Responsive Ad Slot

Ternyata Sanksi Barat Terhadap Rusia Malah Tambah Bikin Kuat Negaranya Putin

Tidak ada komentar

Kamis, 06 Juli 2023




Rusia akan terus menentang sanksi Barat yang diberlakukan setelah invasi Moskow ke Ukraina, kata Presiden Vladimir Putin.

Hal itu dia sampaikan dalam pidato pada pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), pertemuan internasional pertamanya sejak upaya pemberontakan di Rusia bulan lalu.

Putin mendukung perjanjian dagang antara negara-negara SCO dalam mata uang lokal — dipandang sebagai upaya untuk mengatasi dampak sanksi Barat. KTT SCO 2023 berlangsung secara virtual, dipimpin oleh India.

Putin menggunakan panggung tersebut untuk mengirim pesan pembangkangan ke Barat, dengan menyatakan "Rusia melawan semua sanksi, tekanan, dan provokasi eksternal ini dan terus berkembang lebih pesat dari sebelumnya".

Dia sudah beberapa kali tampil di hadapan publik sejak kelompok tentara bayaran Wagner melancarkan upaya pemberontakan berumur pendek pada akhir Juni lalu, tapi ini pertama kalinya dia terlihat bersama sekelompok pemimpin internasional.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan saya dari negara-negara SCO yang menyatakan dukungan atas tindakan kepemimpinan Rusia untuk melindungi tatanan konstitusional serta kehidupan dan keamanan warga negaranya," kata Putin kepada KTT dalam pidato yang disiarkan dari Kremlin di Moskow.

Putin menambahkan bahwa lebih dari 80% perdagangan antara warga China dan Rusia telah menggunakan mata uang rubel dan yuan, dan meminta anggota SCO lainnya untuk mengikuti proses yang sama.

Dia juga menyambut baik lamaran sekutu Rusia Belarus untuk menjadi anggota tetap SCO pada KTT berikutnya.

PM India Narendra Modi meminta anggota SCO untuk meningkatkan perdagangan, konektivitas, dan kerja sama teknologi, serta bentuk kerja sama lainnya.

Tapi dia tidak secara langsung merujuk perang di Ukraina atau sikap China yang semakin asertif di Indo-Pasifik. India - yang secara historis non-blok - harus sangat hati-hati dalam berdiplomasi, mengingat hubungannya yang semakin kuat dengan Barat.

Baru beberapa hari yang lalu AS menggelar karpet merah untuk Modi ketika dia disambut di Washington dalam kunjungan kenegaraan.

Meskipun Modi berbicara tentang keamanan regional, dia tidak menyebut China, negara tetangga lain yang sudah lama memendam permusuhan dengan India. Pasukan India dan China bentrok di perbatasan mereka yang sudah lama disengketakan pada tahun 2020 dan ketegangan masih berlanjut sampai hari ini.

Barat semakin melihat India sebagai penyeimbang China, meskipun Delhi tidak pernah secara terbuka mengakui hal tersebut.

PM India malah mendesak para anggota untuk bekerja sama dalam terorisme lintas batas.

"Beberapa negara menggunakan terorisme lintas batas sebagai instrumen dalam kebijakan mereka, (mereka) memberi perlindungan kepada teroris ... SCO seharusnya tidak ragu untuk mengkritik negara-negara seperti itu," kata Modi.

Pernyataan seperti itu selalu dipandang sebagai sindiran terhadap negara tetangga, Pakistan. Perdana Menterinya, Shahbaz Sharif, mengatakan negara-negara SCO harus mengambil langkah-langkah untuk "memerangi tiga kejahatan terorisme, ekstremisme dan separatisme".

Namun dia juga mengatakan minoritas agama tidak boleh dijelek-jelekkan dalam "mengejar agenda politik domestik" - dipandang sebagai sindiran terhadap India, yang kerap dituduh Pakistan tidak melindungi hak-hak minoritas Muslim.

Pemerintah Modi selalu membantah bukti bahwa mereka tidak melindungi hak-hak minoritas India.

Presiden China Xi Jinping menyebutkan pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan regional. Dia mendesak anggota SCO untuk "mengikuti arah yang benar dan meningkatkan solidaritas serta rasa saling percaya".

Satu faktor yang tampaknya disetujui oleh semua anggota dengan suara bulat adalah menjaga stabilitas di Afghanistan menyusul pengambilalihan oleh Taliban setelah pasukan AS angkat kaki dua tahun lalu.

Pernyataan bersama yang akan dirilis belakangan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang bagaimana negara-negara SCO berencana untuk bekerja sama di Afghanistan.

China, Rusia dan empat negara Asia Tengah membentuk SCO pada tahun 2001 untuk membatasi pengaruh Barat di wilayah tersebut. India dan Pakistan bergabung pada 2017.

Kelompok ini menjadi lebih relevan bagi Rusia dan China seiring hubungan mereka dengan Barat memburuk.

Para ahli mengatakan potensi kelompok ini tidak dapat diremehkan, meskipun ada forum lain yang lebih terkenal seperti Brics, G20, dan G7.

SCO mencakup sekitar 40% populasi dunia dan lebih dari 20% PDB global. Dengan masuknya Iran, mereka akan menguasai sekitar 20% cadangan minyak dunia.

Dimasukkannya Iran sebagai anggota penuh akan meningkatkan portofolio energi SCO namun memicu kemarahan di Barat. Seiring SCO terus bertentangan dengan forum-forum yang dipimpin Barat, barangkali akan semakin sulit bagi India untuk mencapai keseimbangan diplomatik antara mitra-mitra globalnya.

Namun para diplomat India mengatakan mereka yakin dapat menjaga kebijakan luar negeri mereka tetap independen tanpa menjadi kaki tangan kelompok mana pun. Bagaimana Delhi mengelola diplomasi dan masalahnya dengan Rusia, China, dan Pakistan akan berdampak pada masa depan SCO.


Apa Manfaat Wisuda TK sampai SMA, Antara 'Momen Paling Berkesan Hingga 'Biaya Mahal' ?

Tidak ada komentar



- Ada kisah orang tua yang mengeluh biaya wisuda yang mahal, sehingga melahirkan polemik tentang manfaat dan tujuannya. Tapi mengapa sebagian orang tua siswa justru mendukungnya?

Yuli Saputra, memandang dengan mata berbinar-binar saat melihat anak laki-lakinya naik ke atas panggung saat namanya dipanggil kepala sekolah.

Di panggung, Khalif Alvaro, 13, dikalungi medali dan tali topinya dipindahkan dari kiri ke kanan. Upacara itu menandakan bahwa Khalif telah lulus dari jenjang SD dan akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP.

Untuk bisa melihat anaknya berdiri di atas panggung itu, Yuli rela membayar ongkos Rp600.000 yang sudah termasuk atribut lengkap wisuda dan menyewa aula hotel.

“Biaya itu sudah termasuk sewa tempat di hotel, makanan seperti snackbox. Ada pula kenang-kenangan untuk guru, terus kenang-kenangan buat si anak sendiri,” jelas Yuli yang menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah dasar swasta di Bandung, Jawa Barat.

Ia mengatakan bahwa seluruh prosesi wisuda itu diatur oleh komite yang terdiri dari para orang tua murid yang melakukan musyawarah mufakat guna menentukan seperti apa acara wisuda yang akan digelar untuk anak-anak mereka.

“Kemarin sebetulnya biayanya lebih besar dari itu [Rp600.000]. Kemudian setelah dimusyawarahkan dengan semua orang tua, akhirnya tercapailah angka itu,” kata Yuli.

Awalnya, ia sendiri dan beberapa orang tua kurang setuju dengan biaya wisuda senilai Rp600.000. Namun setelah mempertimbangkan, ia tergerak oleh keinginan untuk memberikan anaknya kenang-kenangan yang tak terlupakan.

“Memang sebetulnya tujuan dari acara ini untuk merayakan keberhasilan anak-anak selama enam tahun. Mereka bekerja keras belajar, sampai kemudian ada hasilnya dan sekarang mereka lulus.

“Terus [acara ini adalah kesempatan] mereka berkumpul untuk terakhir kalinya dan sebagai [kesempatan] untuk berterima kasih kepada guru-guru,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa pada acara itu, anak-anak terlihat cukup gembira dan puas dengan upacara yang disusun oleh para orang tua. Ia pun, sebagai orang tua, ikut bangga melihat anaknya bahagia.

Menurut dia, acara wisuda di sekolah - baik di TK, SD, SMP, maupun SMA - sudah lumrah dilakukan. Acara tersebut tak hanya untuk merayakan kelulusan, tetapi sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas pencapaian anak.

”Itu kan sebetulnya biasa ya, sudah dilakukan waktu anak saya yang pertama TK kemudian SD. Jadi dari TK ke SD itu pakai toga.”

Harus meminjam uang dari kerabat untuk bayar wisuda anak

Muhamad Kotim, 46, yang anaknya bersekolah di SD Negeri di Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku cukup kaget saat menerima surat dari sekolah anaknya yang meminta agar ia membayar Rp600.000 untuk acara wisuda SD.

Awalnya dia hanya sanggup membayar Rp200.000. Sisanya dia pinjam dari beberapa kerabat.

“Kaget aja gitu. Berpengaruh ke orang-orang kayak kita. Biaya segitu mahal,” tegas Kotim.

Kotim menyebut Rp600.000 itu sudah mencakup, makanan, biaya sewa hotel mewah, dan juga pakaian wisuda untuk anaknya.

“Buat apa uang sebanyak itu dipakai buat acara gitu aja? Mending untuk keperluan lainnya. Seperti untuk mencari SMP,” ujar pria berusia 46 tahun itu.

Oleh karena itu, ia mengatakan dirinya setuju dengan orang-orang yang berkomentar di media sosial mengenai betapa memberatkannya acara wisuda bagi orang tua dari segi ekonomi.

Sebab, ia sendiri selama TK hingga lulus SMA tidak pernah menghadiri yang disebut dengan wisuda atau acara perpisahan semacam itu.

Menurut Kotim, wisuda hanya perlu diadakan saat anak lulus perguruan tinggi saja, sedangkan untuk jenjang-jenjang di bawahnya tidak perlu digelar.

“Sangat tidak perlu acara seperti itu. Mereka lulus, ya lulus saja. Tidak perlu acara-acara macam itu,” katanya.

Momen paling berkesan

Jaka (kanan) membawa bendera merah putih dalam proses wisuda SMK-nya


Jaka Bintara, 24, masih mengingat betul perasaannya saat memegang bendera merah putih saat prosesi wisuda SMK-nya. 
Ia menggenggam kain bendera itu dengan erat sambil meneteskan air mata, mengingat memori-memori berkesan yang ia lalui selama tiga tahun duduk di bangku SMK.

“Sudah tiga tahun bersama-sama. Mungkin pernah kesal, pernah marah. Ada bahagianya juga. Dan itu semua campur aduk, rasanya senang dan bahagia,” ujar Jaka.

Wisuda itu ternyata merupakan wisuda terakhir yang dialami Jaka. Setelah lulus, ia memutuskan untuk langsung terjun ke dunia kerja karena tabungan orang tuanya belum mencukupi untuk membiayai perkuliahannya.

“Nggak semua orang bisa untuk masuk ke jenjang kuliah. Jadi, mending [wisuda] jangan dipaksa untuk dihilangkan,“ ungkapnya.

Jaka sendiri menceritakan pengalamannya melalui wisuda di semua jenjang pendidikan selama hidupnya, mulai dari TK hingga SMK.

“Kalau TK pakai toga, ada orang tua, dan di sekolah acaranya. Namanya juga TK, seru-seruan aja. Mungkin biar senang-senang dan kebanyakan fotonya ya.“

Saat ia duduk di kelas tiga SD, Jaka mengatakan bahwa ia memiliki guru bahasa Indonesia yang berbaik hati dan mewanti-wanti orang tuanya untuk mulai menabung untuk wisuda.

“Guru bilang ke ibu kalau akan ada wisuda di kelas enam. Ibu diminta menabung Rp50.000 untuk satu bulan dan itu terkumpul. Jadi nggak memberatkan orang tua dan aku juga,“ ujar Jaka.

Ia menyebut acara wisuda SMK sebagai wisuda yang paling berkesan baginya. Karena wisuda tersebut merupakan wisuda terakhir yang ia rasakan sebelum memasuki dunia kerja.

Jaka sendiri selalu pindah sekolah setelah menamatkan suatu jenjang pendidikan, baik itu TK, SD, SMP, maupun SMA. Sehingga, ia harus benar-benar berpisah dengan teman-temannya saat menghadiri acara perpisahan itu.

Walaupun ia paham bahwa ongkos wisuda yang mahal cukup memberatkan bagi orang tua, ia tetap merasa bahwa upacara perpisahan masih memiliki makna penting yang tidak perlu dihilangkan total.

“Kalau dihilangkan rasanya jangan. Soalnya wisuda itu lumayan berkesan bagi siswa-siswa. Mungkin bagi guru-gurunya juga lumayan berkesan di setiap angkatan punya guru yang beda-beda atau ketemu teman-teman yang beda.“

Pengamat: Ajang flexing dan konten media sosial

Ubaid Matraji, seorang pengamat pendidikan sekaligus koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), menilai bahwa acara wisuda di tingkat sekolah tidak memiliki manfaat dan hanya bersifat memberatkan orang tua.

“Orang tua saat anaknya di akhir tahun harus cari sekolah anaknya untuk ke jenjang selanjutnya. Itu butuh persiapan uang untuk daftar ulang, untuk bayar bangunan, untuk SPP awal dan seterusnya,“ kata Ubaid kepada BBC Indonesia.

Menurut Ubaid, kini semakin banyak sekolah yang menggelar upacara wisuda hanya sebagai ajang untuk berlomba-lomba menunjukkan citra baik sekolah lewat menggelar acara mewah yang menampilkan prestasi murid.

“ Wisuda ini juga bisa disebut sebagai ajang flexing di sekolah-sekolah itu. Kalau acara pas wisuda atau seragam saat wisuda biasa-biasa saja, itu bisa di-bully sama sekolah-sekolah lain.

“Karena trennya begitu, sekolah ikut-ikutan tanpa melihat kemampuan orang tua, apakah punya sumber daya untuk melakukan itu,“ katanya.

Dia juga menyaksikan bahwa dalam lima tahun terakhir banyak orang tua yang menggunakan kelulusan anak sebagai kesempatan untuk menggelar acara mewah untuk membanggakan sekolah anaknya. Padahal, sambungnya, sekolah yang mahal dan mampu menggelar acara mewah belum tentu menjamin kualitas pendidikan.

“Sekolah itu kan brandingnya ada dua. Satu soal prestasi. Sekolah bagus itu ya prestasinya bagus. Tapi ada juga, dalam tanda kutip, orang menggunakan branding sekolah bagus itu yang mewah,” jelasnya.

Senada dengan Ubaid, pengamat sosial Devie Rahmawati mengatakan bahwa perkembangan teknologi di era media sosial ini telah mengubah pola asuh orang tua.

”Sekarang itu era yang disebut dengan teknologi telah melahirkan wujud ekonomi baru yaitu yang namanya attention economy. Semua orang berusaha menarik perhatian.

”Dalam pengembangan anak, fokus orang tua bukan lagi menjadikan anaknya berkepribadian dan sebagainya, tapi bagaimana dirinya dan anaknya bisa menjadi perhatian,” ujar Devie.

Dalam hal ini, ia menyebut wisuda hanya merupakan satu dari berbagai wujud orang tua ingin menampilkan prestasi anaknya dan mendapatkan kebanggaan tersendiri dari mengunggah foto-foto wisuda itu pada media sosial.

”Banyak sekali orang-orang tua yang bahkan rela gitu ya. Demi kemudian disebut sebagai orang tua modern, demi kemudian anaknya kelihatan keren, beliin anaknya banyak hal yang belum tentu bermanfaat,” katanya.

Di sisi lain, Devie mengatakan media sosial juga menjadi medium yang digunakan para orang tua yang selama ini sudah tidak setuju dengan prosesi wisuda dengan biaya mahal untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah.

”Zaman sekarang kita punya saluran untuk protes. Zaman dulu mau protes sama siapa? Anda pikir dari dulu enggak ada orang yang enggak suka? Banyak juga yang sebenarnya bingung. "Ini emang harus banget ya kayak begini?,” kata Devie.

Asal-usul wisuda: Tradisi budaya Barat yang menjadi bagian kultur sekolah Indonesia

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyebut prosesi wisuda awalnya merupakan tradisi yang menurun dari budaya Barat.

”Tradisi wisuda itu awalnya ada di Eropa. Ketika [tradisi itu] berada di Amerika, akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Kalau di Amerika [wisuda] dari mulai TK sampai kuliah,” ujarnya. Ia mengatakan upacara kelulusan itu memiliki kaitan erat dengan nilai-nilai individualisme yang sangat menghargai capaian individu.

” Jadi, praktik wisuda itu adalah nilai-nilai Amerika yang ingin mendidik anak-anak mereka untuk bangga dengan capaian pribadi mereka, bahkan sejak masih anak TK sekalipun,“ ungkap Devie.

Hanya saja, ia mengatakan nilai-nilai tersebut sebetulnya kurang sesuai dengan masyarakat Indonesia yang cenderung lebih mengedepankan nilai-nilai komunal daripada individual.

”Nggak semua orang punya uang dan akhirnya ada yang tersisih. Kalau pun akhirnya sampai ikut, lebih karena nggak enak dan takut malu anaknya. Ini kan sudah meninggalkan tradisi kita,” jelas Devie.

Oleh karena itu, menurut Devie perlu ada penyesuaian tradisi wisuda agar lebih mencerminkan nilai-nilai masyarakat Indonesia seperti gotong royong yang memberi dampak sosial.

”Jadi graduation punya manfaat. Bukan kemudian sekedar penghargaan dan kemudian memanjakan diri dan sebagainya, tapi lebih kepada aspek budaya, kultural dan sosial kita juga terangkat lewat graduation ala Indonesia.”

Keberadaan tradisi wisuda juga dirasakan oleh Jaka, yang mengatakan bahwa terbentuk suatu ‘kultur wisuda’ di hampir semua sekolah tempat dia mengenyam pendidikan.

”Kalau setiap angkatan ada wisuda, nggak mungkin setiap angkatan ini membantah dan bilang nggak usah ada wisuda.

“Jadi sudah ada kulturnya dari dulu. Angkatan berikutnya itu pasti ikut semua,” katanya.

Beda sekolah, beda kebijakan

Novy Suharayati, seorang guru kelas satu yang mewakili Kepala Sekolah SD Negeri Kenari 07, Jakarta, mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, sekolah itu belum pernah menggelar acara wisuda bagi murid-muridnya.

Sekolah itu menggunakan pranala Google Akses sehingga para orang tua dapat membukanya dan mencari tahu apakah anak mereka lulus atau tidak.

”Kami hanya diperbolehkan memberikan status kelulusan itu secara online. Jadi memang kami tidak mengadakan acara wisuda,” ungkap Novy.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya mereka pernah menggelar acara pentas seni dan juga pemberian medali bagi siswa-siswa. Namun, kebijakan terbaru sekitar 10 tahun yang lalu tidak lagi memperbolehkan acara selebrasi untuk kelulusan peserta didik. Hal tersebut, sambungnya, disayangkan oleh beberapa orang tua.

”Sebenarnya orang tua murid itu ingin sekali. Kenapa? Karena kan ini [acara] enam tahun sekali. Jujur mereka ingin, tapi kan kita terbentuk dari surat dinas.

”Edaran itu yang tidak memperbolehkan selebrasi dengan bentuk terlalu wah, terlalu mewah,” kata Novy.

Kondisi ini berbeda dengan sekolah swasta Yasporbi, yang menggelar acara wisuda untuk siswa-siswanya mulai dari jenjang TK hingga SMA setiap tahun di Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pada upacara pelepasan tersebut, para siswa-siswa datang mengenakan kebaya atau jas. Kemudian nama mereka dipanggil satu-satu ke panggung untuk menerima map dan medali. Wajah mereka akan muncul di layar LED.

”Sebetulnya kegiatan wisuda yang dimulai sudah sejak 2012 itu adalah bagian dari ajang silaturahmi.

”Mungkin pada saat wisuda, kegiatan itu kurang berkesan. Tapi sekian tahun kemudian pastinya itu akan jadi kenangan yang tidak akan pernah terlupakan untuk mereka,” kata Senior Advisor Manajemen Yayasan Yasporbi, Maman Darusman.

Ia menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan selebrasi yang positif bagi para murid. Karena selain merayakan kelulusan, acara tersebut juga menampilkan prestasi murid-murid dan juga kreasi mereka lewat pentas seni.

Untuk menghadiri acara tersebut, peserta wisuda dan orang tua mereka harus membayar biaya wisuda dengan kisaran Rp700.000 yang sudah mencakup segala perlengkapan wisuda dan sewa gedung. Tetapi, Maman menekankan wisuda tersebut tidak bersifat wajib bagi siswa maupun orang tua. Ada pula subsidi yang diberikan oleh yayasan dalam menutup biaya tersebut.

”Siapa saja yang berkeinginan untuk mengikuti wisuda, monggo. Tidak pun, tidak ada masalah. Karena ini bukan kewajiban. Misalkan setelah pengeluarannya ada kekurangan, maka yayasan yang akan memberikan subsidi,” ujar Maman.

Selama ini, Maman mengeklaim bahwa relatif tidak ada orang tua yang mempermasalahkan biaya wisuda tersebut. Lebih lanjut, ia mengatakan jika ada siswa yang memiliki hambatan secara finansial, unit sekolah dapat membantu mereka mencari jalan lain.

”Kepala sekolahnya pasti akan membicarakan untuk anak yang ingin sekali [tapi] kemudian tidak ada biaya. Karena kita juga mengajarkan nilai-nilai akhlak sosial.

”Sebetulnya banyak sekali hal-hal yang bisa diambil dari kegiatan wisuda tersebut. Mungkin negatifnya asal jangan jadi wajib,” pungkas Maman.

Kemendikbud: Wisuda untuk TK sampai SMA tidak wajib

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa kegiatan wisuda tidak bersifat wajib dalam kelulusan peserta didik.

Hal tersebut disampaikan melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 14 Tahun 2023. Isi surat edaran tersebut berisi bahwa kegiatan wisuda sekolah bukan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dan tidak boleh menjadi sebuah kewajiban yang memberatkan orang tua maupun wali murid.

“Kemendikbudristek menegaskan bahwa wisuda sekolah bukan kewajiban dan tidak boleh memberatkan orang tua murid," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, pada Jumat (23/06) dalam keterangan resmi yang diterima oleh BBC Indonesia.

Kemendikbudristek juga mengingatkan pihak sekolah melakukan diskusi atau musyawarah dengan orang tua murid sebelum menggelar acara, sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbud Nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah.

Selain itu, Kemendikbudristek meminta kepala dinas pendidikan baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pembinaan kepada seluruh satuan pendidikan di wilayahnya masing-masing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas layanan kepada peserta didik.

“Yang harus dilihat adalah esensi dari kegiatan wisuda. Apakah wisuda itu bekal untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi atau hanya sebagai budaya,” tambah Suharti

Pengamat pendidikan Ubaid Matraji, menilai keputusan Kemendikbudristek untuk membuat wisuda sebagai hal yang opsional masih kurang tegas dalam menanggapi polemik wisuda.

“Edaran itu harus tegas, melarang wisuda. Karena edaran ini kan memperbolehkan tapi tidak mewajibkan,“ kata Ubaid.

Ia merasa tidak akan ada banyak yang berubah semenjak surat edaran itu diterbitkan. Sebab, menurut Ubaid, tradisi wisuda akan selalu ada di semua jenjang sampai benar-benar dilarang.

“Padahal tujuan dari pendidikan di sekolah kan bukan soal itu [wisuda]. Itu kan cuma hanya pelengkap yang bukan sesuatu yang menjadi tujuan awal,“ ujarnya.

Sementara Jaka Bintara, yang masih menabung untuk memasuki jenjang kuliah suatu saat nanti, merasa keputusan Kemendikbudristek cukup adil.

Karena jika wisuda diwajibkan, maka hal tersebut akan menjadi beban bagi orang tua. Sementara jika dilarang, yang kehilangan justru para murid yang menginginkan acara perpisahan.

“Ada esensinya di dalamnya. Nggak cuma acara kasih medali-medali saja, tapi ada kenangan-kenangan terakhir atau momen-momen yang dulu pernah di sekolah itu terulang atau diceritakan kembali,“ tutup Jaka.


Keliling Dunia Demi Mencari Keberadaan Kuburan Para Selebritis

Tidak ada komentar



- Sejak 1985, Covert sudah menetapkan dirinya pada satu hal: Keliling dunia demi mencari keberadaan kuburan selebritis, mulai Marilyn Monroe sampai Amy Winehouse, dan menggosok tulisan pada batu nisannya.

Apa arti sebuah nama? Juliet bisa saja punya pemikiran bahwa sekuntum mawar mungkin berbau harum terlepas dari apa namanya, tetapi di dalam bidang pekerjaan Scott Covert, nama adalah segalanya.

Selama beberapa dekade, seniman asal Amerika Serikat ini telah keliling dunia untuk mengumpulkannya. Frank Sinatra. Marilyn Monroe. Andrew Cunanan. Valerie Solanas. Sammy Davis Jr. Judy Garland. Candy Darling. Shah Iran. Edith Bouvier Beale.

Para pesohor, tokoh-tokoh yang dikultuskan, para pemimpin, atau pembunuh: Covert mengumpulkannya untuk menjadikan nama-nama tersebut memiliki arti, apakah "hal itu" soal bakat, tragedi, atau kekejaman.

Metode akuisisi Covert tidak konvensional dan terasa intim, serta amat menyentuh. Dia menggosok tulisan dari batu nisan mereka. Gosokan tulisan itu menjadi dasar lukisan-lukisan Monuments-nya: karya-karya padat dengan cakupan luas, di mana warna-warna bersaing dengan teks.

Di sejumlah lukisan, nama-nama pesohor itu dicampur aduk, seperti ratusan orang berbagi kanvas yang sama. Di lukisan lain, mereka digambarkan dengan amat jelas, Charlton Heston, Humphrey Bogart dan Groucho Marx, walau jenis hurufnya berbeda, tetapi diletakkan secara berdekatan.

Barangkali butuh waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan sebuah karya, menunggu penempatan nama-nama itu secara tepat.

Penempatan nama-nama itu bisa berdasarkan alasan adanya permusuhan akut (Bette Davis dan Joan Crawford), persekutuan tak terduga (Amy Winehouse dan William Blake) atau perbedaan-perbedaan mengejutkan (dia tengah mengerjakan karya yang menggabungkan pemeran Wizard of Oz dengan para korban pembunuhan Manson, karena "hal itu sangat Los Angeles").

Waktu dan epitaf juga terlihat dan saling terhubung. "Queen of the Pin-Ups." "Actor, Writer and Superstar." "Beloved Mother." "With God, In the Joy of Beauty and Youth." "Everybody Loves Somebody Sometime."

Covert pernah berkata bahwa dia hanya ingin "membuat sesuatu menjadi indah" dengan menciptakan kesan dari kuburan orang-orang terkenal.






Lukisan-lukisan Covert saat ini dipamerkan di Galeri Studio Voltaire, London.

C'est la Vie adalah pameran tunggal pertamanya di luar Amerika Serikat, tetapi dia sudah melakukan ini selama hampir 40 tahun.

Pada 1985 adalah pertama kali dia menggosok tulisan di batu nisan, saat itu berusia awal 30 tahunan: The Dead Supreme, dibuat untuk menghormati pendiri Supremes, Florence Ballard, yang meninggal pada 1976 ketika baru berusia 32 tahun.

"Saya akan selalu menjadi warga Supremes," jelasnya kepada BBC Culture melalui telepon dari New York.

"Anda tahu, saya membuat lelucon. Saya berteman dengan Theodora Richards, anak perempuan Keith Richards, dan dia bertanya kepadaku, 'siapa yang paling kau suka: Rolling Stones atau The Beatles?' Dan saya menjawab, "Supremes."

Dia tidak terlalu yakin apa yang sebenarnya dia lakukan ketika pertama kali berkunjung ke kuburan Ballard di Detroit Memorial Park Cemetery, tetapi dia mengetahui bahwa dia ingin menggosok tulisan pada nisan.

"Ketika melakukannya, (kanvasnya) tergelincir. Jadi saya ulangi dengan warna yang berbeda. Dan saat itulah lonceng berbunyi."

Setelah itu, dia memperlihatkannya kepada temannya, aktor dan penulis Cookie Mueller, yang kemudian memberikan saran kepada Covert untuk menghentikan usahanya dalam berakting, yaitu ketika dia sudah mencoba fokus pada karir dan pilihan seninya.

Petualangan pemberontakannya

Sejak saat itulah, Covert berkeliling dunia untuk mencari tempat peristirahatan terakhir orang-orang tersohor. Dari Los Angeles sampai Moskow, Mesir sampai Inggris, dia mengejar sosok hebat, baik, yang menyedihkan dan buruk.

Ini merupakan proses sederhana. Dia memilih sebuah nama, atau lebih tepatnya, "kerasukan" oleh salah satunya.

Dia menyiapkan kendaraan atau mengemas kopernya dengan kain kasa, kertas, arang, tongkat minyak, dan cat. Barangkali menyertakan sekian kanvas dengan coretan lukisan yang belum tuntas.

"Saya ingin tahu apa yang akan saya lakukan dengan ini," ujarnya. "Dan kemudian saya melakukan perjalanan."

Perjalanan adalah bentuk penantian yang tertunda. Dia harus pergi ke sana untuk melihat apa yang akan muncul, percakapan seperti apa yang ingin dia ciptakan dengan sosok di bawah nisan yang reputasinya telah melampaui keberadaan jasmaninya.

Namanya sendiri adalah cocok, mengingat kadang-kadang dia harus berbuat licik dalam prosesnya berkarya.

Dia akan bercerita bagaimana dia membuat temannya mengalihkan perhatian satpam di luar makam Elizabeth Taylor atau diusir dari Edgwarebury Cemetery, tempat jasad Amy Winehouse dikuburkan.

"Maksud saya, sekarang saya sudah tua… Tetapi saya memanjat pagar di tengah malam dengan memegang senter," tawanya.

Terlepas dari bertambahnya usia, dia tetap teguh dalam pencariannya. Satu-satunya hal yang akan menghentikannya adalah tidak ada lagi kuburan secara harfiah.

"Banyak orang dikremasi dan disebar," keluhnya. "Hal itu membuat saya kesal."

Ketertarikan Covert dengan kuburan berawal dari masa mudanya.

"Saya tinggal di dekat pemakaman kolonial di New Jersey, dan kami akan pergi ke sana dan membuat gosokan tulisan di sana, Anda tahu, dengan tengkorak dan lainnya.. di kelas empat dan lima," jelasnya.

Baginya hal itu bukan hanya tentang kuburan atau apa yang mereka wakili, tetapi latar belakangnya. Dia menyukai kesendirian. "Saya seorang penyendiri," ujarnya riang.

Saat ini, dia masih bekerja, sebagian besar, sendirian, sebagian besar waktunya dihabiskan di jalanan, memburu kuburan di lokasi yang sangat jauh. Saat ini dia sedang merencanakan perjalanan ke makam seniman Kuba-Amerika, pematung, dan artis pertunjukan Ana Mendieta di Cedar Memorial Park, Iowa.

Dia mungkin juga mampir di makam seniman Gotik Amerika, Grant Wood, yang juga berada di Iowa. Jika dia melewati Detroit, dia akan mampir ke kuburan Aretha Franklin. Di Chicago, dia bisa mengunjungi sejumlah kuburn para pemusik blues, termasuk Chester Burnett.

Setelah Mendieta; dia mungkin akan pergi ke selatan ke Kansas City untuk bertemu pemain saksofon Charlie Parker dan advokat sederhana Carrie Nation.

Covert sering menyandingkan nama-nama dalam karyanya, seperti saingan berat di Hollywood, Bette Davis dan Joan Crawford.



Siapapun dapat merasakan bahwa seluruh hidup Covert terpusat oleh kuburan, dengan tergantung pada siapa yang dimakamkan di sana. Sekarang, di zaman Google Maps dan catatan online, menemukan kuburan adalah hal yang lebih mudah dilakukan, tetapi dahulu kuburan sukar ditemukan.

Covert bercerita tentang bagaimana dia bertemu seseorang yang kemudian menjadi teman baik saat berada di kompleks kuburan di Culver City, di sebelah tempat peristirahatan terakhir Rita Hayworth.

Sebagai bagian dari apa yang disebut Hollywood Underground, satu komunitas yang berusaha menemukan kuburan para pesohor yang keberadaannya dirahasiakan, dia adalah sumber informasi yang amat berharga.

Kendati ini barangkali terdengar agak mengerikan, ada kualitas dinamis dan keingintahuan pada pekerjaan dan sikap Covert, yaitu pengabdian dan obsesinya yang luar biasa.

Dia digambarkan sebagai Warholian dalam pendekatannya terhadap budaya pop dan kaum selebritis, tetapi ada sesuatu yang amat tulus pada karya lukisan-lukisannya.

Beberapa dari mereka kemungkinan brengsek dan yang lainnya memiliki sisi gelap (dia mengatakan bahwa kuburan Perry Smith dan Richard Hickock, yang dihukum terkait kasus pembunuhan keluarga Clutter, serta fokus kepada sosok Truman Capote dalam In Cold Blood, membuatnya merasa "muak"), tetapi banyak yang dihormati - bahkan dicintai.

Covert mengatakan dia mengembangkan cara kerjanya karena dia ingin menghasilkan sebuah lukisan abstrak. Sebuah nama hanyalah bentuk lain dari tanda, dan "setiap sapuan kuas" menggambarkan kehidupan seseorang.

Juga sapuan khas itu merupakan bukti bahwa sang perupa pernah berada di suatu tempat. Jadi, lukisan itu sendiri adalah peta.

Saat dibuat, lukisan-lukisan itu membuktikan bahwa sang seniman melakukan perjalanan sejauh itu, seperti mengemudi selama 14 jam atau naik pesawat, untuk sampai ke tempat pemakaman itu, dan itu dipersembahkan kepada orang tertentu yang dikenangnya.

Hal ini seperti kebalikan dari grafiti, seperti yang pernah ditunjukkan oleh teman lain kepadanya. Dia tidak meninggalkan jejaknya. Sebaliknya dia dengan rajin mendapatkannya, mengumpulkan serangkaian angka dan huruf yang merangkum seluruh sejarah.

Kekuatan makam

Dalam bukunya These Silent Mansions: A Lifetime in Graveyards, penyair Jean Sprackland menulis tentang kurangnya minat pada batu nisan orang-orang termasyur. Sebaliknya, dia tertarik pada "yang biasa-biasa saja dan terlupakan, yang namanya tidak dapat dijelaskan lagi".

Dia mengatakan kalau dirinya menyukainya, karena hal itu mengingatkannya pada "rentang hidup manusia, tentang bagaimana seseorang mungkin hidup lebih panjang dari yang lain tetapi semuanya terbatas, dan bagaimana saya dan semua orang di sekitar saya adalah bagian dari pola pengulangan yang tak terhindarkan yang secara eksplisit ditunjukkan di sini."

Ada sesuatu perasaan yang rendah ketika berada di kuburan, diingatkan tentang kerapuhan hidup dan kematian yang tak terhindarkan.

Semuanya harus berakhir, termasuk kita. Karya seniman Inggris Nathan Coley pada 2010, In Memory, menampilkan serangkaian batu nisan yang, karena berbagai alasan misterius, telah dipindahkan dari tempatnya semula.

Nama-nama dipahat pada masing-masing batu nisan: sebuah kotak kosong di tempatnya, hanya menyisakan pesan istirahat dan kenangan penuh kasih. Dalam keadaan tanpa nama, mereka menjadi sesuatu yang bisa menjadi milik ayah tersayang atau istri tercinta.

Lepas dari fungsi peringatan khusus, mereka juga bermetamorfosis, menurut catatan yang menyertai karya itu, kembali menjadi obyek: bentuk yang dipahat dan diukir dari batu atau granit, bukan pengingat seseorang yang spesifik, seumur hidup dibatasi di antara dua tanggal.

Valerie Solanas, perempuan yang menembak Andy Warhol, adalah salah satu dari subyek gelap yang ditampilkan.

_____
Bahkan, seperti halnya Sprackland, jika seseorang lebih suka mengembara di alam kematian biasa, berspekulasi tentang kehidupan mereka (siapakah Manueel M De Morentin yang meninggal pada 1895? Kesedihan mendalam apa yang ada di balik makam Leander S. yang hidup hanya selama satu tahun?) atau mencoba menyelesaikan huruf-huruf hantu yang menghilang, sebuah nama menyadarkan kita pada fakta bahwa pernah ada orang yang memilikinya.

Tetapi dengan karya Covert, nama-nama ini telah mengalami simbol kimia, tidak lagi hanya sebuah nama tetapi sesuatu yang memunculkan jaringan yang berhubungan, reputasi, gambar, perasaan yang kuat, dan ingatan kolektif yang dipintal dengan halus.

Apakah itu milik seorang komedian yang membuat orang menangis dan tawa, seorang musisi yang memelopori nada-nada baru, seorang pembunuh yang persidangannya dipublikasikan secara luas, atau seorang aktris yang bakatnya dalam memainkan peran "orang pirang yang bodoh" begitu hebat sehingga orang masih percaya kesalahan dia untuk satu hari ini? Apakah itu hanya diketahui di kalangan yang paling setia, yang sekarang memudar dengan cepat dari kesadaran publik?

Seorang selebriti dapat menjadi sesuatu yang berubah, berkilauan, melanggar janjinya untuk "menaikkan nama" seseorang, tanpa ampun dalam pengorbanan yang dituntutnya sebagai ganti hak istimewa untuk tidak dilupakan.

Tetapi untuk dikenal dan dikenang juga bisa menjadi hadiah yang luar biasa, suatu bentuk keabadian dari balik kubur, yang diadakan dalam cinta dan kekaguman orang lain.

Jika batu nisan adalah janji kepada orang mati bahwa mereka pernah ada, maka itu juga merupakan pertanda bagi yang hidup, tempat berduka, mengumpulkan benda-benda kembali, percakapan sepihak, ziarah tunggal, serta kunjungan yang berulang.

Menurut pengakuan Covert sendiri, dia hanya ingin "membuat sesuatu menjadi indah".

Namun dengan melakukan itu, dia mengajukan pertanyaan rumit tentang bagaimana kita mengingat orang mati - pertanyaan ini perlahan muncul ke permukaan, seperti nama yang muncul di selembar kain tipis yang ditempelkan pada relief kuningan. ***


Film Barbie Dilarang Tayang di Vietnam karena tampilkan peta Laut China Selatan versi Beijing

Tidak ada komentar



- Vietnam melarang penayangan film Barbie karena terdapat adegan yang menampilkan peta yang mengklaim teritorial China yang diperebutkan di Laut China Selatan.

Vietnam adalah salah satu dari sejumlah negara yang menggugat China karena mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan.

Film yang diperankan oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling ini telah ramai diperbincangkan di media sosial menjelang perilisannya di bioskop pada 21 Juli mendatang.

Belum jelas adegan mana yang menggambarkan peta yang disebut oleh seorang pejabat senior Vietnam sebagai “citra ofensif” dari sembilan garis putus-putus China.

Sembilan garis putus-putus adalah garis yang digambar oleh China dalam peta Laut China Selatan untuk menunjukkan klaim teritorialnya.

Beijing telah membangun pangkalan militer di pulau buatan di kawasan itu selama bertahun-tahun. Angkatan laut mereka juga sering berpatroli dalam upaya menegaskan klaim teritorial itu.

Pada 2016, pengadilan internasional di Den Haag membatalkan klaim China di Laut China Selatan, namun Beijing tidak mengakui putusan tersebut.

Barbie, yang diproduksi oleh Warner Bros, bukan satu-satunya film yang dilarang oleh Vietnam karena menampilkan sembilan garis putus-putus.

Pada 2019, film animasi produksi DreamWorks, Abominable juga ditarik karena alasan yang sama.

Tiga tahun kemudian, film Sony Uncharted juga ditarik oleh Departemen Perfilman, badan pemerintah yang bertanggung jawab atas perizinan dan sensor film asing.

Kemudian dua tahun lalu, Netflix menghapus serial mata-mata Australia, Pine Gap di pasar Vietnam setelah ada protes dari pihak berwenang.

China, Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei semuanya memiliki klaim yang bertentangan di Laut China Selatan.





Politik Kebahagiaan

Tidak ada komentar

Rabu, 05 Juli 2023




- Menurut Geoff Mulgan, data komparatif lintas negara membenarkan bahwa stabilitas dan ketertiban politik, pemerintahan hukum dan keadilan, sangat menentukan bagi pencapaian kebahagiaan. Tingkat kebahagiaan bangsa tertinggi umumnya ditemukan di negara demokrasi stabil dengan pelayanan publik yang baik, seperti New Zealand, Norwegia, Swiss, dan Denmark, yang mengindikasikan pentingnya pemerintahan kuat, stabil, protektif dan legitimate bagi kebahagiaan warga.  

Saudaraku, politik membawa pengaruh besar, baik untuk kebahagiaan maupun kesengsaraan rakyatnya.

Derek Bok dalam “The Politics of Happiness” (2010), menengarai kebahagiaan sebagai hasil perpaduan faktor subjektif dan objektif dan menemukan enam faktor (selain temperamen bawaan) yang bertanggung jawab atas sebagian besar variasi dalam kebahagiaan: pernikahan, hubungan sosial, pekerjaan, persepsi kesehatan, agama, dan kualitas pemerintahan.

Berbagai aspek pemerintahan terkait dengan kebahagiaan. Di antaranya, kebebasan ekonomi sangat penting di negara kurang berkembang; sedang kebebasan pribadi berperan penting di negara kaya, seperti Amerika Serikat.

Hal itu diperkuat Richard Wilkinson & Kate Pickett (2009). Bagi kebanyakan rakyat negara miskin, pertumbuhan ekonomi dipandang sangat penting untuk kebahagiaan. Seiring memasuki negara berpenghasilan menengah, signifikansinya mulai berkurang. Pertumbuhan ekonomi nyaris tak berpengaruh lagi bagi kebahagiaan tatkala suatu negara sudah mencapai income per capita 25 ribu dollar AS. Setelah batas itu, kebahagiaan lebih bergantung pada kesejahteraan sosial-emosional.

Aspek pemerintahan lainnya yang terkait dengan kebahagiaan adalah kepatuhan terhadap hukum, lembaga pemerintah yang efisien, tingkat kekerasan dan korupsi yang rendah, tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pejabat publik (terutama polisi), dan perjumpaan responsif yang dialami warga saat berhubungan dengan lembaga dan pejabat publik.

Selain itu, menurut studi World Values, toleransi terhadap kelompok minoritas—baik didefinisikan oleh ras, agama, jenis kelamin, atau yang lainnya—juga memberikan kebahagiaan yang signifikan, tak hanya untuk kelompok terkena dampak langsung, tetapi juga untuk seluruh penduduk.

Hal senada diperkuat Geoff Mulgan (2006). Menurutnya, data komparatif lintas negara membenarkan bahwa stabilitas dan ketertiban politik, pemerintahan hukum dan keadilan, sangat menentukan bagi pencapaian kebahagiaan.

Tingkat kebahagiaan bangsa tertinggi umumnya ditemukan di negara demokrasi stabil dengan pelayanan publik yang baik, seperti New Zealand, Norwegia, Swiss, dan Denmark, yang mengindikasikan pentingnya pemerintahan kuat, stabil, protektif dan legitimate bagi kebahagiaan warga.***



Oleh : Yudi Latief


Kenapa Putus Lagi Cintaku ?

Tidak ada komentar



- Bertemu dan menjalin kasih dengan seseorang adalah suatu anugerah. Kehilangan dan berpisah dengan orang tersebut adalah suatu pengalaman indah. Anda mungkin pernah atau sedang mengalami perpisahan dengan orang yang Anda kasihi. Apa yang Anda lakukan untuk menghilangkan kesedihan itu?

Anda boleh bebas melakukan apa saja. Namun tetaplah ingat untuk melakukan segala hal yang sifatnya positif. Ada kalanya kehilangan membuat kita sedih. Bukan berarti kita harus menyimpan kesedihan itu dan larut di dalamnya. Sulitkah itu bagi Anda? Mari kita mencobanya.

Hal yang perlu Anda lakukan setelah berpisah dengan kekasih Anda:

1. Apakah makanan favorit Anda? 

Coba cari menu tersebut. Makan dan nikmati setiap suapannya. Makanan favorit pada umumnya membantu meningkatkan mood. Jadi ketika Anda sedih, dan kehilangan selera makan sekalipun. Cobalah untuk tetap menyuapkan makanan favorit Anda. Rasanya mungkin tak senikmat saat Anda merasa bahagia. Namun tujuannya hanya untuk menjaga agar perut Anda tidak kosong, dan mood Anda meningkat. Eit! Tapi jangan asal makan. Tetap batasi porsi Anda. Boleh makan demi kebutuhan dan kesehatan badan Anda. Bukan sebagai pelampiasan emosi semata. Yang malah akan semakin merugikan Anda.

2. Berolah raga. 

Jogging pagi adalah jawaban terbaik kebutuhan olah raga Anda. Selain tidak ribet, jogging mampu membantu memperlancar peredaran darah ke otak. Sehingga Anda tetap fit dan meminimalisir timbulnya pikiran-pikiran negatif saat Anda merasa sendiri. Nikmati saja harum dan sejuknya udara pagi. Orang-orang yang lalu lalang di pagi hari. Semuanya tetap ada di sekeliling Anda. Jadi tak perlu Anda menangisi diri sendiri dan merasa kesepian. Karena di sekitar Anda masih banyak orang yang mengisi hidup Anda. Tak pernah hilang dan meninggalkan Anda.

3. Makan beberapa potong cokelat. 

Banyak yang sudah tahu cokelat baik untuk meningkatkan mood seseorang. Konon cokelat mampu membuat orang merasa lebih bahagia. Ambil saja beberapa potong dan nikmati. Ingat untuk tetap mengontrol ya! Cokelat baik untuk perasaan Anda. Namun terlalu banyak juga tidak akan baik untuk Anda.

4. Konsumsi buah dan sayuran lebih banyak. 

Karena saat sedih, tubuh pasti mengeluarkan banyak energi. Terutama bagi Anda yang hobby menangis. Coba hitung saja berapa mili air mata yang Anda teteskan. Buah dan sayuran memiliki banyak vitamin yang akan menjaga stamina tubuh Anda. Jangan pernah melewatkannya. Kondisi yang fit akan membantu pemulihan perasaan Anda.

5. Ubah penampilan Anda. 

Mengubah penampilan mendukung Anda membenahi kembali perasaan. Misalnya penampilan rambut Anda. Coba tata ulang rambut Anda dengan gaya yang berbeda. Penampilan yang berbeda juga akan membuat mood Anda kembali. Kondisi lebih segar dan rapi akan membantu Anda merasa lebih nyaman.

Kehilangan bukanlah suatu hal yang menyedihkan. Ubah pikiran Anda. Kehilangan mungkin adalah jalan terbaik bagi Anda untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan cocok untuk Anda.

“Untuk mencintai dan memenangkan adalah hal terbaik,
Untuk mencintai dan kehilangan adalah hal terbaik kedua...”


Kisah Keteguhan Dan Kesetiaan Roro Mendut.

Tidak ada komentar

K
isah cinta Roro Mendut dan Pronocitro ini memberikan banyak pelajaran moral seperti kesetiaan, keteguhan hati, dan sikap pantang menyerah dari seorang wanita. Usaha Roro Mendut untuk berjuan mendapatkan cinta sejati menunjukkan betapa harta dan tahta bukan merupakan tujuan hidup utama seorang wanita.

Kecantikan Roro Mendut sangat tersohor sehingga banyak rakyat membicarakan dirinya, termasuk seorang lelaki muda asal daerah Pesantenan, Pronocitro yang menjadi sangat penasaran dan bertekad untuk bisa bertemu dengan Roro Mendut. Tumengging Wiroguno adalah salah satu pimpinan perang kerajaan Mataram Islam, ketika Rajanya Sultan Agung Hanyokrokusumo. 

Sebagai laki-laki yang punya kekuasaan besar pada masa itu kegemarannya adalah mempunyai istri banyak, maka dia bermaksud menjadikan Roro Mendut sebagai isteri mudanya. Karena masih kecil dan sebagai hadiah taklukan ketika perang dengan Adipati Pati, maka diboyongnya dia ke Mataram, dandikungkung dalam lingkungan kerajaan.

Rara Mendut bukanlah wanita yang lemah. Dia berani menolak keinginan Tumenggung Wiraguna yang ingin memilikinya. Bahkan dia berani terang-terangan untuk menunjukkan kecintaannya kepada pemuda lain pilihannya, Pranacitra ("Pronocitro", dalam bahasa Jawa).

Tumenggung Wiraguna yang murka dan iri kemudian mengharuskan Rara Mendut untuk membayar pajak kepada kerajaan Mataram. Rara Mendut pun harus berpikir panjang untuk mendapatkan uang guna membayar pajak tersebut. Sadar akan kecantikannya dan keterpukauan semua orang terutama kaum lelaki kepadanya, akhirnya dia tiba pada sebuah cara untuk menjual rokok yang sudah pernah dihisapnya dengan harga mahal kepada siapa saja yang mau membelinya. 

Erotisme Roro Mendut ketika berjualan rokok lintingannya, dengan lem dari jilatan lidahnya, menggambarkan telah dikenalnya potensi perempuan dalam pemasaran, bahkan di zaman kerajaan Jawa abad ke-17. Di samping itu, penolakan Rara Mendut diperistri oleh Tumenggung Wiraguna yang notabene adalah seseorang yang kaya dan berkuasa, memperlihatkan adanya sifat kemandirian perempuan Jawa yang telah ada, walaupun tidak umum, pada saat babad tersebut ditulis. 

Satu hal yang perlu mendapat perhatian dari kisah Roro Mendut adalah bahwa tidak semua hal dapat diperoleh dengan mengandalkan kekuasaan.

Tumenggung Wiroguno. Murka atas perbuatan Pronocitro dan Roro Mendut, Wiroguno mengirimkan pasukan untuk menangkap mereka berdua yang berakhir pada tewasnya Pronocitro di tangan Wiroguno. Sedih melihat kekasihnya mati di tangan Wiroguno, Roro Mendut pun akhirnya nekat melakukan bunuh diri dengan menusuk dirinya dengan keris. Tewasnya Pronocitro dan Roro Mendut menutup artikel ini. :)





Ternyata Pria Bersuara Berat Lebih Mempesona Dimata Wanita

Tidak ada komentar
Dimas Senopati kalau bicara suaranya berat atau nge-bass, tapi jika sedang menyanyi bisa melengking.




- Dalam pembahasan tentang cinta sejati datang dari aroma tubuh, kita membahas tentang bagaimana aroma tubuh dapat memikat seseorang. Akan tetapi, ternyata bukan hanya indera penciuman saja yang diuji dalam Sin Academy. Para peserta juga diuji dalam menilai suara seseorang.

Penelitian tersebut dilakukan dengan menutup mata para peserta, selain itu para peserta juga diminta untuk menilai suara orang asing dan memilih suara mana yang mereka sukai. Dan hasilnya, kebanyakan wanita lebih menyukai pria dengan suara berat dan lebih kencang dengan artikulasi yang jelas. Suara tersebut dianggap maskulin dan sangat menarik bagi wanita.

Dimas Senopati saat berkolaborasi dengan penyanyi Amerika Jada Facer. (Channel Youtube)


Dr Zoe Cromier yang merupakan ahli ilmu hedonisme dan daya tarik, mengatakan bahwa kecepatan kencan sensorik ini ternyata jauh lebih efektif dibanding daripada kencan online atau kencan pertemuan langsung.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2006 dari Edinburgh University juga menyimpulkan bahwa wanita akan lebih tertarik dengan pria yang memiliki suara berat dan lebih kencang dengan artikulasi yang jelas.

Tidak Cuma itu, pada Tahun 2013 silam, New York dan Los Angeles pun pernah mengembangkan jenis kencan serupa yang mengandalkan indera penciuman dan suara. Kencan ini disebut juga dengan Pheromone Parties, dalma acara ini, para peserta diminta untuk menyerahkan kaus yang mereka pakai untuk tidur ke peserta lain dan para wanita memilih aroma dari kaus yang terkumpul tersebut.


Setelah sesi itu selesai, mereka kemudian di pertemukan selama 30 detik dengan keadaan mata tertutup. Ketika perbincangan dilakukan, saat itulah cinta mereka bersemi.

Martha McClintock, yang merupakan pendiri Institute for Mind and Biology di University of Chicago, mengatakan bahwa banyak orang dapat mendeteksi perbedaan kimia yang sangat kecil melalui hidung mereka. Dan ini bisa juga dijadikan deteksi awal cinta sejati, dan diteruskan dengan mendengarkan suara yang keluar dari mulut calon pasangannya.


Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde