaian dan kecupannya. Bukankah cinta tak perlu
itu semua? Sejujurnya aku pun sama dengan mereka yang bingung antara
 cinta dan nafsu, setidaknya demikian kisah yang
akan kuceritakan ini.





Terimakasih kepada redaksi ceritacurhat.com
yang telah bersedia menerbitkan ceritaku ini. Rasanya
 senang sekali bisa menemukan situs curhatan
seperti, jadi bisa menuliskan kegundahan yang aku rasakan.
 Pengalaman yang ingin kuceritakan ini belum
lama terjadi, mungkin sekitar 6 bulan yang lalu. 





Saat itu aku tengah menjalin
hubungan dengan seorang pria, hubungan itu berawal dari status pertemanan biasa
saja.
 Dan dari
pertemanan itu muncul chemistry diantara kami yang membuat kami cepat akrab.
Tapi meski demikian, diantara kami tidak pernah terjalin status hubungan
berpacaran. Bisa dikatakan hubungan kami adalah tanpa status atau istilah
kerennya teman tapi mesra.





Aku menjalin hubungan dengannya karena aku baru
saja putus dengan pacarku. Berkenalan dengannya tiga hari setelah aku putus
dengan pacar yang kini menjadi mantanku. Kami berkenalan lalu saling dekat,
kami menjadi akrab dan saling berbagi. Kami pun sering jalan keluar.
 





Karena kedua orang tuaku sibuk dan aku pun
sedang dalam masa galau, aku pun menerima setiap ajakan dia untuk keluar jalan
bersama dengan senang hati. Kami keluar layaknya pasangan pada umumnya. Kami
menikmati dunia kami tanpa memperdulikan apapun yang orang lain katakan. Aku
sendiri juga tidak tahu apakah ini termasuk cinta atau pelampiasan?





Karena semakin lama kami semakin dekat, kami
pun semakin berani melangkah jauh meski tanpa status hubungan apapun. Saat itu
dirumahku sedang kosong, kami baru saja menghabiskan waktu malam minggu. Karena
rumahku termasuk kawasan komplek, otomatis suasana rumah pun sepi.
 Aku dan dia duduk berdua di ruang tamu setelah
kami lelah berjalan-jalan. 





Aku pun juga tidak tega untuk mengusirnya. Saat itu
aku menyandarkan kepalaku ke bahunya dan tanpa kami dapat cegah atau kontrol,
secara perlahan kepalanya semakin dekat hingga bibir kami saling bertemu.





Lama kami berciuman hingga kami tidak tahu
bahwa waktu telah lama berlalu.
 Karena waktu telah menunjukkan pukul 11 malam, aku memintanya
untuk pulang. Ternyata ciuman serta pelukan itu tidak hanya berhenti sampai
disitu saja. Kami melakukannya kembali di tempat-tempat lain dan tidak hanya di
rumah kami saja. Semakin lama, semakin sering. Sepertinya aku mulai terjerat di
antara cinta dan nafsu.





Cinta
ataukah Nafsu?



Namun lama kelamaan aku jadi berfikir dan tidak
tahu juga mengapa aku melakukan hal itu? Apakah ini cinta? Ataukah hanya
sekedar nafsu? Saat dengan mantanku, aku bahkan tidak pernah melakukan hal itu
hingga akhirnya dia memutuskanku karena dia mengira bahwa aku wanita polos dan
tak sejalan dengannya. Tapi mengapa aku bisa begini?





Hubungan kami hampir berjalan 2 bulan. Rasanya
waktu berlalu begitu cepat. Namun lama-lama aku jadi bosan dengannya. Aku bosan
berciuman tanpa rasa dengannya. Awalnya memang ciuman itu berasa seperti
terdapat suatu getaran yang membuat kami ketagihan. Tapi lama-kelamaan semuanya
seperti membosankan.






Mungkin begitulah nafsu, dia membosankan dan
layu. Tidak seperti cinta yang selalu membahagiakan.






Beberapa hari kemudian aku mendapat kabar bahwa
aku tukang perusak hubungan orang. Tentu saja aku tidak terima tuduhan itu. Aku
tidak tahu menahu apa pun tentang hal itu. Otomatis aku bertanya-tanya. Hingga
akhirnya aku mngetahui bahwa dia telah memiliki pacar.





