- Keluarga Ahmad Arsyad Disky (17), seorang remaja yang meninggal dunia usai tak sadarkan diri saat nonton konser JKT48 Summer Tour di Mall Tentrem Kota Semarang mengaku sudah ikhlas atas kepergian korban. Keluarga kini memastikan tidak akan membongkar makam korban untuk keperluan autopsi dari pihak kepolisian.
Saat ini keluarga juga sudah tidak mempermasalahkan kepergian korban. “Intinya kita sudah ikhlas karena kita tidak mau kalau dibongkar karena dari pihak kepolisian ingin membongkar agar tahu apa sih penyebabnya tapi kita tidak mau. Ya sudahlah kita ikhlas, oke nggak ada masalah, kita sih enggak nuntut macem-macem,” ujar kerabat keluarga, Bayu Eriadi usai bertemu dengan penyelenggara acara di rumah duka, Jumat (14/7/2022).
Dirinya menjelaskan, pihak Mall Tentrem sengaja bertemu untuk mengucapkan permintaan maaf atas keterlambatan ucapan belasungkawa. Dalam pertemuan itu, keluarga juga dijelaskan penanganan saat korban pingsan sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. “Dia menceritakan kronologinya seperti apa, stepnya bagaimana jadi dari pingsan dibawa, dikasih oksigen di satu ruangan.
Saya pikir kan di ruangannya ada yang bilang lama, lama tapi dicek di CCTV hanya 10 menit prosesnya baru dibawa ke Telogorejo,” katanya “Tadi GM nya Tentrem sama petugas ya, petugas keamanan, sekuriti sama petugas kesehatan tapi bukan dokter.
Tadi juga saya belum sempet tanya ada apa nggak, masa konser besar enggak ada dokternya,” lanjutnya. Meski demikian, pihak keluargaku masih ada yang mengganjal terkait lokasi meninggalnya korban. Terutama Ibu korban pun yang sampai saat ini masih mempertanyakan hal tersebut.
“Kalau mengganjal sih meninggalnya di mana, di rumah sakit atau di mana. Dari ibu sih gitu penyebabnya seperti apa kan belum ketahuan ya tapi kita sudah ikhlas ya sudah lah ditutup saja lah,” terangnya. Lebih lanjut, keluarga mengaku pihak penyelenggara juga sudah berinisiatif untuk memberikan tali asih.
Namun, hal ini masih akan dibicarakan oleh keluarga besar korban. “Kita mau kumpul dulu dari pihak Tentrem tadi menawarkan apa yang bisa dibantu, nanti kita kumpul dulu 2 atau 3 hari lagi kita disuruh ke sana. Kita enggak ada keinginan sih, ya sudahlah ikhlas tapi dari pihak sana meminta kita rembugan dulu saja,” bebernya.
Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang AKP Andika Oktavian Saputra menjelaskan, pihaknya memberikan fasiltas mediasi dengan keluarga. Dari pertemuan yang sudah berlangsung, kedua belah pihak sudah tidak mempermasalahkan kejadian ini. Meski demikian, kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut.
“Tentrem sudah menjelaskan apa yang terjadi di sana. Kasus tetap berjalan saat itu ada 10 saksi yang sudah diperiksa,” imbuhnya. Setelah mediasi selesai, pihak penyelenggara masih enggan memberikan keterangan kepada awak media. Setelah pertemuan selesai, managemen mall Tentrem langsung meninggalkan kediaman korban.***
Tidak ada komentar
Posting Komentar