- I can’t stop thinking about you. Saat hubungan baru berjalan beberapa hari atau mungkin minggu, tentu perasaan kangen dan ingin bertemu si dia terus kamu rasakan. Jika, iya—jangan mentang-mentang kamu wanita, kamu enggan untuk mengatakan ke si dia. Biarkan dia tahu bagaimana perasaan kamu, mungkin saja kan kalau dia juga menunggu kata-kata itu keluar dari kamu?
- Semalam sangat menyenangkan. Buat kamu yang lagi PDKT, nih, Ladies! Penting sekali bagi kamu untuk memberikan umpan atau feedback untuk si dia. Jika kamu memang menikmati dan senang saat kencan pertama kalian, sebaiknya katakan meskipun hanya sebuah kalimat. Pesan seperti itu sangat tepat jika kamu berencana untuk mengajak si dia di kencan kedua. Jika kamu memberikan umpan positif, kemungkinan dia akan mengajak kamu bertemu lagi. Siapa sih yang nggak ingin saling menyenangkan saat PDKT?
- Gimana tidur kamu semalam? Banyak orang membayangkan untuk bisa tertidur di lengan seseorang yang mereka suka. Dan kata-kata seperti itu meupakan pillow talk yang baik untuk membuatnya sadar bahwa kamu memikirkan dia—dan tentu dia akan mengawali hari yang menyenangkan saat tahu ada wanita yang memikirkan dia.
- Hey! Jika statusmu masih berteman, kata tersebut adalah kata paling standar agar dia tahu kalau kamu memikirkan dia. Hampir mirip dengan “Thinking of you”, tapi kata ini lebih santai. Namun, ingat! Jika dia membalas hal yang serupa berarti bukan patokan kalau dia juga suka sama kamu.
- Miss you. Simple, tapi penting. Kebanyakan orang, malas untuk mengatakan kangen ke pasangan—terlebih lagi merekayang sudah berpacaran cukup lama. Padahal mengatakan kangen adalah cara untuk membuat kamu dan dia menjadi dekat—di saat kalian harus berpisah karena kesibukan bekerja, liburan, hingga pelaku LDR. Bilang kangen juga untuk membuat dia tahu kalau kamu menantikan dia untuk bisa bertemu dia.
- I’ve been thinking about you all day! Kamu mungkin memang nggak mau terlihat sangat ambisius atau obsesi dengan seorang pria. Namun, jika kamu sudah sering komunikasi dengan dia atau bahkan beberapa kali bertemu, kenapa tidak? Menghubungi dia setelah makan siang dan biarkan dia tahu kalau dia ada di pikiran kamu.
- Bisa ngopi sebentar? Well, ini mungkin saja terjadi jika kamu dan si dia bekerja dalam satu kantor yang sama. Bertemu sebentar (apalagi diam-diam di jam kerja), tentu menjadi hal yang menyengkan untuk kalian berdua.
- Good nigth and sleep tight XOXO. Mengirim pesan teks ditambah dengan XOXO? Nggak berbeda jauh dengan kalimat I Love You, Ladies!
- Sweet dreams. Tentunya mimpi akan jauh lebih menyenangkan jika kamu ada di dalam mimpi tersebut. So why not send him into dreamland with you on his mind?
- Trying to fall asleep…can’t stop thinking about you. Saat kamu sedang mencoba untuk bisa tidur dan dia sedang jauh di sana, tentu ada perasaan gelisah dan pikiran terus mengembara. Tak perlu resah, Ladies. Biarkan dia tahu kalau kamu nggak bisa tidur. Kalaupun dia masih terbangun, cobalah untuk sedikit menggoda dengan pesan flirting lainnya.
10 Pesan Menggoda, Bagian 2
Tidak ada komentarSelasa, 23 Mei 2023
Mei 23, 2023Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Tarik Diri ? Ini Jawabannya
Tidak ada komentarBerdasarkan riset Joseph de Vito, orang yang atraktif akan lebih disukai, dianggap familiar, dapat menyenangkan orang lain, kompeten, dan tentu lebih mudah membina interaksi. Sayangnya beberapa orang masih kurang bisa menonjolkan daya tarik yang dimilikinya bahkan tak sedikit di antaranya yang masih minder. Berikut tips meningkatkan daya tarik diri sendiri.
