Satu dari Dua Puluh Mahasiswa Jual Tubuhnya Untuk Bayar Kuliah
Tidak ada komentarKamis, 01 Juni 2023
Juni 01, 2023Aku Punya Selingkuhan, Suamiku Juga Punya Wanita Idaman Lain
Tidak ada komentarDiceritakan Winda ( nama samaran ) ke redaksi.
Jangan Kau Tangisi Apa Yang Bukan Menjadi Milikmu
Tidak ada komentar'.. Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.' (QS. Al-Baqarah 216)
Inilah Mesin ATM Paling Membahagiakan di Dunia
Tidak ada komentarSaat mengeluarkan uang dari ATM, perasaan kita pasti bermacam-macam. Ada yang merasa gundah karena simpanannya tinggal sedikit. Ada yang biasa saja dan ada juga yang berbinar-binar melihat saldo awal bulan.
Mesin ATM yang seperti ini tak akan membuat Anda sedih saat mengambil uang. Ia malah memberi kita hal-hal yang membahagiakan. Seperti jersey team olah raga favorit kita, bunga, bahkan tiket ke tempat yang sangat ingin kita tuju.
WoW..., Demi Cinta, Pria Rela Berlutut Dan Tak Mau Lepas Dari Kaki Gebetannya
Tidak ada komentarCinta kawula muda masa kini memang lebih ekstrim dan blak-blakan dibanding pasangan jaman dulu. Tak sedikit di antara mereka yang mau menunjukkan kemesraa di depan publik. Bahkan ada yang menyatakan cinta dengan sangat sensasional di depan umum.
Salah satunya terjadi di depan toko komputer Quanta, China, pada beberapa waktu lalu. Seorang pria dengan seikat bunga, menghadapi seorang wanita.
Sementara itu, Shanghaiist menyampaikan bahwa sepertinya project menyatakan cinta ini tak berjalan baik. Pria itu memberikan sebuah buket bunga, namun sayangnya sang wanita melemparnya. Maka pria itu jatuh berlutut dan memeluk kakinya.
Yang membuat orang-orang tak habis pikir adalah bagaimana pria ini sepertinya menjatuhkan harga diri dengan memohon-mohon pada wanita itu. Begitu mengibanya sampai tak mau lepas dan ikut terseret saat wanita itu hendak pergi.
Fenomena kisah cinta tragis belakangan ini sangat marak di China. Tahun lalu, seorang pria ditampari kekasihnya di depan umum karena selingkuh. Sementara itu, beberapa waktu lalu foto para wanita yang 'menggunakan' pacarnya sebagai kursi juga sempat menjadi tren.
Mengingat saat ini adalah jamannya generasi online, hal seperti ini dengan cepat menjadi sensasi di internet. Netizen agak menyayangkan sikap pria tersebut yang terkesan berlebihan dalam menyatakan cintanya. Bagaimana menurut pendapat Anda, Ladies?
Akibat Pergaulan Bebas, Ratusan Murid SD dan SMP di Blitar Ajukan Pernikahan Dini
Tidak ada komentar
Pernikahan dini yang sebabkan oleh faktor seks bebas yang berujung kehamilan di luar nikah kembali menjadi sorotan. Yang terbaru adalah yang yang terjadi di Blitar, Jawa Timur.Pergaulan Bebas
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar menyebutkan selama periode Januari hingga Mei 2023 ini ada 108 anak yang mengajukan dispensasi kawin. Dari ratusan anak tersebut mayoritas masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Selama periode Januari hingga Mei 2023 ini total ada sebanyak 66 murid SMP di Kabupaten Blitar yang mengajukan dispensasi kawin. Sementara untuk tingkatkan SD ada sebanyak 40 murid yang juga mengajukan permohonan pernikahan dini.
“Merried by accident (menikah karena kecelakaan berupa kehamilan) itu jadi pertimbangan kami apa lagi sudah usia 17 tahun,” kata Iin Indira, Kepala UPT PPA Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar, Ahad (28/05/23), mengutip beritajatim.com.
Kurangnya pengawasan orang tua membuat pergaulan anak di Kabupaten Blitar kiam bebas. Media sosial juga menjadi peranan utama yang mendorong anak terjerumus dalam pergaulan bebas yang berujung pada kehamilan di luar nikah.
Kondisi ini pun menjadi pekerjaan rumah bagi orang tua, sekolah hingga Pemerintah Kabupaten Blitar. Pembekalan pendidikan agama dan pengawasan penggunaan media sosial dirasa bisa menjadi kunci bagi pengendalian pergaulan bebas anak untuk mencegah terjadinya pernikahan dini.
“Itu metode untuk mengalihkan, artinya biar pikiran anak tidak kosong utamanya dengan memperbanyak kegiatan agama atau religi,” imbuh Iin.
Menilik data DP3APPKB Kabupaten Blitar mengenai dispensasi kawin, tidak semua diterima oleh petugas. Dari jumlah 66 murid SMP yang mengajukan dispensasi kawin sebanyak 23 pengajuannya ditolak.
Sementara untuk tingkatkan SD sebanyak 14 pengajuan dispensasi ditolak dan 26 pasangan lainnya diizinkan untuk melangsungkan pernikahan di usia dini.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar sebetulnya merasa berat mengeluarkan izin pernikahan dini. Namun apa daya, kondisi anak yang telah hamil di luar nikah menjadi pertimbangan serius untuk mengeluarkan izin pernikahan.
Selain kondisi anak, izin dispensasi nikah itu dikeluarkan lantaran orang tua dari dua belah pihak menyanggupi untuk mengawal dan mengawasi jalannya bahtera rumah tangga putra-putrinya.
“Mereka memang belum cukup atau belum mampu dari kaca mata kami ya. Calon suaminya juga belum punya pekerjaan,” kata perempuan ramah itu
Berbanding terbalik dengan SD dan SMP, pelajar SMA di Kabupaten Blitar justru menjadi yang paling sedikit mengajukan dispensasi kawin. Total mulai awal tahun hingga sekarang hanya ada 2 murid SMA yang mengajukan dispensasi kawin.
Secara keseluruhan ada 3-5 anak di Kabupaten Blitar yang mengajukan dispensasi kawin. Usia pelajar yang mengajukan izin menikah dini ini pun mulai dari 12-17 tahun.
Hampir semua anak yang mengajukan pernikahan dini ini pun belum memiliki pekerjaan. Secara emosional pasangan anak yang akan dinikahkan ini juga belum matang.
“Rekomendasi dispensasi nikah ini akan diserahkan ke Pengadilan Agama, PA lah yang nantinya menentukan apakah dispensasi kawin ini diterima atau ditolak,” tandasnya.*
Pelajar Terindikasi LGBT di Pekanbaru Dapat Dana dari Luar Negeri untuk Kampanye
Tidak ada komentarSejumlah pelajar di dua sekolah menengah atas di kota Pekanbaru terindikasi terpapar LGBT dan mendapat bantuan dana dari luar negeri untuk kampanye perilaku menyimpang itu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pengaduan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Riau, Hendri.
“Itu (dana, red) bukan ratusan juta namun miliaran dalam setahun. Kampanye secara tidak langsung,” ujarnya lansir Riau Online pada Selasa (30/05/2023).
Menurutnya para pelaku LGBT adalah korban yang ditanamkan perilaku menyimpang sejak dini. Lebih lanjut, Hendir mengungkapkan bahwa para siswa yang terindikasi LGBT bahkan memiliki komunitas dan membuat grup WhatsApp dengan anggota mencapai ratusan yang didominasi laki-laki.
“Dari ratusan yang tergabung dalam grup LGBT itu didominasi laki-laki. Untuk yang perempuan ada tapi hanya coba-coba. Ada juga yang ACDC atau mereka bisa jadi laki-laki atau perempuan,” ujarnya.
Komunitas siswa terindikasi LGBT tersebut dikendalikan dari Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). “Posisi gengnya tidak di sini. Namun, di Batam. Diancam akan dibuka aibnya dan disebar videonya. Datanya ada sama mereka,” lanjut Hendri.
Terakhir, dirinya mengimbau para kepala sekolah untuk responsif terhadap perubahan perilaku para siswa karena peran sekolah sangat dibutuhkan mengingat siswa lebih banyak berada di sekolah.*
LGBT Merambah Pelajar Kota Pekanbaru, Bahkan Ada Komunitas dan Grup untuk Siswa
Tidak ada komentarKepala Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Riau Sakinah mengatakan, sejumlah siswa di dua sekolah tingkat SMA/SMK di Kota Pekanbaru terindikasi LGBT. Yang cukup mengagetkan, mereka bahkan telah membuat komunitas atau grup untuk siswa yang terindikasi LGBT.
“LGBT merambah ke siswa. Tidak hanya SMP dan SMA, ada juga yang SD. Ini tidak hanya menjadi tugas guru namun juga orangtua. Yang jelas ada dua sekolah tingkat SMA/SMK di Pekanbaru yang terindikasi,” ucap Riau Sakinah, Senin, 29 Mei 2023, sebagaimana dikutip laman Riauonline.
Sakinah menjelaskan siswa yang terindikasi LGBT kemungkinan disebabkan pergaulan baik di sekolah maupun di luar. Ia pun berharap orangtua dapat mengawasi pergaulan anak-anaknya.
“Ketika mereka sudah sampai di sekolah otomatis perilaku itu akan terbawa. Dan mereka bahkan sudah ada komunitas,” imbuh Kasi Tindak Lanjut, Iin Rafida.
Menurut Sakinah, orangtua seringkali tidak menyadari anaknya terindikasi LGBT. Namun, perilaku LGBT dari siswa sering ditemui para guru.