Mereka memang sedang break dalam hubungan yang
sedang mereka jalani karena pacarnya sedang magang di suatu kantor. Aku yang
tahu hal itu pun kaget dan memutuskan hubunganku dengannya.





Entah apakah keputuskanku itu benar atau tidak.
Aku meninggalkan dia begitu saja. Aku tidak memberikan kabar apapun padanya.
Karena menurutku, hubungan kami memang tidak pantas untuk dilanjutkan. Dia
katakan cinta, namun bagiku semua hanyalah sebatas nafsu belaka. Aku tidak mau
terombang ambing berada di antara cinta dan nafsu.





Demikian kisahku, aku beruntung karena tidak
terlibat terlalu dalam dengannya, apalagi sampai berhubungan intim. Entah apa
jadinya aku jika sampai menyerahkan kehormatanku kepadanya. Ada baiknya,
pengalamanku ini dijadikan pelajaran bagi teman-teman terutama kaum wanita supaya
lebih berhati-hati antara cinta dan nafsu.
***


                                                                           


Seperti dikisahkan kawan Putri ke redaksi 







Seraut Wajah Ella

Tidak ada komentar











aku pernah punya teman perempuan




anaknya cantik berwajah oriental


menatap indah parasnya aku tak tahan


apalagi kulitnya putih bodinya sintal






namanya ella, katanya orang jawa tulen




tapi sepintas seperti keturunan tionghoa


matanya menyipit, senyum manisnya paten


belum pernah aku lihat gadis secantik dia






ella adalah teman sekelasku dulu semasa sma




bangku tempat duduknyapun tepat didepanku


karena sering bercanda lama lama aku suka


sifatnya yang manja membuatku makin rindu






tapi sayangnya aku ini seorang lelaki pemalu




meski aku naksir dia, tapi malu mengatakannya


jadi aku hanya bisa menyimpan didalam kalbu


padahal dibenakku tak pernah bisa melupakannya






sepanjang malam aku terbayang wajahnya




matanya berbinar seindah bintang kejora


rambutnya yang hitam lebat terurai di bahu


aku melamun seandainya dia menjadi pacarku






terbersit satu cara agar dia bisa mengerti




bahwa sebenarnya aku telah lama jatuh hati


suatu ketika aku pinjam saja buku tulisnya


alasannya aku ingin menyalin rumus fisika






aku senang karna langkah pertamaku berhasil




membawa pulang sebuah buku catatan fisikanya


masih didalam tas dan tak pernah aku ambil


sebab memang ada sesuatu yang sudah terencana






malam hari dikamar aku menulis selembar surat




kucari kata mutiara dari koran dan majalah top


agar tulisanku indah dan dia tersanjung berat


sebentar selesai, surat itu kumasukkan amplop






amplop itu lalu kuselipkan disela buku fisika




besok pagi sampai disekolah langsung aku kasih


malam itu aku jadi tak bisa tidur memikirkannya


hatiku gelisah menunggu apa yang akan terjadi






keesokannya rencanaku berjalan dengan sukses




suratku terkirim sempurna tanpa ada yang tahu


sekarang giliranku jadi seperti orang stress


menunggu jawaban dari seseorang yang aku rindu






dua hari kemudian benar juga dia menemuiku




sambil menenteng sebuah buku di tangannya


kuyakin ada selembar surat balasan untukku


didalam kamar mandi sekolah aku membacanya






aku tak sabar untuk membaca semua isi suratnya




tapi apa yang ditulisnya sangat menyakitkan hati


dia minta maaf karna sudah dijodohkan oleh ibunya


meraka akan segera menikah setelah lulus nanti






lemas rasanya kedua kakiku membaca isi surat




bila tahu begitu, aku jadi tak mau membacanya


tapi apa boleh buat, lebih baik segera kucatat


daripada membuatku tersiksa memendam cinta






akupun tak bisa berbuat apa apa lagi




sekedar mencintai tanpa bisa memiliki


tapi walau bagaimana, raisya gadis pujaanku


aku tetap cinta dia, meski dia bukan milikku..