1. Menyapa Lebih Dulu
Menyapa lebih dahulu sebelum orang lain menegur bisa meningkatkan daya tarik Anda di mata orang lain. Anda akan dikenal sebagai orang yang ramah dan mudah bergaul bila tak sungkan untuk menyapa lebih dahulu. Namun sebaiknya jangan bersikap berlebihan ketika menyapa seseorang karena ingin mendapatkan perhatiannya. Bersikaplah wajar karena memang Anda ingin berbincang-bincang dengan orang tersebut.
2. Tersenyum
Tersenyumlah ketika Anda berpapasan dengan pria maupun wanita saat sedang dalam satu ruangan. Tersenyum dengan normal seolah ingin memberitahukan bahwa Anda akan menyapa mereka. Menurut penulis buku 'Discovering Your Black Box: Menuju Kaya dengan Pendekatan Psikologi' itu senyuman bisa membuat wanita satu dengan lainnya menjadi dekat karena seorang wanita memiliki sifat alami yang lebih peka. Namun tidak dengan pria, senyuman wanita tidak bisa langsung memberikan efek sesuatu kepada pria.
"Dengan tersenyum kepada orang lain membuat Anda terlihat lebih atraktif tapi biasanya yang lebih peka wanita ke wanita, kalau tujuan Anda ingin menggoda pria dengan senyuman itu salah karena pria tidak memiliki perasaan yang cukup peka seperti wanita," tutur Vera saat berbincang di Locanda, Panin Bank Building, Jakarta Pusat.
3. Cari Topik Menarik
Carilah topik menarik ketika berbincang dengan wanita ataupun pria yang baru pertamakali bertemu. Ketika Anda memiliki pembicaraan yang 'nyambung' satu sama lain maka akan membuat suasana lebih nyaman.
4. Sentuhan
Vera menyarankan untuk sedikit memberikan sentuhan ketika ingin meningkatkan daya tarik Anda. Sentuhan di sini bukan berarti menggoda atau nakal tapi mencoba 'merangkul' mereka dengan cara yang hangat. Misalnya saja menepuk pundaknya ketika mengobrol atau salam perpisahan dengan menempelkan pipi kanan dan kiri Anda.
Togog menggugat Negeri Maling
Tidak ada komentar
Ini Sedikit Cuplikan Tentang buku "Togog menggugat Negeri Maling" karya dari Djoko B. Karena bagus maka saya copas di blog saya ini , sekaligus untuk merenungkan dan membandingkan dengan negeri wakanda +62 kita .
Buku TOGOG MENGGUGAT NEGERI MALING ini dikemas sangat istimewa, TWO IN ONE, terdiri dari Buku I dan Buku II (Bolak-balik, lihat contoh cover) Buku Kesatu mengangkat tema besar MEMBERANTAS KORUPSI. Di buku 1 ini terdapat 31 tulisan menarik tentang korupsi untuk dijadikan bahan introspeksi. Pada buku Kedua mengangkat tema tulisan MENGGUGAT KEMANUSIAAN. Di buku ini pun terdapat 31 tulisan yang sangat menarik untuk direnungkan.
Sebagai pengenalan bagaimana unik dan menarik serta menggelitiknya dialog-dialog
yang disajikan dalam buku ini, berikut kami sampaikan Tulisan Pertama pada buku
I dengan judul tulisan :
Sidang DPW Astina: Memberantas Korupsi
Pagi itu tidak seperti biasanya Gedung DPW (Dewan Perwakilan Wayang) Negeri
Astina kelihatan ramai, mobil-mobil DPW yang mewah terparkir rapi. Rupanya pagi
itu ada Sidang Paripurna yang khusus membahas masalah korupsi yang sudah
sangat-sangat kronis di Negeri Astina. Sidang dipimpin Raja Astina, Suyudana,
dan diikuti oleh seluruh petinggi dan kerabat kerajaan. Sedang Togog, mBilung,
Limbuk dan Cangik seperti biasanya, ya hanya sebagai pembantu umum. Namanya
saja wayang babu, ya bantu sana bantu sini untuk kelancaran sidang.
suyudana: “Saudara-saudaraku untuk meningkatkan daya saing dalam era
kompetisi ini.. kita harus berpikir GloBaL tanpa meninggalkan keunggulan LoKaL.
Masalahnya, keunggulan LoKaL kita ini apa..? Lha semuanya pada korup..!?”
mBilung: “(He..he..he..
termasuk Suyudana.. walau sedikit.. mungkiiin..?)”
Pandita Durna: “Iya..ya.. saya kira susah berantas korupsi disini.. soalnya kita
ini lahir di negeri korup.. waktu balita kita disuapin makanan hasil korup..
sejak zaman kakek-nenek kita sampai sekarang masih ada saja yang korup..
mungkin sekarang malah makin mengGiLa.. dan ngGiLani..!?”
Burisrawa: “Ya.. aku
bisa mengerti kalau Eyang Durna pesimis begitu. Karena keteladanan di Astina
ini dapat dikatakan tidak ada.. dan sekarang.. pimpinan sidang harus berani
memutuskan.. apakah kita mau bertekad memberantas korupsi di negeri kita ini
dengan tegas atau tidak? Kalau tegas ya harus revolusi.. jika revolusi memang
kita akan mengalami kesusahan yang yang sangat hebat dan itu tidak bisa kita
hindari..”
Suyudana: “Yaaa.. ya..! Pendapat yang lain..?”
Togog: “(Wuah
gawat.. kalau tegas dan revolusi.. semua yang hadir disini bisa kena.. dan
habis deh Negeri Astina.. siapa yang mau ngurus..?)”
Adipati Karna: “Pekerjaan berantas korup itu bisa mudah dan bisa susah..
mudah kalau menyangkut yang lain.. susah kalau menyangkut diri kita sendiri..
Limbuk: “(Haaa..ha..ha..
jadi ketawa sendiri aku ini..! lha bukankah semuanya beri contoh korup..?
he.. hee.. heee tuh Adipati Karna ngomongnya pakai tersenyum.. kelihatannya
nyindir yang hadir nih..?)”
Basudewa: “Ya.. susah-susah gampang gitu lho.. lhaaa.. jika kita ingin
berhasil berantas korupsi.. ya kita harus mengetahui kenapa korup itu
timbul..? serta ada berapa macam korup yang biasanya
berpraktik selama ini..? kalau sudah ngerti.. kan gampang
ngGeBuKnya..!”
Cangik: “(Yaaa..
kalau ngGeBuK diri sendiri tentunya ya ogaaah.. paling eunak ya ngGeBuK
yang lain.. ironisnya.. bukankah yang ngGeBuK dan yang diGeBuK sama-sama
korup..? wuaaah.. bakalan rame nih..!)”
Dursasana: “Setuju..
bukankah korup bisa juga disebut MaLinG..? yang secara harfiah
dapat diartikan sebagai keinginan untuk menguasai barang bukan miliknya secara
paksa..? baik itu secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi..?”
Adipati Salya: “Beneeer.. itu bener... itu berarti.. korup timbul
karena ada yang serakah dan jahat..!”
Togog: “(Kalau kerjasama dengan yang serakah bagaimana..? apakah juga
termasuk serakah..? ..kok jadi merinding aku..)”
Resi Bhisma: “Lho bisa juga korup timbul karena adanya kerangka
hukum yang buruk atau adanya personal manajemen disuatu
perusahaan yang juga buruk..”
Limbuk: “(Yaaah.. hebat juga tuh.. baru sekali kursus
manajemen ngomongnya udah kelihatan keren..?)”
Sangkuni: “Waduh..! kok njlimet.. ruwet begini..?”
Cangik: “(..Uuuuh..
Patih kok GuoBloooG.. makanya kursus dong..)”
Basudewa: “Semuanya betul.. tapi masih ada lagi.. kita harus
mengetahui sifat-sifat korup itu apa saja? Saya beri contoh
salah satu sifat korup.. yaitu korup yang bersifat transaksional..
ya itu.. korup yang timbul karena ada pemberi dan penerima... dimana kedua-duanya
ingin mendapatkan keuntungan dan secara aktif turut mengupayakannya..”
Sangkuni: “Kalau
begitu.. ada juga korup yang mirip preman.. yang bersifat memeras..
yaitu pihak yang diperas harus memberikan penyuapan guna menghindari hambatan,
halangan atas usaha atau karirnya.”
Aswatama: “Wah.. waah.. waaah.. walau saya termasuk paling muda, urun
rembug kan boleh tho..? ada juga lho korup yang sifatnya
otogenik... yaitu korup yang melibatkan yang bersangkutan itu sendiri,
seperti manajer yang mendukung berlakunya peraturan dimana peraturan tersebut
akan memberi keuntungan baginya.. he..hee..heee.. yang jadi manajer jangan
marah ya..?”
Destrajumena: “Jangan lupa.. catat nih.. ada korup yang bersifat
defensif, artinya korup itu timbul ketika ada yang menawarkan uang suap
untuk membela kepentingannya.. dalam hal ini pejabat yang ditawari tidak
minta.. tidak juga menolak.. kan uenak.. tidak susah payah merekayasa
untuk mendapatkannya..”
Durmagati: “Terus.. ada
korup yang memakai prinsip ahli ekonomi.. yaitu korup yang bersifat
investasi.. yaitu dimana barang atau jasa pelayanan diberikan
sebaik-baiknya agar nanti mendapatkan imbalan proyek atau imbalan karier atas
pelayanan yang baik tadi.. terus.. ada juga korup yang sangat terkenal
yaitu korup yang bersifat nepotisme.. yaitu penunjukan
kerabatnya untuk menduduki suatu jabatan.. atau kerabatnya mendapatkan
perlakuan khusus.. sehingga bisa menjadi Anjungan Tunai Mandirinya..
terus.. apalagi ya..?”
Kartamarma: “Lhooo.. lhoo.. lho.. sekarang kalau saya melihat tindak
perkorupan.. terus saya diam saja bagaimana..?”
Jayadrata: “kamu
berdosa.. itu artinya kamu ya ikut korup.. korupmu itu bisa disebut korup
yang bersifat suportif.. artinya.. karena kamu ini tidak
mencela.. atau masa bodoh atas adanya tindakan perkorupan.. atau
malah memberi peluang.. dengan demikian mungkin atau bahkan perkorupan
disekitarmu itu bisa menjadi kuat..”
Ki Dalang: “Huaaa..
haa.. ha..! Astina itu di dunia pewayangan udah di-SettinG sebagai
negeri korup.. semua tokohnya korup.. lho ini kok kumpul mengadakan Sidang
Paripurna Bahas Berantas Korupsi.. ampuuun.. ampun..!?”
Burisrawa: “Oooh.. ooh.. oh.. dalang edaaan.. dalang edan..! Emangnya wayang
tidak boleh SaDar..? Oooh nasiiib.. nasib..! Jadi wayang kok ya di AstinA.. mau
SaDar kok tidak dipercayA..”
Ki Dalang: “Yaaa..! Baru
diomongin begitu saja kok jadi ngambeg..? bagaimana bisa serius dan bersemangat
berantas korupsi yang sudah mengGuRiTa menJaLaR LiaR MaSuK meRaSuK dalam hati
dan tulang sumsum seluruh jajaran petinggi Negeri ini..?”
Togog: “(Oooh..? serem.. merinding lagi aku..)”
TOKOH-TOKOH NASIONAL YANG MEMBERI PENGANTAR PADA BUKU INI:
Buku Kesatu : Dr.H.M. Hidayat Nur Wahid, M.A.; Jaya
Suprana; Denny Indrayana, S.H., LL.M., Ph.D;Prof. Arief Budiman, Ph.D.;
Abdullah Hehamahua
Buku Kedua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat; Prof.
Bismar Siregar
Seberapa Cepat Klimaks yang Dianggap Ejakulasi Dini?
Tidak ada komentar
Untuk mencapai kepuasan seksual, dibutuhkan waktu. Karena itulah, pria yang
mengalami ejakulasi dini bisa membuat pasangannya merasa frustrasi karena ia
jadi sulit mendapatkan orgasme.
Seorang pria dianggap mengalami ejakulasi dini jika ia mencapai "garis
finis" sebelum ia menginginkannya. Tetapi, seberapa cepatkah klimaks itu
didapat ternyata bervariasi pada tiap individu.
"Untuk seseorang mungkin dua menit sudah ejakulasi, tapi untuk yang lain
bisa 20 menit. Itu semua tergantung pada tiap orang atau tiap pasangan, apa
yang memuaskan mereka," kata Carol Queen, ahli seksologi.
Dengan kata lain, sebenarnya tak ada batasan waktu yang "normal".