Sakinah mengimbau pihak sekolah untuk membuat laporan ke PPA Riau jika menemukan siswa yang terindikasi LGBT. Menurutnya, perilaku siswa LGBT dapat terdeteksi jika sekolah melakukan razia, seperti kosmetik dan hp.
“Ketika hp nya dikumpulkan dan diminta password di sanalah ketahuan ada grup LGBT. Sudah ada ratusan orang yang tergabung dalam grup itu dalam sekolah yang sama,” urainya.
Sementara saat ini, kata Sakinah, pihaknya hanya menerima laporan kasus tersebut dari Pekanbaru. Ia berharap ke depan ada posko pengaduan di kabupaten/kota agar kasus serupa bisa terdeteksi dan segera ditindaklanjuti.
PPA Riau telah melakukan sosialisasi terhadap sekolah yang di dalamnya terdapat indikasi kekerasan, LGBT, dan lain sebagainya. Sayangnya, kebanyakan orangtua siswa terindikasi LGBT menolak memenuhi panggilan dari pihaknya.
“Kita sudah pernah rapat dengan dinas pendidikan. Namun, belum duduk bersama dengan pendidikan kota, agar masalah ini selesai,” ucapnya.
Sementara Kasi Pengaduan PPA Riau, Hendri, menilai siswa yang terindikasi LGBT memiliki keinginan untuk berperilaku normal. Namun, tidak jarang mereka takut karena adanya ancaman dari grup atau komunitas yang mereka ikuti.
“Posisi gengnya tidak di sini. Namun, di Batam. Diancam akan dibuka aibnya dan disebar videonya. Datanya ada sama mereka,” terangnya.*
Warga Muslim Hui Ditangkap Polisi China Karena Tolak Penghancuran Masjid
Tidak ada komentarChina mengerahkan ratusan polisi dan menangkap sejumlah warga Muslim setelah bentrokan terjadi dalam aksi demonstrasi menolak penghancuran Masjib, lapor TRT World (30/05/2023). Pada Sabtu pekan lalu, viral video yang memperlihatkan puluhan petugas bersenjatakan pentungan dan tameng anti huru hara memukul mundur massa di luar masjid yang melemparkan benda ke arah mereka.
“Mereka ingin melanjutkan penghancuran paksa, jadi masyarakat di sini pergi untuk menghentikan mereka,” kata seorang wanita setempat yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada kantor berita AFP.
“Masjid adalah rumah bagi umat Islam seperti kami,” katanya. “Jika mereka mencoba merobohkannya, kami pasti tidak akan membiarkan mereka.”
“Bangunan hanyalah bangunan – tidak membahayakan orang atau masyarakat. Mengapa mereka harus menghancurkannya?”
Kota Nagu, provinsi Yunnan, baru-baru ini melanjutkan rencana untuk meruntuhkan empat menara dan atap kubah Masjid Najiaying, kata seorang warga pada Senin, meminta anonimitas.
Daerah itu adalah rumah bagi etnis Hui yang cukup besar, sebuah kelompok etnis mayoritas Muslim yang dilaporkan mendapat tekanan dalam kampanye China terhadap kaum minoritas.
Penyelidikan sedang dilakukan
Polisi juga telah melakukan sejumlah penangkapan yang tidak disebutkan atas insiden tersebut dan beberapa ratus petugas tetap berada di kota itu pada hari Senin, kata kedua saksi tersebut.
Orang-orang di daerah sekitar masjid telah terdampak dengan pemadaman internet dan masalah konektivitas lainnya sejak bentrokan, tambah mereka.
Sebuah pemberitahuan yang dikeluarkan pada hari Ahad oleh pemerintah Tonghai – yang mengelola Nagu – mengatakan telah membuka penyelidikan atas “kasus yang sangat mengganggu pengendalian dan ketertiban sosial”.
Pemberitahuan tersebut memerintahkan mereka yang terlibat untuk “segera menghentikan semua tindakan ilegal dan kriminal”, bersumpah untuk “menghukum berat” siapa pun yang menolak untuk menyerahkan diri.
Mereka yang secara sukarela menyerah sebelum 6 Juni akan diperlakukan dengan keringanan, tambah pemberitahuan itu.
Tindakan keras yang lebih luas
China telah berusaha untuk mengontrol agama dengan lebih ketat sejak Presiden Xi Jinping berkuasa satu dekade lalu, dan dalam tindakan kerasnya terhadap Muslim, Beijing mengklaim sedang bekerja untuk memerangi terorisme dan pemikiran ekstremis.
Menurut sensus China tahun 2020, diperkirakan terdapat 11,4 juta etnis minoritas Hui di China dan mayoritas dari mereka adalah Muslim. Mereka adalah blok etnis terbesar keempat di China setelah Han China dengan lebih dari 1,3 miliar, Zhuang sekitar 20 juta dan Uighur sekitar 12 juta.
Diperkirakan satu juta warga Uighur, Hui, dan minoritas Muslim lainnya telah ditahan di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang barat sejak 2017 di bawah kampanye pemerintah, kata kelompok hak asasi manusia.*