.oOo.


KETIKA MALAM TELAH DATANG

Tidak ada komentar











saat kata kurajut dengan sayang,




biarkan mengalir tanpa penghalang


melahirkan makna berjuta impian


mengiringi senja yang temaram






saat puisi kusulam dengan rindu,




menghentakkan seluruh bara di kalbu


walau asa mendayu-dayu


walaupun malam hadir dalam sendu






saat nyanyian kurenda dengan asmara,




menuangkan irama penuh dengan rasa


menumpahkan segala sesak di dada


di tepian malam yang masih merana






saat cerita kutisik dengan cinta,




kisahkan angan lukiskan cita


walau dirimu ada di seberang sana


ku tetap merintih, memohon kata






semua kata,




semua puisi,


semua nyanyian,


semua cerita,




hanya untukmu, insan yang ku rindu…


.oOo.


Inilah Trend Busana Muslim 2015

Tidak ada komentar

Jumat, 14 November 2014

Awal bulan november ini telah resmi dibuka Jakarta Fashion Week, JFW merupakan ajang fashion terbesar di Asia tenggara. JFW tahun ini adalah kali ke-7 Femina Group mengadakan pagelaran busana akbar tersebut. Jakarta Fashion Week 2015 menampilkan berbagai model busana lokal terbaru dan dari desainer internasional untuk 88 kali pertunjukan yang akan berlangsung 7 hari kedepan. Jangan lewatkan momen besar ini, update lah setiap hari dalam minggu ini hingga tanggal 7 November.

Upacara pembukaan JFW dihadiri oleh Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., ia mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung dan mengapresiasi lahirnya para desainer muda dan diharapakan untuk terus mengembangkan kemampuannya untuk tetap berkarya. Sementara itu, menteri perdagangan, Rahmat Gobel, juga menyuarakan dukungannya kepada Femina Group atas even JFW yang telah banyak memberikan hasil yang positif untuk perkembangan fashion di tanah air.
JFW tahun ini mengusung tema “Setting Fashion Future”, pengenalan produk teranyar dari desainer dalam negeri terhadap pasar global menjadi target utama ditahun ini. Dalyanta mengatakan, “Melalui berbagai program pengembangan bisnis dari tahun ke tahun, JFW tetap konsisten membantu para desainer untuk memperkenalkan karya-karya mereka untuk diterima di pasar global. Harapan lainnya ialah agar masyarakat Indonesia akan lebih mencintai produk dalam negeri.”


Trend busana muslim 2015 masih banyak spekulasi karena JFW belum rampung sehingga masih sedikit sulit untuk memastikannya. Namun dari segi warna, banyak desainer mengatakan warna hijau tosca akan menjadi trend di tahun depan termasuk trend busana muslim 2015. Akan tetapi jika kita mengacu pada isi buku “Re+Habitat” yang disusun oleh beberpa pakar fashion beberapa waktu lalu, ada beberapa kesimpulan yang dapat kita tarik untuk memprediksi trend busana muslim 2015, berikut point-pointnya:

- Trend Alliance

Desainer terkenal Dina Midiani mengatakan trend alliance diprediksi akan ikut menghiasi trend busana tahun 2015-2016. Trend alliance adalah perpaduan antara model modern dan tradisional yang dimodifikasi hingga menghasilkan busana yang simple dan elegan. Trend busana muslim 2015 akan didominasi oleh motif-motif batik.

- Trend Biometik

Trend biometik ialah model busana yang mengandung unsur alam, khususnya alam serta akosistem yang hampir punah. Trend biometik ini terinspirasi dari banyaknya hutan dan lingkungan yang sudah rusak di Indonesia. Implementasi tema ini akan disajikan dalam warna, motif dan gambar. Trend busana muslim 2015 akan cukup dipengaruhi oleh tema unik ini.

- Trend Androit

Tema anyar ini lahir terinspirasi dari pesatnya perkembangan dunia gadjet di Indonesia sepanjang tahun ini, dari mulai smartphone dan sebagainya. Tema androit ini juga memungkinkan untuk memberi style baru terhadap trend busana muslim 2015.