Tetapi, jika bicara tentang kuantitas, biasanya para dokter menyebut kurang
dari dua menit sudah ejakulasi disebut sebagai prematur ejakulasi.
"Mungkin kriteria terpenting adalah ada atau tidaknya masalah. Karena
walau baru sebentar sudah ejakulasi, tapi jika itu tidak menyebabkan masalah
bagi dirinya dan pasangan, maka ya tidak apa-apa," kata Eric Rottenberg,
ahli urologi.
Ejakulasi dini sendiri belum diketahui penyebabnya. Ada teori yang
mengaitkannya dengan faktor biologi dan psikologi, termasuk gangguan urologi,
seperti peradangan, impotensi, gangguan tiroid, ketidakseimbangan hormonal,
kecemasan, dan faktor gangguan saraf.
Seorang pria juga mengalami level sensitivitas yang berbeda-beda (semacam efek
reaksi terhadap suhu dingin atau panas), yang akan berpengaruh pada ejakulasi
mereka.
"Jika seorang pria sering masturbasi dengan cepat saat muda, hal itu juga
bisa membuatnya mencapai klimaks dengan cepat," kata Queen.
Bagi pria yang selalu mengalami datangnya ejakulasi dengan cepat, bisa jadi hal
itu memang respons alami fisiknya. Tetapi, jika terjadi perubahan kebiasaan,
yang tadinya perkasa lebih lama lalu menjadi sebentar, mungkin karena ada stres
emosional atau gangguan medis. Oleh karena itu, sebaiknya memeriksakan diri ke
dokter.
Kisah Cinta Sapta dan Septi ( Antara Kita Orangtua Dan Takdir )
Tidak ada komentarCerita ini di ambil dari kisah
sepasang kekasih, kita sebut saja nama samaran.
Yaitu Sapta (laki - laki ) dan Septi
( perempuan ).
Sapta dan Septi seorang perantau di ibukota ( jakarta ),dan mereka telah
menjalin hubungan selama 1 tahun lebih.walaupun baru berumur 1 tahun tapi cinta
mereka sangat kuat karna seringnya kebersamaan hamper setiap hari mereka bersama.
Namun ada sesuatu cobaan yang sangat sulit untuk di hadapi, keluarga Septi tidak
merestui hubungan mereka dikarnakan bukan
satu suku. Sapta dan Septi pun bersikeras
membujuk orang tuanya Septi untuk menyetujui hubungannya, dan Septi pernah berbicara
kepada ayahnya.
Septi : pah,… aku ada yang ngajak nikah, tapi dia tidak satu ras dan dia orang seberang.
Ayah : nak,…kalo km kasihan sama mamah dan papah, janganlah sampai nikah sama orang sebrang.
Septi : tapi dia baik tanggung jawab dan aku mencintai dia.
Ayah : jangan nak, jangan kecewakan papah dan mamah kalo km tetap maksa papah gak bakal anggap km sebagai anak papah lagi. Papah sudah anggap kamu gak ada di dunia ini.
Septi pun mulai bimbang apa yang diarasakan, Septi sangat mencintai Sapta namun tak mau kehilangan ayah ibunya yang melahirkan dan membesarkan
Septi sampai sekarang. Septi tidak ingin Sapta tahu kalo papahnya sudah
bicara demikian, besok harinya Sapta bertanya kepada Septi.
Sapta : gimana say…, kamu sudah bilang sama orang tua kamu?
Septi : belum.
Sapta : buruan bilang donk sayank, kamu takut apa gmn ? ya udah kalo km takut sini biar aku saja yang telpon mamah kamu.
Septi :jangan.
Sapta : kenapa?
Septi : mamah aqu lagi sibuk jadi gak bakal di angkat telponnya, nanti aja nunggu waktu yang tepat.
Sapta : ya udah.
Setiap hari Sapta slalu bertanya kepada Septi, namun Septi slalu menjawab hal yang sama. Sapta pun merasa kesal dan memaksa minta nomor orang tua Septi.
Sapta : sampai kapan kaya gini terus? Sebenarnya kamu mau serius apa enggak?
Septi : iya aqu serius, tapi sekarang belum saatnya ngomong ama papah mamah aqu.
Sapta : km jujur., sebenernya ada apa? Kamu gak mungkin belum ngomong sama mamah kamu.
Septi : aqu emang belum ngomong, papah mamah aqu selalu sibuk.
Sapta : Jujur aqu tahu km bohong.kamu jujur aja kalo jawabannya pahit kita bisa cari solusinya.Septi : sebenarnya aku sudah ngomong dari dulu namun jawabannya tidak. Papah aqu bakal ngusir aqu kalo aqu maksa nikah sama kamu.
Dan mereka mencari solusinya, berbagai usaha mereka membujuk orang tuanya namun
tidak ada hasil dan Sapta pun berfikir tidak mau menambah
beban seseorang yang dia cintai, akhirnya mereka memilih berpisah .namun perpisahan
itu mereka lakukan dengan berat hati, karna
keduanya sama- sama saling mencintai.
Jodoh itu sudah ada yang menentukan, sekeras apapun kita sekuat apapun kita jika
Tuhan berkata tidak, maka tidak akan terjadi. Dan kita tidak tau jodoh kita siapa,
mungkin saja Septi dan Sapta berjodoh namun waktunya saja
yang blm tepat.
Dan walaupun Sapta dan Septi tidak berjodoh
setidaknya mereka mendapat hikmah dengan apa yang sudah diajalani.dan mereka sama-sama
akan dapat yang lebihbaik.
Amin..
Survei: Lebih Baik Putus Cinta Dengan Pacar dari pada Kehilangan Ponsel
Tidak ada komentarSenin, 22 Mei 2023
Mei 22, 2023Berdasarkan hasil penelitian Kaspersky Lab, banyak orang yang menyatakan bahwa foto-foto kenangan milik mereka lebih berharga dibandingkan bentuk data lain yang tersimpan di perangkat digital. Survei menunjukkan 49 persen responden menganggap foto-foto diri mereka yang bersifat pribadi dan sensitif merupakan data paling berharga yang mereka miliki di perangkat digital, kemudian foto anak-anak serta pasangan mereka.
Bagi mereka gagasan akan kehilangan kenangan berharga ini
dianggap lebih menyedihkan dibandingkan kemungkinan mengalami kecelakaan mobil,
berpisah dari pasangan, bertengkar dengan teman atau anggota keluarga. Ketika
ditanya, mereka mengatakan kenangan digital memiliki tempat khusus di hati.
Lebih dari dua per lima responden, sebagai contoh, menuturkan mereka tidak
dapat mengganti foto dan video perjalanan mereka (45 persen), anak-anak mereka
(44 persen) atau diri mereka sendiri (40 persen).
Survei tersebut menunjukkan gagasan akan kehilangan kenangan
berharga yang disimpan di smartphone dianggap sangat menyedihkan bagi
kebanyakan orang. Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab tersebut ingin
menunjukkan masih banyak orang yang sering menilai perangkat serta foto-foto
mereka lebih berharga dari pasangan, teman, ataupun hewan peliharaan mereka.
Kaspersky Lab juga menanyakan kepada para responden, seberapa tertekannya mereka dalam berbagai skenario termasuk ketika anggota keluarga sakit, berpisah dari pasangan, kecelakaan mobil, hilangnya foto digital, kontak, dan banyak lagi. Secara global, anggota keluarga sakit menempati urutan pertama sebagai kejadian paling membuat mereka tertekan yang bisa mereka alami.
Kehilangan atau pencurian perangkat digital dan hilangnya
foto-foto digital, berada di peringkat kedua dan ketiga di berbagai wilayah
seluruh dunia. Hal ini membuat kecelakaan mobil, putus dengan pasangan, hari
yang buruk di tempat kerja, pertengkaran dengan anggota keluarga dan teman, dan
bahkan dalam beberapa kasus, hewan peliharaan sakit, berada di posisi yang
lebih rendah.
Kisah Cinta Suami Istri Mengharukan Banget
Tidak ada komentarAku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku.
Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku
terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali
muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan
dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut
mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.
Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala
hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah
benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung
padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia
lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah
membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.
Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan.
Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka
handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia
meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas
lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock
bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan
rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang
bersenang-senang dengan teman-temanku.
Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi
aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil.
Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku
lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru
menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika
aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit.
Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan
patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya
bersama kedua anak kami.
Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang
ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan
anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang
menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia
mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab
dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa
tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu.
Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua
orangtuaku.
Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti
anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda
ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun
akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa
kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.
Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan
waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam
kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak
kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami.
Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku
ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku
hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha
mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku
menelepon suamiku dan bertanya.
“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil
maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak
salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya
selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih
kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu.
Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon
kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku
kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa
suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku
sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti
kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku
ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera
sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai
menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali
kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah
diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.
Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum
lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam
beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat
siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu
segera.
Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku
mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian.
Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon
ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone
yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada
apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.
Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga
tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu
bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus
melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika
akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib
terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu.
Suamiku telah
tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang
menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk
menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada
airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan
mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka
sama sekali tak mampu membuatku menangis.
Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu
menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya
yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama.
Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku
selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah
dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu
selalu dihiasi senyum hangat.
Airmata merebak dimataku, mengaburkan
pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi
tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar
kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya
berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam
mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis.
Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat
padanya terakhir kali kami berbicara.
Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku
hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang
kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama
ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku
makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku
tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku
tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai.
Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika
melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu
apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa
sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena
mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti
yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk
bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi
piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat
hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu.
Ketika
aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa
dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi
berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak
bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab
teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi
aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.
Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi
sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu
aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku
merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia
melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang
aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya
masih tertinggal di sana.
Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas
piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun
tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan
mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan
kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari
bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.
Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal
meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana
meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa
menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku
agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan
dengan ikhlas.
Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada
Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena
telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah
yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku
ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan
anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah
menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.
Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit
dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali
rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja.
Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah
peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku
untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak
pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir
beserta kompensasi bonusnya.
Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka,
ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak
pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia
memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak
pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja
atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi
bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku
hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh
dia.
Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang
notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah
surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku
dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak
mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus
membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak
bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu
singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah
kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau
kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung
sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah
setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang
bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang
terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat
hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk
mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau
aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu.
Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah
Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun
kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi
lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan
tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa
usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil
meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis
terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal
menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak
mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi
hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi
satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan
sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.
Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku
menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku
harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak,
ga bisa nyuci, gimana ya bu?”
Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah
pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan
segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar
menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian
akan menyelesaikannya atas nama cinta.”
Putriku menatapku,“seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu
tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng,“bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu,
seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah
yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”
Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada
suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan
hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena
kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
Ketika Pria Beristri Digoda Gadis Cantik
Tidak ada komentar
Seorang pria beristeri tanpa sengaja berkenalan dengan seorang gadis di
sebuah kantin kompleks perkantoran, karena ada urusan pekerjaan merekapun
tukeran No. W.A.
Malam harinya si gadis mulai kirim pesan si pria melalui W A.
Gadis : Mas hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula
Pria : Terima kasih ya:)
Esoknya si gadis menelpon sekedar say hallo.
Gadis : Kapan ya mas, kita makan bareng lagi?
Pria : Oke kapan aja boleh
Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui W.A dan telepon2an, sesekali
juga janjian pergi makan siang bareng.
Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, si
gadis kirim W.A, isinya adalah :
"Mas... Sebenarnya aku mencintaimu , aku tau kamu udah punya keluarga,
tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri ke-2, aku siap mas dan maaf aku
mengganggu perasaanmu.
Dengan berat hati pria itu menjawab : "Dik, aku mengerti dan paham
maksudmu... tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Aku tau kamu memang
cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan
cantik.
Tapi, tahukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan hingga usahaku sukses? Itu
semua karena dorongan dan semangat isteriku.
Sungguh sangat berdosa kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya
mengagumiku, karena tau kalau aku sekarang udah sukses.
Kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata.
Padahal ada seseorang yang tersayang di rumah yang telah bersusah payah
mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta.
Kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini
tidak pernah abadi.
Tahukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu
mendampingiku di kala susah, terpuruk dan sukses seperti ini ? Itu Karena Doa dan Semangat Istriku !
Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku bisa
menjadi seperti ini. Kamu memang cantik, tapi hati isteriku lebih cantik.
Terima kasih atas cintanya, maaf aku tidak bisa membalas seperti kehendakmu.
Seperti diceritakan Ahmad ke redaksi.