- Tidur selama delapan jam atau lebih, tapi saat terbangun badan justru terasa lebih lelah dan kekurangan energi. Kondisi ini mungkin pernah Anda alami atau justru sangat sering dialami.
Tidur Anda mungkin terlihat sudah cukup secara kuantitas waktu. Tapi ternyata secara kualitas tidur Anda justru buruk. Hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa Anda terbangun dalam keadaan tubuh yang lebih lelah.
Kualitas tidur yang buruk bukan hanya memengaruhi kesehatan, tapi juga memengaruhi keterampilan kognitif seseorang. Bahkan, kualitas tidur yang buruk bisa membuat penilaian secara kognitif terganggu, sehingga memengaruhi pengambilan keputusan dan kreativitas seseorang.
Kualitas tidur yang buruk bisa terjadi karena sejumlah faktor. Biasanya ini berkaitan dengan kesehatan fisik yang buruk yang dialami seseorang.
Agar Anda bisa segera memperbaiki kualitas tidur ke arah yang lebih baik, penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tidur jadi tidak berkualitas. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Kelelahan
Saat lelah orang mungkin mengantuk. Tapi kenyataannya tidak semua rasa lelah bisa membuat Anda tidur dengan cepat dan berkualitas.
Saat Anda merasa lelah yang tidak dapat dijelaskan, biasanya karena sakit yang membuat sulit tidur, sudah waktunya melakukan pemeriksaan fisik. Sebab, menurut profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran David Geffen di UCLA, Jennifer Martin rasa lelah itu bisa disebabkan karena kondisi nyeri kronis, kondisi metabolik atau tiroid, anemia, hingga penyakit paru obstruktif kronik.
2. Mager alias malas gerak
Dikutip dari CNN, orang yang kurang bergerak, energinya pun kurang dikeluarkan. Kurang gerak membuat tidur Anda tidak berkualitas karena tak ada keseimbangan energi yang dikeluarkan.
3. Depresi dan kecemasan
Memiliki kecemasan atau depresi bisa membuat fisik merasa lelah dan kurang berenergi. Hal ini bisa berdampak buruk pada kualitas tidur Anda.
Bahkan, depresi dan kecemasan juga bisa membuat Anda terbangun tiba-tiba saat tidur, yang semakin membuat kualitas tidur makin buruk.
4. Tidur tidak konsisten
Jadwal tidur yang berubah-ubah bisa merusak kualitas tidur seseorang. Misalnya, Anda terbiasa tidur cepat di hari kerja, tapi kemudian begadang di akhir pekan dan akan kembali tidur sesuai jadwal di awal pekan.
Kondisi ini bisa membuat kualitas tidur terganggu karena terlalu sering mengubah kebiasaan.
5. Dehidrasi
Lebih dari 50 persen tubuh terbuat dari air. Saat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi kewaspadaan akan menurun, tapi saat yang bersamaan Anda juga merasa ngantuk dan lelah.
Meski demikian, jika Anda tidur saat dehidrasi, kualitas tidur justru makin buruk. Sebab cairan yang berguna untuk menjalankan berbagai organ tubuh justru tidak terpenuhi dengan maksimal. ***