- Trend Veracious

Veracious menghadirkan busana modern yang mengusung unsur-unsur primitif atau tradisional. Busana modern tidak hanya pakaian dengan look blink-blink mewah. Kali ini kesan modern akan dihasilkan dari unsur primitif itu sendiri dan tentu saja akan menambah nilai unik. Veracious akan ikut meramaikan Trend busana muslim 2015.

- Trend  Hijau Tosca

Hijau tosca adalah warna yang diprediksi akan mendominasi trend fashion tahu 2015 mendatang. Hal ini  bukan hanya prediksi dalam negeri, tapi juga banyak desainer mancanegara yang memaparkan prediksi ini. Warna hijau tosca akan mengambil bagian besar untuk trend busan muslim 2015.

Sunrise di Merapi Luar Biasa Menakjubkan

Tidak ada komentar

Selasa, 04 November 2014

Menikmati matahari terbit dari gunung api paling aktif di negeri ini, serta menengok langsung kawah Merapi yang selalu bergolak menjadi pengalaman wajib seumur hidup.

Berkunjung di kaki Merapi bertepatan dengan usainya ritual sadranan. Selama beberapa hari diadakannya ritual tersebut base camp ditutup sehingga para pendaki tidak diperkenankan transit melainkan bisa langsung melakukan pendakian. Hal ini dikarenakan base camp Barameru yang juga merupakan kediaman Mbah Min disediakan untuk menjamu para tamu dari dusun tetangga. Tradisi sadranan memang tak bisa dilepaskan dari masyarakat lereng Merapi; ritual ini digelar setiap tahun menjelang bulan Ramadhan untuk menghormati leluhur, juga sebagai sarana mengikat persaudaraan.

Gunung Merapi yang berada dalam satu garis lurus dengan Keraton Jogja dan Samudera Hindia memegang posisi penting dalam masyarakat Jawa. Hal ini dipercaya sebagai suatu trinitas kosmologi yang mempunyai hubungan erat satu sama lain. Merapi sebagai api, Laut Selatan perlambang air, sementara Keraton adalah penyeimbangnya. Malam ini kami berangkat untuk mendaki sang unsur api, Merapi.

Kami mengambil rute pendakian jalur sisi Utara, yaitu via Dusun Plalangan, Desa Jlatah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Plalangan adalah dusun terakhir bila kita akan melakukan pendakian melalui jalur Selo. Untuk sampai ke sini kita bisa naik angkutan umum dari arah Jogja ke Magelang; turunlah di Blabak lalu lanjutkan naik mini bus jurusan Selo. Untuk mencapai BASE CAMP BARAMERU (MBAH MIN) kita harus berjalan kaki melewati jalan aspal menanjak karena tak ada angkutan umum yang lewat kampung ini. Bila ingin lebih mudah kita bisa menyewa mobil untuk mengantar langsung hingga base camp, tarifnya sekitar Rp 800.000 untuk mengantar dan menjemput dari Jogja. Sebenarnya masih ada jalur lain seperti jalur Deles ataupun Babadan. Namun, rutenya relatif lebih sulit sehingga jalur Selo menjadi favorit para pendaki hingga kini. Sementara itu, jalur Selatan via Dusun Kaliadem sudah tidak bisa dilalui pasca erupsi besar tahun 2010 silam.

Di base camp kita bisa beristirahat dan bermalam, tak ada tarif baku, sepantasnya saja. Pengunjung dikenai tarif Rp 35.000, sudah termasuk makan 3 porsi. Pendakian kali ini kami ditemani Gimar, seorang ayah muda berusia 22 tahun yang juga merupakan anak bungsu dari Mbah Min. Sehari-harinya Gimar adalah petani dan penjaga pos pendaftaran pendakian. Bila ada pendaki yang perlu bantuannya, Gimar bisa menjadiporter ataupun guide. Jika memerlukan, sampaikan saja pada Mbah Min, maka beliau akan mencarikannya. Tarif untuk porter berkisar Rp 125.000 sementara untuk guide Rp 300.000. Siapkan air secukupnya karena kita tak akan menemui mata air selama perjalanan hingga ke puncak. Jangan lupa membawa jaket bila tak ingin membeku disergap dingin udara gunung.

