- Bisa dipastikan, hampir semua orang pernah merasakan jatuh cinta ataupun dicintai. Namun, tidak sedikit orang yang cintanya berakhir dan akhirnya patah hati. Bagi sebagian besar orang, patah hati merupakan bagian paling menyakitkan dalam hidup. Saking sakitnya karena dibutakan oleh cinta, tidak sedikit orang mengalami depresi bahkan melukai dirinya sendiri saat patah hati.
Putus cinta memang suatu hal paling menyebalkan dan menyakitkan dalam suatu hubungan. Namun, jika Anda tidak bisa menerima dengan lapang dan sabar, putus cinta serta patah hati bisa saja membuat dunia serasa telah berakhir dan tidak berguna. Dampak buruk patah hati bukan hanya pada perasaan. Tapi, patah hati juga bisa berdampak buruk bagi kondisi fisik maupun psikologis seseorang.
Dilansir dari laman elitedaily.com, patah hati tidak hanya merusak perasaan tapi telah merusak fisik dan psikologis seseorang. Dan inilah 4 hal yang akan dirasakan tubuh saat seseorang mengalami patah hati.
Sakit di Seluruh Tubuh
Saat seseorang mengalami patah hati, secara langsung ataupun tidak langsung otak akan memberikan sugesti bahwa bukan hanya perasaan Anda yang sakit melainkan seluruh tubuh Anda juga merasakan sakit. Tidak jarang tubuh menjadi lemah, tak berdaya dan Anda juga akan merasakan kekecewaan yang berlipat-lipat.
Seorang asisten profesor bernama Naomi Eisenbuerger, Ph.D dari University of California di Los Angles mengatakan bahwa, ketika seseorang mengalami patah hati, maka seluruh area tubuh juga akan merasa sakit. Hal ini mengingat otak dan perasaan memiliki peranan penting dalam menentukan kesehatan seseorang saat ia bahagia ataupun bersedih.
Seorang asisten profesor bernama Naomi Eisenbuerger, Ph.D dari University of California di Los Angles mengatakan bahwa, ketika seseorang mengalami patah hati, maka seluruh area tubuh juga akan merasa sakit. Hal ini mengingat otak dan perasaan memiliki peranan penting dalam menentukan kesehatan seseorang saat ia bahagia ataupun bersedih.
Semangat Berkurang
Ketika Anda merasakan patah hati, bisa dipastikan semangat menjadi berkurang dan pikiran juga tak lagi fokus. Hidup akan terasa sangat berat. Jika kesabaran dan penerimaan setelah putus tidak bisa dikendalikan dengan baik, jangan heran jika Anda tak memiliki sedikitpun semangat.
Penelitian menyebutkan bahwa ketika seorang mengalami jatuh cinta, maka otak akan dipenuhi dengan hormon berupa dopamin dan oksitosin dimana hormon ini memicu kebahagiaan dan semangat. Namun sebaliknya, ketika seorang patah hati, produksi kedua hormon tersebut akan berkurang dan semangat serta kebahagiaan akan mudah sekali luntur. Saat patah hati, hormon yang memenuhi otak adalah kortisol dan epinefrin dimana hormon ini adalah hormon pemicu stress.
Penelitian menyebutkan bahwa ketika seorang mengalami jatuh cinta, maka otak akan dipenuhi dengan hormon berupa dopamin dan oksitosin dimana hormon ini memicu kebahagiaan dan semangat. Namun sebaliknya, ketika seorang patah hati, produksi kedua hormon tersebut akan berkurang dan semangat serta kebahagiaan akan mudah sekali luntur. Saat patah hati, hormon yang memenuhi otak adalah kortisol dan epinefrin dimana hormon ini adalah hormon pemicu stress.
Depresi
Karena pertumbuhan hormon kortisol dan epinefrin lebih banyak saat seseorang patah hati, hal ini dikatakan akan memicu stress dan depresi. Karena depresi ini, tidak jarang seseorang yang sedang mengalami patah hati lebih suka menyendiri, menarik diri dari pergaulan dan lebih suka diam.
Menurut Erica Slotter, Ph.D seorang psikolog dari Northwestern University mengungkapkan bahwa, patah hati cenderung membuat seseorang merasa tertekan dan bertanya-tanya tentang jati dirinya. Perpisahan atau putus cinta dan penolakan akan membuat seseorang bertanya-tanya tentang kelemahan dan kesalahan dalam dirinya. Jika hal ini tidak bisa dikendalikan dengan baik, tidak jarang seseorang yang sedang mengalami patah hati akan menyakiti dan membenci dirinya sendiri.
Menurut Erica Slotter, Ph.D seorang psikolog dari Northwestern University mengungkapkan bahwa, patah hati cenderung membuat seseorang merasa tertekan dan bertanya-tanya tentang jati dirinya. Perpisahan atau putus cinta dan penolakan akan membuat seseorang bertanya-tanya tentang kelemahan dan kesalahan dalam dirinya. Jika hal ini tidak bisa dikendalikan dengan baik, tidak jarang seseorang yang sedang mengalami patah hati akan menyakiti dan membenci dirinya sendiri.
Berat Badan Mengalami Perubahan
Saat seseorang mengalami patah hati, beberapa memilih melampiaskan kekecewaannya dengan makan. Tapi beberapa orang lagi memilih bungkam dan tidak makan apapun. Bagi yang melampiaskan kekecewaan dengan makan, ia akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan dan menjadi gemuk. Sedangkan yang memilih tidak makan, selain berat badannya turun ia juga rentan mengalami masalah kesehatan pencernaan.
Itulah hal yang mungkin terjadi pada tubuh ketika Anda mengalami patah hati. Agar tidak terlalu patah hati, kecewa dan kesal saat putus cinta ataupun mengalami penolakan, usahakan untuk menjadi pribadi yang sabar dan menerima dengan baik apapun yang akan terjadi dengan kisah cinta Anda.
Jadilah pribadi yang selalu bahagia apapun dan bagaimanapun kondisi Anda. Pastikan pula untuk selalu bersyukur. Bersyukur adalah cara terbaik agar hati tetap tenang, tentram dan jauh dari patah hati. Yakinlah Tuhan akan memberikan seseorang terbaik untuk Anda nantinya. :)
Itulah hal yang mungkin terjadi pada tubuh ketika Anda mengalami patah hati. Agar tidak terlalu patah hati, kecewa dan kesal saat putus cinta ataupun mengalami penolakan, usahakan untuk menjadi pribadi yang sabar dan menerima dengan baik apapun yang akan terjadi dengan kisah cinta Anda.
Jadilah pribadi yang selalu bahagia apapun dan bagaimanapun kondisi Anda. Pastikan pula untuk selalu bersyukur. Bersyukur adalah cara terbaik agar hati tetap tenang, tentram dan jauh dari patah hati. Yakinlah Tuhan akan memberikan seseorang terbaik untuk Anda nantinya. :)
Tidak ada komentar
Posting Komentar