- Beredar luas isu yang menyebutkan bahwa foto yang diunggah oleh Yenny Wahid di akun Instagram resminya bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah momen tawar-menawar menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. AHY menegaskan bahwa tidak ada kaitannya foto dengan Yenny Wahid tersebut dengan isu yang beredar luas. Foto tersebut murni menggambarkan persahabatan anak mantan presiden, yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Susilo Bambang Yudhoyono. "Enggak tau tiba-tiba ada isu-isu seperti itu, ya nggak mengganggu apa pun. Artinya saya anggap Mbak Yenny adalah kakak saya yang juga punya ikatan emosional," tuturnya, di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023). Dia pun menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan yang berkaitan dengan politik bersama Yenny Wahid.
Isu yang beredar luas tersebut pun, AHY sebut imbas dari lamanya Anies Baswedan mendeklarasikan nama calon wakil presiden pilihannya. "Saya tahu bahwa semakin mundur deklarasi ini ya makin banyak isu yang berkembang itu sudah pasti. Ada yang mengatakan hati-hati masuk angin, hati-hati rakyat kemudian jadi gak yakin," pungkasnya.
Namun, saat tim tvOnenews.com mengecek unggahan tersebut tampaknya foto itu adalah foto lama yang posting kembali oleh Yenny Wahid. "Selfie lama dengan Mas @agusyudhoyono. Disebelah saya adalah almarhum Pak Habibie. Tapi entah kenapa fotonya kepotong
Gimana ya caranya biar bisa bugar dan keren kayak Mas @AHY? #nanyaserius," tulis Yenny, Jumat (30/6/2023). Sementara, AHY merespons tulisan tersebut dengan menyarankan Yenny untuk tetap hidup sehat agar memiliki badan yang bugar.
Sosok Yenny Wahid Menguat Untuk Dampingi Anies Baswedan Sebagaimana diketahui, menjelang pengumuman calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan tiba tiba terungkap nama baru yang disebut calon kuat, yakni Yenny Wahid.
Putri ke-2 dari Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut diusulkan oleh Partai Demokrat bersama dengan kandidat lain untuk mendampingi Anies Baswedan. Nama Yenny sendiri sudah masuk setelah melalui berbagai proses evaluasi dan juga pertimbangan selama minggu pertama di bulan Juni.
Yang menarik, sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selalu disebut menjadi kandidat terkuat dari cawapres pasangan Anies Baswedan. Terkait dengan sosok AHY, perwakilan Partai Demokrat yang diwakili oleh Andi Arief menyebut tidak pernah memaksakan putra Susilo Bambang Yudhoyono, putra SBY untuk mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres.
Masuknya Yenny ke dalam bursa cawapres tentu saja menjadi sorotan karena selama ini pengelola The Wahid Institute tersebut merupakan seorang aktivis demokrasi, pluralisme dan juga toleransi. Yenny Wahid pernah menjalani profesi menjadi seorang jurnalis dan pernah ditugaskan ke Timor Timur sampai dengan Australia.
Karirnya di dunia perpolitikan tentu saja tidak perlu diragukan, Yenny Wahid pernah menjabat sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya itu, Yenny Wahid juga menduduki jabatan sebagai Direktur The Wahid Institute dari tahun 2014 sampai saat ini.
Jabatan lain yang pernah diemban oleh Yenny Wahid yaitu Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (2005-2008), Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa (2008-2012), Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) 2012. Koalisi Perubahan menginginkan pendamping Anies sosok yang dekat dengan ormas terbesar Nahdlatul Ulama dan memiliki elektabilitas cukup tinggi di Jawa Timur, wilayah yang suara Anies masih dianggap relatif kecil. ***
Tidak ada komentar
Posting Komentar