Lama perjalanan normal mendaki Merapi hingga puncak sekitar 5-6 jam. Empat hingga lima jam pertama dihabiskan melewati base camp hingga pos 3 atau Pasar Bubrah, selanjutnya perjalanan selama sekitar satu jam dari Pasar Bubrah ke puncak. Namun kali ini  berangkat lebih awal karena berencana untuk camping dan mencari spot terbaik untuk menikmati sunrise. Pukul 19.30 kami berangkat. Perjalanan dimulai dengan tanjakan aspal hingga New Selo, selanjutnya berganti dengan jalan setapak melewati ladang tembakau dan kubis milik penduduk. 

Setelah berjalan selama kurang lebih 1 jam, gapura selamat datang akan menyambut. Sekitar sejam perjalanan dari gapura melewati hutan pinus, kita akan sampai di Pos 1. Dari Pos 1 menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan medan terjal yang menguras tenaga. Rute Pos 2 ke Pos 3 atau Pasar Bubrah relatif lebih mudah meskipun tetap dipenuhi batu. Tak ada penerangan selama perjalanan, jadi pastikan headlamp dalam kondisi prima.

Dalam gelap, bukan berarti tak ada pemandangan yang tak bisa dinikmati. Suasana damai begitu terasa; sayup-sayup terdengar bunyi gamelan dari acara ketoprak yang digelar warga, mengiringi setiap langkah menapaki kerasnya batu sisa-sisa muntahan kawah. Angin pun tak mau ketinggalan dalam pertunjukan, disapanya pohon-pohon agar ikut bersuara, semakin menambah hawa magis Merapi. Saat berhenti sejenak untuk melepas lelah, terlihat di bawah awan ribuan lampu bagaikan kerajaan kunang-kunang. Cobalah menengadah ke atas, jutaan bintang memenuhi langit kelam, seperti taburan serbuk peri yang berkilauan.

Tak terasa kami hampir sampai di Pasar Bubrah, namun kami sengaja tidak segera mendatanginya. Kami putuskan untuk mendirikan tenda di balik sebuah batu besar demi berlindung dari kencangnya angin malam itu. Dari tempat menggelar tenda ini, pemandangan rupawan yang telah kami cicipi tadi bisa lebih puas dinikmati. Seolah berada di dunia lain ketika di bawah kaki terlihat ribuan lampu kota, sedangkan mendongak ke atas para penghuni galaksi Bima Sakti tampak jelas.

Saat mentari datang esok paginya, semua berubah. Gemerlap bintang digantikan cahaya keemasan muncul dari balik Gunung Lawu di sisi Timur, membuat tanah yang kami pijak bak permadani bersulam benang emas dari Persia. Gunung Merbabu dengan tenang duduk di sisi Utara, sementara tiga bersaudara Gunung Slamet, Sumbing, dan Sindoro masih sedikit tertutup kabut di sebelah Barat bagaikan komplek piramida Giza di Mesir. Menikmati suasana Merapi seperti ini seolah mempertanyakan keganasannya yang legendaris, sejenak lupa bahwa gunung ini pernah menelan ribuan nyawa, mengubur peradaban, mengusir Kerajaan Mataram Kuno hingga ke Timur Pulau Jawa.

Kini waktunya melanjutkan perjalanan ke puncak, melewati Pasar Bubrah yang 8000 tahun silam adalah kawah Merapi. Rute penuh pasir dan batu menjadi pilihan satu-satunya, tak ada jalan lain. Pasir dan kerikil tak cukup kuat menahan pijakan, menarik kaki untuk terus-terusan merosot. Magma beku dari erupsi terakhir juga masih terlalu labil hingga harus ekstra hati-hati memilih batu yang tepat, memaksa kita harus merangkak untuk bisa maju selangkah demi selangkah. Setelah sekitar 1 jam, bau belerang menghampiri hidung kami. Berdiri di bibir kawah dari gunung paling aktif di negeri ini tentu sebuah pengalaman tak terlupa, 2914 meter tingginya dari permukaan laut. Pemandangan dari sini tak kalah spektakuler, sehingga perjalanan penuh perjuangan serasa tak berbekas, hilang entah ditelan siapa. Kami sudah di puncak Merapi.

Puncak Merapi ini juga merupakan spot favorit para pendaki untuk menikmati sunrise. Hanya saja, tempat yang sempit dan curam menyulitkan para pemburu gambar untuk bisa berpindah-pindah mencari sudut terbaik, apalagi untuk meletakkan tripod. Sebelum siang datang, kami segera turun. Perjalanan pulang ke base camp memakan waktu sekitar 4 jam. Disinari cahaya matahari, terlihat lahan penduduk di lereng gunung. Kawasan ini adalah daerah subur berkat abu vulkanik yang rutin dikeluarkan kawah Merapi. Sesungguhnya Merapi tak pernah marah; dia hanya menyeimbangkan diri, membagi apa yang dimilikinya untuk alam di sekitarnya.





Jogja : Perkembangan Wisata Belum Merata di Indonesia

Tidak ada komentar

Sabtu, 18 Oktober 2014


Distribusi pariwisata di Indonesia masih belum merata. Penyebab tidak meratanya distribusi wisata tersebut dikarenakan konsentrasi wisatawan juga tidak menyebar, khususnya untuk wisatawan mancanegara. Hal tersebut diungkapkan peneliti pariwisata, Ani Wijayanti dalam diskusi ‘Perkembangan Siklus Hidup Destinasi Pariwisata di Indonesia’ yang digelar di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) di kampus setempat, Jumat (17/10/2014).

“Distribusi perkembangan pariwisata tidak merata ada di tingkat provinsi, sebagaimana penelitian yang dilakukan. Secara geografis konsentrasi wisatawan tetap berada di Pulau Jawa dan Pulau Bali,” ungkapnya.
Data dari penelitian yang dilakukannya, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia tercatat sebanyak 5.033 juta orang (2002) dan naik menjadi 8.044 juta orang (2012). Tren tersebut juga diikuti oleh jumlah devisa negara yang naik dari 4.305 milyar dolar pada 2002 menjadi 9.120 milyar dolar di 2012.

Ani berharap agar perkembangan potensi pariwisata tersebut akhirnya bisa berdampak pada pemetaan di semua daerah. “Perencana di tingkat provinsi dan pusat sebaiknya menggunakan realitas siklus hidup setiap destinasi, sebagai basis perumusan kebijakan pengembangan destinasi, agar perkembangan pariwisata bisa lebih merata,” katanya. 

Pantai Lembupurwo Mulai Dipasarkan

Tidak ada komentar

Jumat, 03 Oktober 2014


Dijadikannya Pantai Lembupurwo di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen sebagai obyek survei biro-biro jasa wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta setahun terakhir ini berdampak positif bagi arus kunjungan wisatawan ke kawasan ini. Semula pantai ini hanya dikunjungi wisatawan asal wilayah Kebumen bagian timur saja, namun kini kawasan berpasir bersih berlaguna indah ini kian sering dikunjungi wisatawan luar kota.

Selain menyusuri gumuk pasir sepanjang 3 kilometer, pengunjung juga bisa melihat debur  ombak Samudera Indonesia dari tepi pantainya yang berupa hutan tanaman payau serta cemara udang.

"Dampak mulai dipasarkannya pantai ini, selain wisatawan biasa juga pada hari-hari tertentu banyak warga yang akan menikah berfoto di sini," ungkap Ketua Kelompok Tani (Klomtan) Cemara, Cokroaminoto di Pantai Lembupurwo, Jumat (03/10/2014).

Klomtan Cemara bersama dengan Pemerintah Desa Lembupurwo saat ini giat mengelola kawasan pantai di bagian timur Kebumen ini sebagai obyek kunjungan wisatawan. Selain menjaga kebersihan pantai, melakukan penanaman serta perawatan aneka tanaman para anggota klomtan ini juga membuat beberapa fasilitas seperti jamban dan jembatan bambu sepanjang 30 meter sebagai sarana pengunjung melewati hutan bakau. Adapun Pemerintah Desa Lembupurwo membangun gapura masuk ke obyek wisata dan mengatur pedagang-pedagang makanan di kawasan gumuk pasir.
Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde