Seperti yang dilansir oleh today.com, Melissa masuk dalam nominasi jadi Ratu Homecoming bersamaan dengan lima temannya yang lain. Hanya saja gadis berusia 19 tahun berbeda dari teman wanita lainnya. Ia menderita serebral palsi dan harus menggunakan kursi roda untuk pergi ke mana-mana. Mungkin kita berpikir bahwa ia berhasil jadi Ratu Homecoming karena orang-orang merasa kasihan dengan kondisi dirinya yang berkebutuhan khusus. Tapi ternyata tidak.
Beberapa hari setelah dinobatkan sebagai Ratu Homecoming, Melissa Andrade masih saja merasa seolah sedang bermimpi. Butuh perjuangan panjang dan keras supaya bisa mendapatkan gelar Ratu Homecoming ini. Dan ada kisah menyentuh di balik perjuangannya.
Untuk bisa menyabet mahkota Ratu Homecoming, ia dan teman-temannya menempel poster di mana-mana. Bahkan ia juga ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kontes--termasuk ke kontes unik seperti kontes makan donat. Agar teman-teman yang lain bisa semakin dalam mengenalnya, ia tak segan-segan untuk memperlihatkan karakter dan kepribadiannya.
Beberapa hari setelah dinobatkan sebagai Ratu Homecoming, Melissa Andrade masih saja merasa seolah sedang bermimpi. Butuh perjuangan panjang dan keras supaya bisa mendapatkan gelar Ratu Homecoming ini. Dan ada kisah menyentuh di balik perjuangannya.
Untuk bisa menyabet mahkota Ratu Homecoming, ia dan teman-temannya menempel poster di mana-mana. Bahkan ia juga ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kontes--termasuk ke kontes unik seperti kontes makan donat. Agar teman-teman yang lain bisa semakin dalam mengenalnya, ia tak segan-segan untuk memperlihatkan karakter dan kepribadiannya.
"Menjadi Ratu Homecoming adalah sesuatu yang harus Melissa perjuangkan dengan keras dan benar-benar sangat menguras tenaganya," ungkap ibu Melissa, Michelle Ohanian. "Dia harus maju dan mendapatkan posisi itu."
Perjuangan keras Melissa akhirnya berbuah manis. Ia berhasil menyabet gelar Ratu Homecoming dengan sah. Dan keberhasilan tersebut diyakini sebagai hasil jerih payah Melissa sendiri dan bukan karena belas kasihan orang lain. Michelle juga mengatakan bahwa putrinya itu memang tipe orang yang ambisius sejak masih kecil. Salah satu hal yang membuat Melissa jadi sosok yang tak pantang menyerah adalah karena perjuangannya untuk melawan keterbatasan fisiknya.
Menurut penuturan sang ibu, Melissa selalu berusaha untuk mengedukasi orang-orang di sekitarnya. Jadi ketika ada anak-anak menatap Melissa, ia justru akan meminta anak-anak tersebut untuk mendekat dan menyentuh kursi rodanya, "Sini, sentuh saja kursiku. Kita ini orang yang sama, hanya saja aku sedikit berbeda. Aku sudah terlahir seperti ini," itulah yang ia katakan.
Meskipun banyak orang yang memandangnya dengan pandangan sebelah mata atau karena belas kasihan, Melissa berusaha untuk memberikan pemahaman bahwa ia baik-baik saja dan sama dengan orang kebanyakan. Dan ketika ia berhasil jadi Ratu Homecoming, Melissa masih saja merasa tak percaya. Ia hanya mengungkapkan bahwa ia merasa sangat bersyukur telah memiliki orang-orang hebat dalam hidupnya yang selalu mendukungnya.
Menurut penuturan sang ibu, Melissa selalu berusaha untuk mengedukasi orang-orang di sekitarnya. Jadi ketika ada anak-anak menatap Melissa, ia justru akan meminta anak-anak tersebut untuk mendekat dan menyentuh kursi rodanya, "Sini, sentuh saja kursiku. Kita ini orang yang sama, hanya saja aku sedikit berbeda. Aku sudah terlahir seperti ini," itulah yang ia katakan.
Meskipun banyak orang yang memandangnya dengan pandangan sebelah mata atau karena belas kasihan, Melissa berusaha untuk memberikan pemahaman bahwa ia baik-baik saja dan sama dengan orang kebanyakan. Dan ketika ia berhasil jadi Ratu Homecoming, Melissa masih saja merasa tak percaya. Ia hanya mengungkapkan bahwa ia merasa sangat bersyukur telah memiliki orang-orang hebat dalam hidupnya yang selalu mendukungnya.