The Jogja Notify - Tata cara ziarah kubur penting untuk diketahui oleh umat Islam yang ingin melakukannya. Ziarah sendiri adalah tradisi mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dunia untuk berdoa dan membersihkan area sekitar makam.
Ziarah kubur memang tidak wajib sehingga tidak berdosa apabila tidak melaksanakannya. Meski demikian, menurut Islam berziarah dapat menjadi salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian.
Melaksanakan ziarah kubur juga memiliki tata cara sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Lalu, bagimana urutan dan doa yang benar saat melakukan ziarah? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman NU Online dan berbagai sumber, Selasa (20/6/2023):
Hukum Ziarah Kubur Menurut Islam
Seperti disebutkan di atas, jika ziarah kubur bukan lah merupakan hal yang wajib dilakukan. Namun, ziarah bisa menjadi cara agar seseorang selalu mengingat akan kematian.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dengan arti: "(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat," (HR. Ibnu Majah).
Namun dengan catatan, saat melakukan ziarah orang yang datang harus
mendoakan mereka yang berada di dalam kubur dan bukan meminta doa atau
pertolongan.
Hal ini karena doa dan zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya ditujukan pada orang yang telah meninggal.
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda:
"Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang
tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik
dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju
padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya," (Syekh
Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)
Tata Cara Ziarah Kubur
1. Ucapkan Salam
Dikutip dari laman NU Online, disebutkan jika Rasulullah mengucap
salam ketika sedang berada di depan Siib, dekan makam Uhud. Adapun bacaan salam
yang dilafalkan adalah:
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً
مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin wa atakum ma tu adun ghadan mu
ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun
Artinya: "Assalamu'alaikum. Hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah
datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya
Allah akan menyusul kalian,"
2. Membaca Istighfar
Setelah mengucap salam, kemudian dianjurkan membaca istighfar.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ
اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astagfirullah hal adzim alladzi la
illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.
Artinya: "Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan
selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat
kepada-Nya,"
3. Membaca Suratan Pendek
Kemudian dilanjutkan dengan membaca
suratan pendek dalam Al-Quran. Adapun surat yang bisa dibaca saat ziarah kubur
adalah:
- Surat Al-Fatihah (3x)
- Surat Al-Ikhlas (3x)
- Surat Al-Falaq (3x)
- Surat An-Nas (3x)
4. Membaca Yasin
Saat melaksanakan ziarah kubur, membaca surat Yasin juga sifatnya fadha'ilul
'amal. Artinya, ini adalah amalan utama yang dilakukan untuk tujuan kebaikan.
Hal ini sesuai yang diriwayatkan dalam sejumlah hadist.
اقْرَؤُا عَلَى مَوْتَاكُمْ "يس"
Artinya: "Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal [di antara] kalian." (HR Abu Dawud)
مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ
عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا
Artinya: "Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat lalu membacakan di sisinya surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca." (HR Ibnu 'Adi)
5. Membaca Doa
Ziarah Kubur
Membaca doa ziarah kubur ini bisa dibaca saat mengunjungi makam orang tua. Berikut bacaan doa ziarah kubur:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ،
وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ
وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ
الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ
زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ
عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummagfirlahu war hamhu wa
'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa'i
watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa
yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
Wabdilhu daaran khairan min
daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min
adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
Artinya:
"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat
kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah
kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air,
es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan
baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga,
berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah
baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya," (HR Muslim)
6. Menyiram
Kuburan dengan Air
Menyiram kuburan dengan air adalah sunnah yang bisa dilakukan saat melaksanakan ziarah kubur. Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadis:
أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء
Artinya: "Sesungguhnya Nabi
Muhammad SAW menyiram [air] di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan
kerikil di atasnya." (HR Abu Daud)
Para peziarah juga dianjurkan untuk tidak duduk atau berjalan di atas makam.
Ini dilakukan untuk menghormati orang yang dimakamkan di tempat tersebut. Dalam Islam, menghormati jenazah sama dengan menghormati orang yang masih
hidup. Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadis.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لأَنْ
يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى
جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْ
Artinya: "Dari Abu Hurairah
RA, Ia berkara, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Seandainya
seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya,
itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan." (HR Muslim)
Tidak ada komentar
Posting Komentar