Responsive Ad Slot

Tuhan pun Siap Ikut Pemilu 2024 di Jember Jatim

Tidak ada komentar

Selasa, 04 Juli 2023




- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember telah merampungkan tahapan penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 mendatang. Terdapat sebanyak 1.972.216 orang warga Jember yang miliki hak pilih di Pemilu Legislatif dan Pilpres.

Dari jumlah tersebut, terdapat 5 orang yang memiliki nama unik, yakni nama Tuhan. Sebanyak 5 orang tersebut, sama-sama hanya memiliki nama satu kata, yakni Tuhan.

"Mereka tersebar di lima titik di Jember. Yakni di Desa Tutul, Kecamatan Balung, Desa Pringgowirawan, Kecamatan Sumberbaru; Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa, dan Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang," ujar Ahmad Hanafi, komisioner KPU Jember bidang data dan informasi saat dikonfirmasi media pada Selasa (4/7).

Jumlah 5 Tuhan yang akan memilih di Pemilu 2024 ini sama dengan jumlah pada Pilkada 2020 lalu.

Namun jika dibandingkan dengan Pilpres 2019 lalu, jumlah pemilik nama Tuhan berkurang satu. Saat itu, ada 6 warga Jember pemilik nama Tuhan.

Seorang warga pemilik nama Tuhan, yakni yang beralamat di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, telah meninggal dunia pasca Pemilu 2019 lalu.

"Kalau dulu, seingat saya sekitar tahun 2004, ada sekitar 11 orang warga Jember yang memiliki nama Tuhan. Waktu saya masih aktif liputan," ujar Hanafi yang berlatar belakang mantan jurnalis salah satu televisi swasta nasional ini.

"Berkurangnya bisa jadi karena meninggal atau pindah domisili," papar Hanafi.

Tahapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dirampungkan KPU ini merupakan kelanjutan dari tahapan sebelumnya.

Yakni penetapan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) dan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHT).

"Selanjutnya kita ada tahapan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTT)," ujar pria yang juga mantan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Tapal Kuda ini.



Koalisi Perubahan Akan Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres Pada Tgl 16 Juli 2023 , Akankah Cawapres Juga ?

Tidak ada komentar



- Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang berisikan Partai NasDem, PKS, dan Demokrat berencana mendeklarasikan secara resmi bakal calon presiden yang akan diusung di Pemilu 2024, Anies Baswedan pada Minggu 16 Juli 2023.

"16 Juli yang akan datang itu deklarasi capres dari KPP," ujar Ketua DPP NasDem Charles Meikyansah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Dia menuturkan, meski acara ini digagas oleh NasDem, PKS dan Demokrat akan hadir untuk menunjukan komitmennya terhadap Anies Baswedan.

"Jadi sekaligus menasbihkan lagi bahwa NasDem dengan Pak Anies, Pak Anies dengan NasDem ini sangat punya concern kuat untuk pemenangan 2024 nanti yang akan datang," jelas Charles.

Anies Baswedan secara khusus akan menyampaikan pidato politiknya. dia menduga, mantan gubernur DKI Jakarta ini bakal memberikan kisi-kisi tokoh yang akan menjadi calon wakil presiden yang mendampinginya.

Misalnya, gender tokoh tersebut, asal usul dari Jawa atau luar Jawa, atau sampai profesinya.

"Nah ini suatu efek kejut yang pasti akan disampaikan oleh Pak Anies," kata Charles.

Ia yakin bakal ada kebaruan yang dihadirkan pada deklarasi capres Koalisi Perubahan itu. Termasuk peluang munculnya nama cawapres dari Anies Baswedan.

"Momennya bagus, karena dari hari ini ke 16 itu bisa saja terjadi apapun kan," ujar Charles.

Survei LSJ: Prabowo 40,3%, Ganjar Pranowo 32,6%, Anies Baswedan 20,7%

Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil penelitiannya yang dilakukan pada 20 sampai dengan 29 Juni 2023, di mana salah satunya memotret elektabilitas tokoh yang didapuk untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

Hasilnya, Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi tertinggi dalam top of mind. Dia mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di posisi kedua dan bakal calon presiden Anies Baswedan di posisi ketiga.

Bukan hanya itu saja, jika dikerecutkan dengan 3 nama capres saja. Prabowo masih tetap ungguli Ganjar dan Anies Baswedan.

"Elektabilitas Prabowo atas dua kompetitor utamanya semakin absolut berada di atas Ganjar dan Anies apabila Pilpres hanya diikuti tiga nama saja," kata Peneliti Senior LSJ Fetra Ardianto, dalam rilisnya, Senin (3/7/2023).

Hasilnya, kata dia, cukup jauh. Di mana Prabowo meraih 40,3%. Sedangkan Ganjar hanya mendapatkan 32,6%.

"Ketika kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres dan hanya diikuti oleh tiga capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan? Hasilnya sebanyak 40,3% responden menegaskan pilihannya pada Prabowo, lantas 32,6% responden memilih Ganjar dan 20,7% menjatuhkan pilihan pada Anies. Sebanyak 6,4% responden menyatakan belum punya pilihan (undecided)," ungkap Fetra.

Adapun, survei ini dilaksanakan di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.

Jumlah sampel sebesar 1.200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis. Margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuesioner.


Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com


Sekarang Menciptakan Lagu Bisa Lewat Bitcoin Guyss ...

Tidak ada komentar



- Mengukir karya seni, game, dan bahkan token meme di blockchain Bitcoin sepertinya tidak terbayangkan setahun yang lalu. Tetapi berkat Ordinals, semuanya kini bisa terjadi.

Dan selama akhir pekan, seseorang menggunakan protokol untuk memasukkan mesin musik yang sepenuhnya terhubung ke Bitcoin.

'Descent Into Darkness Music Engine', ditorehkan ke blockchain Bitcoin pada Sabtu lalu, dengan 10 edisi dicetak dan dijual sebagai Ordinal individual. Dengan memasukkan beberapa kata kunci, siapa pun---tidak hanya pemilik, dapat membuat trek musik secara instan.

Dibuat oleh pengembang indie dengan nama samaran Ratoshi, mesin musik ini dimaksudkan sebagai pendamping RPG berbasis teks Descent into Darkness miliknya, dan output-nya memiliki getaran chiptune retro.

Melansir DeCrypt, Selasa (4/7/2023), Ratoshi mengatakan bahwa proyek ini menggunakan ChatGPT OpenAI untuk membantu mengembangkan suara yang pada akhirnya digunakan dalam aplikasi on-chain.

Sebagai aplikasi on-chain, ini mengikuti aplikasi dan game berbasis Bitcoin lainnya seperti Chainspace berbasis kamera inventif, dan klon game yang dapat dimainkan seperti Doom dan Pac-Man.

Mesin musik berbasis Bitcoin memanfaatkan inovasi terbaru dalam komunitas Ordinals---apa yang disebut pengembang sebagai prasasti rekursif (recursive inscriptions). Sebelumnya, prasasti tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Tetapi dengan prasasti rekursif, Ordinals dapat memanggil data dari aset yang sudah tertulis di blockchain, mirip dengan kemampuan menyusun protokol Ethereum karena pengembang mengarahkan kontrak pintar ke tujuan yang berbeda.


Hal ini memungkinkan pengembang Ordinals untuk menghindari batasan penyimpanan blok 4MB dari prasasti Bitcoin, jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk proyek video game modern, serta aplikasi berskala besar lainnya.

Diubah ke File HTML

Efisiensi penyimpanan yang paling penting secara drastis mengurangi biaya pembuatan proyek on-chain ke Bitcoin dari waktu ke waktu, memungkinkan pengembang untuk menskalakan data prasasti di lapisan blockchain dasar tanpa bergantung pada solusi lapisan-2.

"Berkat prasasti rekursif, saya hanya perlu menuliskan kode sekali. Setiap prasasti berikutnya kemudian menjadi file HTML yang jauh lebih kecil yang dapat menggunakan kembali file JavaScript yang telah ditulis sebelumnya untuk proyek mendatang," kata Ratoshi.

Sebagai gambaran, Ratoshi mengatakan bahwa alih-alih membayar Bitcoin senilai USD 40 dalam biaya jaringan untuk membuat setiap prasasti proyek berskala lebih besar, mereka dapat membayar USD 40 untuk yang pertama dan kemudian biaya yang jauh lebih kecil untuk prasasti berikutnya yang lebih kecil. Perbedaannya bisa sebesar membayar biaya hanya USD 5 untuk prasasti selanjutnya.

Casey Rodarmor

Berkat potensi penghematan besar untuk menempatkan media dan aplikasi di blockchain Bitcoin, prasasti rekursif dapat membuka gelombang inovasi untuk berbagai proyek dalam komunitas Ordinals. Seperti dicatat oleh pendiri Ord.io dengan nama samaran, Leonidas, proyek NFT OnChainMonkey menggunakan fitur tersebut untuk meletakkan karya seni 3D di rantai dengan tulisan di bawah 1KB dalam ukuran total.

Ordinals diluncurkan pada Januari oleh pengembang Casey Rodarmor, yang mengeksploitasi celah dalam peningkatan Taproot Bitcoin 2021, memungkinkan penulisan berbagai format file data ke blockchain Bitcoin.

Setiap Ordinal terikat pada satu satoshi, atau unit pengukuran Bitcoin terkecil (1/100.000.000 BTC), dan peluncuran protokol Ordinals telah membuka pertumbuhan ekonomi perdagangan aset mirip NFT di Bitcoin---dan token meme juga. Lebih dari 14,6 juta Ordinal telah ditorehkan sejak Januari.***


Begini Kronologi Prancis Rusuh sampai Presiden Macron Gelar Rapat Darurat

Tidak ada komentar



- Presiden Emmanuel Macron tengah menghadapi krisis nasional terbesar selama ia menjabat usai kerusuhan pecah di sejumlah kota besar Prancis termasuk Ibu Kota Paris dalam sepekan terakhir.
Unjuk rasa hingga bentrokan antara pedemo dan polisi terus meluas dari Paris sampai ke kota-kota lainnya sejak 28 Juni lalu. Akibat situasi yang kian genting, Macron sampai membatalkan perjalanan dinasnya ke Belgia pada Jumat pekan lalu dan segera menggelar rapat kabinet.

Prancis juga mengerahkan lebih dari 40 ribu aparat di seluruh negeri untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan.

Setidaknya 250 polisi terluka akibat bentrokan dengan pedemo di beberapa kota. Sebanyak lebih dari 1.300 demonstran, yang mayoritas merupakan anak muda, juga telah ditahan aparat akibat kerusuhan tersebut.

Demonstrasi pecah setelah video penembakan seorang remaja imigran oleh polisi tersebar di media sosial.

Pada Selasa (27/6) pagi sekitar 09.00 waktu Nanterre, seorang polisi menembak mati seorang remaja bernama Nahel M yang tengah mengendarai Mercedes kuning di daerah pinggiran Prancis tersebut.

Kejadian itu terekam oleh kamera warga dan dalam video itu memperlihatkan dua orang polisi menggunakan sepeda motor mencoba menghentikan Mercedes kuning yang tengah melaju. Salah satu polisi sampai melontarkan tembakan ke jendela sopir akibat mobil tak berhenti.

Video lainnya memperlihatkan Mercedes kuning itu telah menabrak pembatas jalan hingga akhirnya berhenti. Para warga yang menjadi saksi mata juga terlihat mengatakan kalau pengemudinya telah meninggal dunia.

Sejumlah laporan mengatakan kedua polisi itu berniat melakukan pengecekan. Belakangan diketahui bahwa Nahel yang mengemudi Mercedes itu belum memiliki SIM karena usianya baru 17 tahun.

Video penembakan Nahel pun viral di media sosial. Identitas Nahel yang merupakan imigran keturunan Algeria dan Maroko memicu dugaan perlakukan rasis yang sistematis oleh lembaga penegak hukum.

Demonstrasi pertama terkait kematian Nahel pun dilaporkan berlangsung pada Selasa malam di Nanterre, Paris hingga meluas secara cepat di beberapa kota besar lainnya termasuk Lyon, Marseille, sampai Toulouse.

Sejumlah foto dan video memperlihatkan banyak kendaraan di jalanan utama Nanterre dibakar sampai pedemo melemparkan kembang api ke arah polisi. Polisi pun tidak tinggal diam dengan melemparkan gas air mata dan melakukan penangkapan.

Akibat kerusuhan yang terus meluas, pihak berwenang pun menerapkan jam malam di dua kota dekat Paris. Di Clamart, polisi menerapkan jam malam dari 21.00 sampai 06.00 sampai hari ini, Senin (3/7).

Transportasi publik seperti kereta, tram, hingga bus dari dan menuju Paris juga sangat terdampak demonstrasi.

Macron menyalahkan media sosial atas kerusuhan yang terjadi di Prancis. Ia menegaskan media sosial seharusnya bisa membantu meredam kekacauan yang berlangsung hampir sepekan terakhir ini.

"Media sosial memainkan peran signifikan dalam kejadian-kejadian yang berlangsung di Prancis selama beberapa hari terakhir," kata Macron dalam rapat kabinet di Paris pada Jumat lalu seperti dikutip Reuters.



Mantan Kepala Rabi Moskow Serukan Agar Umat Yahudi Pergi dari Rusia sebelum Terlambat

Tidak ada komentar



- Mantan kepala rabi Moskow, Pinchas Goldschmidt, kembali menyerukan agar umat Yahudi kabur dari Rusia sebelum terlambat.
Goldschmidt melontarkan seruan ini usai pemerintah Rusia menetapkan ia sebagai "agen asing" Jumat pekan lalu. Menurut Goldschmidt, penetapan status agen asing itu merupakan pertanda Rusia mulai menyuntikkan kampanye anti-Semit.

"Ini merupakan kali pertama sejak perang dimulai, seorang pemimpin agama dinyatakan sebagai agen asing dan dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah Rusia," ujar Goldschmidt, seperti dilansir The Times of Israel.

"Ini sangat mungkin menjadi permulaan kampanye anti-Semit baru terhadap komunitas Yahudi di Rusia. Saya sudah berulang kali menyerukan komunitas Yahudi untuk meninggalkan negara itu [Rusia] sebelum terlambat."

Kementerian Kehakiman Rusia menetapkan Goldschmidt sebagai "agen asing" pada Jumat lalu karena menyebarluaskan informasi yang salah mengenai operasi militer Kremlin di Ukraina.

"Goldschmidt menyebarluaskan informasi salah mengenai keputusan yang dibuat pihak berwenang Federasi Rusia dan kebijakannya. Dia menentang operasi militer khusus di Ukraina," demikian pernyataan Rusia yang dilansir Interfax, sebagaimana dikutip The Jerusalem Post.

Predikat sebagai "agen asing" merupakan konotasi buruk di Rusia. Pihak berwenang kerap menggunakan label itu untuk membungkam orang-orang yang menjadi target.

Goldschmidt sendiri sudah kabur dari Moskow sejak Maret 2022, dua pekan setelah Rusia menginvasi Ukraina. Saat itu, ia menolak mendukung perang tersebut, kemudian mengundurkan diri sebagai kepala rabi Moskow.

Setibanya di Israel, Goldschmidt menegaskan bahwa ia akan terus menyerukan agar umat Yahudi kabur, tak peduli apa pun yang dilakukan Rusia untuk menjegalnya.

"[Selama 30 tahun], saya menumbuhkan dan melindungi komunitas Yahudi Moskow, dan tak ada satu pun keputusan yang dapat menghalangi saya dari melanjutkan upaya itu," ucapnya.




Wayan Koster Inginkan Bali seperti Bhutan, Turis yang Datang Berkualitas

Tidak ada komentar



- Gubernur Bali, Wayan Koster, ingin menjadikan pariwisata di Pulau Bali seperti di Bhutan, yang membatasi masuknya wisatawan mancanegara (wisman). Menurut Koster, meski dibatasi, wisman yang masuk berkualitas. Dia menuturkan, wisman yang masuk ke Bhutan dibatasi hanya 400 ribu orang per tahun, namun yang ingin datang untuk wisata ke negara di Asia Selatan itu mengantre.

"Idealnya kalau saya menginginkan seperti di Bhutan. Di Bhutan itu diberlakukan setahun hanya 400 ribu (wisman) yang masuk ke Bhutan, itu syaratnya ketat sekali. Dia harus membawa uang minimum sekian dollar dan ada uang yang dijaminkan selama sekian hari di Bhutan. Dan tambah hari, tambah banyak jaminannya," kata Koster, di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Selasa (3/7).

Koster menyebut, di Bhutan kearifan lokalnya mirip seperti Bali, yang sangat menghormati alamnya, menjaga kualitas udara, lingkungan dan kehidupan, sehingga tidak bisa mudah dikunjungi wisatawan yang jumlahnya melimpah.

"Tetapi dengan menerapkan kuota yang sangat ketat ini, orang ke Bhutan antre, perlu waktu satu tahun untuk datang ke Bhutan," ujar Koster.

"Nah menurut saya, kalau Bali mau kita jadikan surganya dunia wisatawan mancanegara dari berbagai negara, di Bali ini mestinya kita jauh dari perilaku-perilaku yang tidak sopan," sambungnya.

Politikus PDIP ini juga menambahkan, Bali akan dibuat seperti Bhutan, tetapi tidak seluruhnya dan dengan pertimbangan yang cermat serta rasional. Untuk kuota wisman yang masuk Bali juga akan mirip seperti di Bhutan.

"Mirip-mirip itu (Bhutan), tapi tidak pada angka yang definitif, tapi pada batasan wisatawan yang datang ke Bali harus yang berkualitas," tuturnya.

Selain itu, Koster juga menekankan alasan dia ingin Bali seperti Bhutan agar wisman yang datang ke Pulau Dewata lebih berkualitas dan tidak membuat masalah.

"Yang berkualitas, kita tidak ingin lagi pariwisata yang wisatawannya itu bikin masalah. Uangnya cukup cuma tiga hari (tapi tinggal) di Bali satu bulan, akhirnya uang habis, bikin masalah. ATM dibobol, mencuri, bekerja dan sebagainya, rusaklah. Berwisata iya berwisata, menikmati alam Bali dan berkontribusi untuk alam Bali," ujarnya. [bn]



Dekatkan Diri Pada Sang Maha Kasih

Tidak ada komentar



- Jika hidup terasa hampa dan gundah, obat ampuhnya adalah mendekatkan diri. Dekatkan diri kita pada kehangatan pancaran kasih Sang Mahakasih; pada derai tangis derita manusia; pada senda gurau kehangatan kedai kopi; pada ceria keriangan kanak-kanak; pada larik romantik lirik puisi; pada tembang lawas yang menggelitik imaji nostalgik; pada bias romansa cahya purnama;  pada binar sinar mentari pagi; pada sepoi angin yang mengibaskan rerumputan dan  pepohonan

Saudaraku, bila kau merasa hampa tak bahagia dengan hidupmu jangan melarikan diri dari kehidupan, dengan mengucilkan diri di bungker isolasi. Jangan pula menempuh jalan spiritual yang “meninggalkan kehidupan” (life-denying)–yang tak membantu menumbuhkan kehidupan (life-affirming).

Untuk menjadi bahagia kita justru harus bisa belajar bersuka cita dengan meluaskan jaringan kedekatan dan perjumpaan. Dengan menempuh jalan spiritual yang menumbuhkan kehidupan lewat persambungan tali kasih dengan dunia atas (Yang Ilahi), dunia tengah (yang insani), dan dunia bawah (yang alami).

Ingatlah, istilah “friend” (sahabat) dalam bahasa Inggris berasal dari kata “free” (bebas). Manusia “bebas” (free) artinya bukanlah “budak” (slave).

Manusia “budak” pada dasarnya adalah mereka yang ikatan sosialnya terputus: tak punya keluarga, tak punya kerabat, tak punya teman, tak punya komunitas. Seorang budak tak memiliki pertalian sosial disebabkan tak bisa membuat komitmen pada orang lain, karena seluruh hidupnya untuk mengabdi di bawah kendali tuannya.

Alhasil, menjadi manusia “bebas” (free) mestinya adalah manusia yang bisa merajut tali kasih dengan teman (friend) dan kehidupan, dengan meluaskan silaturahim. Membangun kedekatan dengan semesta kehidupan memberi wahana bagi manusia untuk bisa meraih makna hidup; yang bisa membuatnya bersuka cita dalam kebahagiaan.

Maka, jika hidup terasa hampa dan gundah, obat ampuhnya adalah mendekatkan diri. Dekatkan diri kita pada kehangatan pancaran kasih Sang Mahakasih; pada derai tangis derita manusia; pada senda gurau kehangatan kedai kopi; pada ceria keriangan kanak-kanak; pada larik romantik lirik puisi; pada tembang lawas yang menggelitik imaji nostalgik; pada bias romansa cahya purnama;  pada binar sinar mentari pagi; pada sepoi angin yang mengibaskan rerumputan dan  pepohonan menjadi tarian semesta. Ayo dekatkan! [ ]


Oleh   :  Yudi Latif


Kematian Nahel Merzouk Picu Kerusuhan di Prancis, Siapakah dia ?

Tidak ada komentar



- Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Nahel Merzouk, meninggal dunia usai ditembak polisi di pinggiran Kota Paris, Nanterre, pada Selasa (27/6/2023) pagi. Kematiannya ini kemudian memicu kerusuhan besar yang melibatkan ribuan massa di Prancis selama beberapa hari.

Aksi protes itu diwarnai dengan merusak banyak bangunan di lokasi kejadian. Hal ini bahkan sampai membuat puluhan ribu pasukan keamanan dikerahkan.

Lantas, siapa Nahel Merzouk yang kematiannya memicu kerusuhan di Prancis?

Siapa Nahel Merzouk?

Nahel Merzouk merupakan anak tunggal yang tumbuh tanpa seorang ayah dan hanya dibesarkan oleh ibu. Ia bekerja sebagai supir pengiriman makanan. Saat senggang, ia bermain di liga rugby dan tergabung di klub Pirates of Nanterre selama tiga tahun.

Ia juga tergabung dalam program dari sebuah asosiasi, Ovale Citoyen, di mana program integrasi tersebut mengajak para remaja dari daerah tertinggal di Prancis untuk magang. Dengan begitu, mereka tidak akan berurusan dengan hal-hal buruk seperti narkoba atau kejahatan.

Nahel pun terdaftar di perguruan tinggi di Suresnes dengan harapan bisa menjadi tukang listrik. Namun, rekam kehadirannya buruk dan pernah menerima masalah hingga berurusan dengan polisi. Meski begitu, kuasa hukum keluarganya memastikan ia tidak memiliki catatan kriminal.

Di hari ia tewas, yakni Selasa (27/6/2023), Nahel diketahui sempat berpamitan kepada ibunya untuk bekerja. Tak lama kemudian, sekitar pukul sembilan pagi, dadanya ditembak dari jarak dekat di dalam mobil Mercedes saat pemeriksaan polisi. Ia pun tewas seketika.

Adapun polisi memeriksanya karena ia diketahui melanggar lalu lintas, yakni tidak memiliki surat izin mengemudi. Nahel juga menolak berhenti sesuai arahan petugas. Namun, sikap remaja itu, menurut pihak Partai Sosialis, bukan berarti kepolisian mempunyai izin untuk membunuh sesuka hati.


Sementara itu, sempat beredar di media sosial, bahwa saat kejadian, ada dua petugas polisi yang berupaya menghentikan mobil Nahel. Lalu, salah satunya menodongkan senjata melalui jendela dan menembak dari jarak dekat saat Nahel terus mengemudi.

Mobil yang dikendarai Nahel dilaporkan bergerak hingga puluhan meter sebelum akhirnya menabrak. Kematian remaja tersebut kemudian memicu kembali perdebatan tentang polisi di lingkup komunitas terpinggirkan Prancis. Mereka bertanya apakah ras adalah penyebab Nahel ditembak mati.

Sebab, diketahui bahwa Nahel merupakan keturunan Aljazair dan memiliki wajah khas Timur Tengah. Kepada salah satu stasiun televisi, ibunya juga menuduh polisi menembak sang anak karena diskriminasi atau berasal dari kelompok terpinggir di Prancis.

Sementara warga di sekitar tempat tinggal Nahel, mengaku terkejut atas kabar kematian tersebut. Pasalnya, remaja ini dinilai sebagai sosok yang pendiam hingga tidak ada alasan bagi siapapun untuk membunuhnya. Oleh karenanya, kasus itu disebut kejam.

Di sisi lain, satu bulan sebelum meninggal dunia, ada sebuah keinginan Nahel yang sempat menjadi kenyataan. Ia terpilih untuk tampil pada video klip rapper favoritnya, yaitu Jul. Usai mengetahui Nahel tewas, Jul akan membantu keuangan keluarga remaja berusia 17 tahun itu. ***


Kontributor : Xandra Junia Indriasti


Tak Diundang di Konser Aldi Taher, Lionel Messi Ngambek !

Tidak ada komentar



- Aldi Taher mendapat kiriman karangan bunga bertuliskan Lionel Messi di tengah konser "Forplay Aldi Taher Martin Tribute to Coldplay" di Bengkel SCBD, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Dalam karangan bunga yang dibawa ke atas panggung tersebut, Lionel Messi seperti dibuat marah karena tidak diundang ke konser Aldi Taher.

"Why you not invite me? Your brother, Messi," kata Aldi Taher membaca tulisan di karangan bunga.

Aldi Taher kemudian bereaksi dengan menyalahkan Lionel Messi yang tidak datang ke Indonesia saat tim nasional Argentina bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Aksi sang artis langsung mengundang tawa penonton.

"Sukurin! Siapa suruh lo enggak dateng ke Indonesia? Kalau dateng lo bisa nonton gue nyenyong (nyanyi)," tutur Aldi Taher dengan nada meledek.

Aldi Taher juga bertanya ke panitia tentang siapa sosok sebenarnya yang mengirim karangan bunga itu.

Dul Jaelani dan Tissa Biani hadir di Konser Aldi Taher tribute to Coldplay yang berlangsung di Bengkel Space SCBD, Jakarta Selatan.




"Ini Messi mana nih? Messi kang cilok apa pemain bola?," celetuk Aldi Taher yang lagi-lagi disambut tawa penonton.

Meski tidak terjawab dari siapa karangan bunga tersebut, Aldi Taher tetap mengapresiasi kreativitas si pengirim.

"Ini lumayan nih buat gue pajang di kamar gue. Ada-ada aja lo bang ah," ucap Aldi Taher.

Lagu tentang Lionel Messi yang batal datang ke Indonesia pun turut dinyanyikan Aldi Taher setelahnya.

Sebagaimana diketahui, Aldi Taher bekerjasama dengan Bengkel Space untuk membuat konser tribut bagi Coldplay. Tawaran datang usai aksi Aldi Taher meng-cover lagu-lagu Coldplay viral di media sosial.

"Awalnya saya enggak tahu, terus tiba-tiba orang Bengkel calling saya, 'Mas Aldi, mau dibikinin konser di sini nggak?'," kisah Aldi Taher beberapa waktu lalu.

Aldi Taher rencananya akan menyumbangkan hasil penjualan tiket konser untuk para pengidap kanker.  Turut berpartisipasi dalam konser "Forplay Aldi Taher Martin Tribute to Coldplay", vokalis Ada Band Indra Sinaga hingga Dul Jaelani dan Tissa Biani.


Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde