Responsive Ad Slot

Apa Yang Terjadi ? Belasan Armada Perang Asing Berlabuh di Makassar

Tidak ada komentar

Selasa, 06 Juni 2023



Tidak kurang dari 17 arrmada kapal perang asing (KPA) berlabuh di laut Makassar untuk memeriahkan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 yang diikuti 36 negara di Kota Makassar.

"Berbagai rangkaian acara disajikan salah satunya International Fleet Review (IFR) dan simposium internasional tentang kemaritiman," kata Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin (5/6).

Para delegasi dari 36 negara itu menyusuri lautan Kota Makassar untuk menyapa dan melihat langsung 17 armada kapal perang yang berjejer di atas laut.

Moment ini sangat berkesan. Pasalnya, pasukan-pasukan dari kapal perang asing ini saling menerima penghormatan dari sailing pass seluruh armada kapal perang peserta MNEK 2023 kepada rombongan Danny dan Panglima di kapal KRI Bung Karno.

Sailing pass sendiri salah satu tradisi Angkatan Laut dari seluruh personel KRI TNI AL terhadap para tamu negara dan delegasi negara sahabat ketika menghadiri kegiatan berskala international.

“Ini jadi momen yang sangat berkesan. Kehadiran MNEK 2023 ini membuat Makassar semakin kuat dan memiliki posisi tersendiri di mata dunia. Kapal-kapal perang ini berjejer di laut Makassar. Saya bangga,” ujar Danny.

Pada kesempatan yang sama, dia juga melihat adanya momen mempererat hubungan antar negara.

“Di Kota Makassar ini menjadi sebuah sejarah telah terjalin hubungan yang lebih erat antara negara-negara dari penjuru dunia. Membentuk sebuah komitmen untuk meningkatkan kerjasama yang lebih baik kedepannya dengan TNI AL,” terangnya seperti dilansir dari Antara.

MNEK adalah latihan non tempur yang mengutamakan kerja sama maritim di kawasan, penanggulangan bencana, dan operasi kemanusiaan dalam rangka mempererat kerja sama TNI AL dengan negara sekutu.

Kegiatan ini menghadirkan 36 negara. Diantaranya, Amerika Serikat, Australia, Brazil, Brunei Darussalam, Bangladesh, Cambodia, Canada, China, Chili, Fiji, India, Inggris, Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, New Zealand, Netherlands, Oman, Philippina, Pakistan, Perancis, Papua Nugini, Qatar, Singapura, Srilanka, Spanyol, Rusia, Thailand, Turki, Timor Leste, United Kingdom, dan Vietnam. [fik]

Ujian Nasional dan Ancaman Siswa ‘Siluman’

Tidak ada komentar


Keberadaan siswa ‘jadi-jadian’, oleh para praktisi pendidikan, dianggap lebih parah mudharatnya daripada siswa ‘siluman’ yang pernah menghebohkan masyarakat beberapa tahun lalu.

Hidayatullah.com | UJIAN akhir nasional  (UNAS) di berbagai tingkatan sekolah biasanya dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni. Selain diikuti oleh para siswa sungguhan, pada beberapa sekolah tertentu, ujian nasional juga diikuti oleh siswa ‘jadi-jadian’.

Keberadaan siswa ‘jadi-jadian’ telah menjadi rahasia umum, dan diperbincangkan masyarakat selama bertahun-tahun. Siswa ‘jadi-jadian’ memang ada, namun sulit dibuktikan oleh masyarakat yang kurang memiliki akses pada administrasi dan manajemen sekolah.

Seperti halnya siswa sungguhan, identitas siswa ‘jadi-jadian’ secara administratif dicatat pada data pokok pendidikan (Dapodik) sebuah sekolah. Sehingga siswa seperti ini juga diberi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

Bedanya, siswa ‘jadi-jadian’ tidak pernah mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun aktivitas kesiswaan lainnya (seperti ekstrakurikuler) yang diselenggarakan sekolah. Mereka juga tidak pernah mengikuti ujian semesteran, apalagi ulangan serta tugas-tugas harian yang diberikan para guru mata pelajaran.

Untuk pelaporan online ke dinas pendidikan, setiap semesternya, oknum operator dapodik sekolah tertentu, akan membuatkan raport online siswa ‘jadi-jadian’, yang tentu saja nilainya ‘ditembak’.

Siswa ‘jadi-jadian’ akan datang ke sekolah ketika ujian nasional dilaksanakan. Mereka akan mengikuti ujian nasional, sebagaimana yang dilakukan oleh para siswa sungguhan.

Selanjutnya siswa ‘jadi-jadian’ diberi ijasah ‘aspal’ (asli tapi palsu) oleh sekolah tertentu, yang bersedia menjadi sekolah ‘induk’ mereka. Ijasah tersebut dikatakan asli, karena fisik dan nomor registrasinya memang asli. Sementara itu, ijasah siswa ‘jadi-jadian’ disebut palsu, karena diperoleh dengan cara tidak benar. tidak seperti para siswa sungguhan, yang berjuang mati-matian belajar setiap hari, selama bertahun-tahun, untuk mrndapatkan ijasah.


Lebih Parah dari Siswa ‘Siluman’

Keberadaan siswa ‘jadi-jadian’, oleh para praktisi pendidikan, dianggap lebih parah mudharatnya daripada siswa ‘siluman’ yang pernah menghebohkan masyarakat beberapa tahun lalu.

Sebab siswa ‘siluman’ hanya melakukan satu kesalahan saja (meskipun kesalahan tersebut tidak  bisa dianggap kecil). Mereka menjadi siswa sekolah tertentu (umumnya sekolah negeri) yang dipandang bergengsi, tanpa melalui prosedur PPDB yang legal.

Siswa ‘siluman’  atau orangtua mereka diduga melakukan praktik kolusi dengan oknum pimpinan sekolah, agar bisa terdaftar pada sekolah tersebut. Dan pejabat sekolah ysng terbukti berkolusi dalam praktik ilegal tersebut bisa dijerat hukuman pidana.

Selanjutnya, siswa ‘siluman’ berbaur dengan para siswa sungguhan, untuk mengikuti KBM maupun kegiatan kesiswaan lainnya yang diselenggarakan sekolah. Mereka juga mati-matian belajar setiap hari selama beberapa tahun, hingga mengikuti ujian nasional, hingga layak diberi ijasah.

Sedangkan siswa ‘jadi-jadian’ tidak pernah mati-matian datang ke sekolah setiap hari, dan mereka pun tidak dikenal oleh sebagian besar siswa sungguhan maupun guru sekolah tersebut. Malah di beberapa sekolah tertentu, siswa ‘jadi-jadian’ tak jarang dicibir oleh para siswa sungguhan. Mereka kerap disebut tidak sekolah, tapi bisa ‘membeli’ ijasah.

Pada umumnya, siswa ‘jadi-jadian’ ditampung oleh sekolah swasta bermasalah dan tidak standar, mengingat sekolah negeri maupun sekolah swasta standar (memiliki sertifikat penjamin mutu seperti ISO) sulit melakukannya.

Anak-anak dan remaja yang karena alasan tertentu tidak mau belajar di sekolah formal, jangan diberi ijasah sekolah formal. Sesuai regulasi pendidikan, mereka hanya bisa diberi ijasah penyetaraan atau paket. (Rasmin, 2021).

Tidak perlu malu memiliki ijasah paket, karena disetarakan dengan ijasah sekolah formal. Ijasah paket juga bisa dipakai untuk melanjutkan studi hingga di perguruan tinggi, maupun untuk melamar kerja. Justru mereka (siswa ‘jadi-jadian’) akan malu berijasah sekolah formal, namun di kemudian hari ketahuan tidak bersekolah formal. (Rasmin, 2021).


Ancaman Korupsi

Keberadaan siswa ‘jadi-jadian’ membawa ancaman terjadinya perilaku korupsi, yang seharusnya dihindari oleh para praktisi pendidikan. Sebab dunia pendidikan sangat diharapkan masyarakat sebagai salah satu benteng utama dalam pemberantasan korupsi.

Jika dunia pendidikan ‘kebobolan’ oleh praktik korupsi, maka bidang lainnya akan semakin mudah digeroti oleh tindakan yang melanggar norma hukum dan agama tersebut. (Fatah, 1998). Karena dunia pendidikan dikenal memiliki tingkat idealisme yang sangat tinggi. (Semma, 2006).

Sebenarnya ada banyak praktis korupsi yang ditimbulkan oleh keberadaan siswa ‘jadi-jadian’. Namun pada tulisan ini disebutkan dua saja.

Pertama, korupsi dana BOS. Karena tercatat secara resmi pada dapodik, siswa ‘jadi-jadian’ juga diberi bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah, yang setiap tahunnya berkisar antara Rp 1 juta hingga Ro 1,5 juta per anak.

Karena siswa ‘jadi-jadian’ ini tidak aktif brrsekolah, maka dana BOS mereka bisa disalahgunakan oleh oknum pimpinan maupun pengelola sekolah lainnya, untuk kepentingan pribadi. Padahal seseorang yang menyalahgunakan dana BOS dapat dijerat pidana korupsi, karena merugikan negara dan masyarakat.

Kedua, korupsi pungli ujian nasional. Sudah menjadi rahasia umum di masyarakat, bahwa siswa ‘jadi-jadian’ dibebankan biaya pungli sangat besar untuk bisa mengikuti ujian nasional dan memperoleh ijasah. Bagi orangtua siswa ‘jadi-jadian’, pungli semacam itu biasanya dianggap wajar, sebagai ‘uang kopi’ oknum pimpinan dan pengelola yang msu berkolusi dalsm kecurangan tersebut.

Padahal kolusi dalam kasus siswa ‘jadi-jadian’ merupakan tindak pidana, sehingga pelakunya, dari pihak sekolah maupun pihak orangtua / keluarga siswa ‘jadi-jadian’ bisa dipidana. (Ma’ruf, 2023). Penyelenggara sekolah hendaknya menghindari praktek kecurangan melalui penerimaan siswa ‘jadi-jadian’, karens hal tersebut dilarang agama Islam.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda,  yang artinya; “Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram.” (HR. Bukhari).

Dengan demikian, marwah dunia pendidikan nasional kita perlu dibebaskan dari berbagai kecurangan, termasuk kasus siswa ‘jadi-jadian’. Jika mengetahui adanya dugaan kasus siswa ‘jadi-jadian’, maka perlu dilaporkan ke kantor dinas pendidikan setempat. Dan ketika dinas pendidikan nenemukan bukti adanya tindak pidana, maka kasus tersebut akan dilaporkannya kepada pihak kepolisian. Wallahua’lam.


oleh: Muh. Nurhidayat

Penulis guru, da’I, kini menjadi pengurus Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah DPP Wahdah Islamiyah


Kisah Sepanjang Perjalanan Cintaku

Tidak ada komentar


Ternyata perjalanan hidup itu begitu berliku. Saudara pembaca.. kutulis kisah cintaku ini untuk meringankan beban perasaan dalam diriku, semoga ceritaku ini juga berguna bagi rekan pembaca..
 

Aku adalah seorang wanita yang bisa dikatakan berpenghasilan lumayan untuk sekedar membantu biaya masa depan sebuah keluarga. Masalahku adalah,,, pasangan hidupku.

Cerita cintaku mulai berawal ketika aku kuliah di sebuah universitas, tahun pertama aku kuliah aku menjalin kasih dengan seorang pria yang tak lain adalah senior di kampusku. Dua tahun kami pacaran, semuanya berjalan indah. Bukan hanya terlihat sebagai pasangan yang romantis tapi juga penuh canda, sering aku membayangakan kehidupanku kelak akan bahagia bersamanya.

Setelah wisuda, dia melamar pekerjaan diluar kota, dengan berat hati aku mengantar kepergianya, berbekal janjinya yang akan setia, aku selalu merindunya. Setahun berlalu, komunikasi kami berangsur memburuk, berawal dari alasanya yang sibuk di tempat kerja, sampai akhirnya aku kehilangan kontak. Aku mulai putus asa dan sangsi dengan janji setianya, tapi aku masih tetap berharap suatu saat dia akan pulang, kembali ke pelukanku.

Harapan hanya tinggal harapan, tepat di hari jadi kami, aku menerima undangan pernikahannya. Bagai disambar petir, aku tak mampu berucap, hanya air mata yang mengalir, mewakili betapa kecewa dan marahnya aku. Kehidupanku terasa hampa, sakit dan yang lebih menusukku, kulihat namanya bersanding dengan nama yang tak asing ditelingaku, nama adik kelasku semasa SMA.

Aku hanya bisa terisak, namun aku sadar,, aku tak boleh mati percuma hanya karena satu orang lelaki,,, akupun bangkit melihat luasnya dunia yang belum aku jelajahi. Cukup lama aku menutup hatiku, sampai aku menemukan perkerjaanku yang sekarang, sekaligus lembaran baru pahitnya perjalananku. Setelah tiga bulan aku bekerja di kantorku, rekan kerjaku mengenalkanku dengan rekan kerjanya di perusahaan lain.

Kuterima masukan rekanku yang mengatakan “sudah cukup kau menyiksa dirimu sendiri, kini saatnya kamu mencari kebahagiaan, karna ia tak akan datang jika kamu tak meraihnya”.

Dwi, begitulah lelaki itu mengenalkan dirinya, awal kenalan kami hanya berkomunikasi lewat telpon, sampai kami sepakat untuk bertemu di sebuah restoran. Awal pertemuan, kunilai orangnya lumayan ganteng, dengan postur yang tidak mengecewakan, pribadinya kalem, bawaanya tenang dan sopan. Dan tanpa aku bisa mengelak, aku mulai menyukainya.

Setelah pertemuan itu, kami makin sering bertemu dan diapun rajin menelpon untuk sekedar memastikan telah makan siang atau sekedar menanyakan keadaanku. Sungguh lelaki yang sempurna, bathinku. Tiga bulan berlalu, kamipun resmi pacaran. Masa itu berjalan dengan indah, bawaanya yang tenang membuatku yang cepat emosi menjadi lebih tenang. Pantai adalah tempat favoritnya, dan dengan segera juga menjadi tempat favoritku. Kami banyak menghabiskan waktu di pantai, menikmati sepoian angin pantai yang menemani kebersamaanku.

Enam bulan menjalin hubungan ini, dia berniat mengajakku ke hubungan yang bukan hanya sekedar untuk pacaran. Akupun setuju, dengan pertimbangan yang matang, kamipun memutuskan untuk bertunangan. Aku dikenalkan dengan orang tuanya. Kedatanganku di sambut ramah, keluarganya begitu hangat. 

Aku merasa bahagia berada di tengah keluarganya, orangtuanya menganggap aku ini anak mereka sendiri, begitupun adik perempuanya, dengan cepat ia akrab denganku. Obrolan demi obrolanpun mengalir, tentang diriku dan keluargaku. Pilupun ternyata belum melepasku, manakala aku menangkap tatapan yang aneh dari calon ibu mertuaku saat aku menyebutkan tanggal lahirku. Aku mulai merasa ada yang aneh, seketika aku gugup lalu melirik ke arah Dwi, namun aku tak menemukan jawabannya.

Dengan pandangan mata yang tak melepaskanku, ibunya berkata kalau aku tak bisa dan tak boleh menikah dengan putra satu-satunya. Aku yang masih kebingungan, menatap ke arah ayahnya, ayahnyapun mulai menjelaskan dengan suara yang tegas. Kehangatan yang aku terima sedari tadi berubah menjadi hujan badai yang membasahi pipiku. Setiap kata dari ayahnya bagai petir yang memekakkan telingaku.

Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya bisa terisak di punggung pacarku, aku mulai mencaci Tuhan dengan hidupku yang aku rasa tak adil. Sebelum aku masuk ke rumah, kupeluk erat pacarku, seakan aku tak ingin dia pergi dari sisiku. Dan kecupan hangat di dahiku sebagai bekalku malam ini. Kasur tempat badanku rebah serasa tebuat dari duri, duri yang mencabikku,membuatku berdarah. Perkataan ayahnya yang mengatakan tanggal lahirku akan menjadi angka sial untuk anaknya terngiang keras ditelingaku.

Runtuh semua harapan yang aku bangun. Pilu yang telah terkubur lama, seakan bangkit lagi, mengikat hatiku dan memerasnya, hingga yang tersisa hanya puing. Mengingat semua tentangnya, masaku dengannya, candaku dengannya, manjaku, dan tenang nasehatnya membuatku merasa kehilangan segalanya. 

Terngiang di telingaku “suatu saat, jika kau merindukanku, datanglah ke pantai,, aku akan memelukmu dalam setiap sepoi angin, mengahangatkan dengan segenap mentari dan menopangmu bagai batu karang “.

Hanya air mata yang menemani sepanjang malam itu. Setelah malam itu, kami makin jarang bertemu, komunikasipun makin tipis. “sungguh aku tak sanggup hidup dengan kehampaan kita ini” jelasku pada suatu malam saat kami makan malam bersama.

“Aku pun tak pernah bisa memilih antara cinta dan keluargaku, dua hal yang takkan perbah bisa kupilih”, jawabnya.

“Aku takkan pernah memintamu memilih, aku juga tak mau dipilih, aku mencintaimu, aku ingin kamu bahagia, aku relakan kau untuk keluargamu, aku hanya berpesan, carilah seorang wanita yang jauh lebih baik dari aku, agar aku tak merasa kecewa telah melepasmu“ kataku sambil terisak

“Aku tak pernah menyangka kita akan berakhir seperti ini, mungkin aku lelaki yang lemah karena tak bisa memperjuangkan cintaku, tapi aku juga tak mau mengecewakan ibuku. Aku sangan mencintaimu, satu janjiku padamu, aku takkan pernah meninggalkanmu. Aku akan menikah setelah kamu menikah.”

Tanpa bisa lagi kubendung, air mataku meluncur deras. Tangan halusnya untuk terakhir kalinya menyapu pipiku, dengan penuh arti dia kecup keningku, aku merasakan keningku basah, dia menangis,,,, dia menangis,,,” aku akan merindukan kecupan ini” bathinku,, kosong sudah hatiku sekarang,, dua kali kepiluan telak melukaiku dan membuatku ambruk.

Tapi hidup terus berjalan, sejak perpisahan kami,, Dwi masih sering menghubungiku, sekedar menanyakan kabarku, hubungan kami berlanjut layaknya kakak dan adik. Setahun aku belajar bahagia dengan kesendirianku, sampai akhirnya seorang teman mengenalkan temannya kepadaku, akupun mencoba membuka hatiku. Vicky, itu nama pemuda itu,walau kami hanya berkomunisi jarak jauh, tapi aku mulai nyaman dengan sikapnya.

Vicky yang seorang anggota polri tengah berdinas disuatu provinsi terpencil. Sebulan berlalu, aku dan Vicky, mulai memulai hubungan kami. Walau hanya lewat telpon dan video call, kami bisa saling mengerti. Dwi yang tau tentang hal ini turut bahagia, walau ku tahu sampai sekarang dia masih belum membuka hatinya untuk orang lain.

Enam bulan aku dan Vicky pacaran, tiba saatnya dia cuti dan mengunjungiku. Kami akan bertemu untuk yang pertama kalinya, setelah enam bulan pacaran. Cukuran cepak , perawakan tegap dan baju dinasnya membuatku kikuk dan grogi, namun semua luntur oleh senyum dan candanya sepanjang perjalan dari bandara kerumahnya.

“Ternyata polisi itu juga bisa pacaran dan bercanda”gumamku dalam hati.

Kepulangan saat cuti ini dia manfaatkan untuk mengenalkan aku dengan keluarganya. Keluarganyapun tak kalah hangatnya dengan keluarga Dwi. Dua adik laki-laki dan kakak perempuanya menerimaku dengan ramah. Tepat di hari ulang tahunku, kami resmi bertungangan. Masa cutinyapun habis tanpa terasa, dan saatnya dia harus kembali ke tugasnya. 

Dengan berat hati aku mengantarnya ke bandara. Hubungan kami berjalan baik, namun aku merasa tidak nyaman dengan sikap cemburunya yang berlebihan. Banyak larangan yang aku terima darinya, termasuk keluar bersama dengan rekan sekantorku yang biasanya untuk merayakan sesuatu. Pertama-tama aku masih bisa mengalah, namun lama kelamaan dia semakin mengekangku, aku mulai tak tahan.

Dalam kekalutanku datanglah sosok rekan kantor, Beni. Dia prihatin dengan nasibku saat aku ceritakan tentang pacarku. Entah dari mana hembusan itu datang, sikap prihatin Beni membuatku nyaman, dan mulailah aku sering mengeluh kepadanya dibarengi seringnya aku mulai jalan berdua dengan Beni yang tentunya dengan kebohongan kepada Vicky.

Aku memberi seribu alasan kepada Vicky saat aku sedang bersama Beni. Namun benar kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melonpat, pasti akan jatuh juga. Di suatu malam, saat aku sedang asyik makan malam bersama beni, aku dikejutkan dengan sapaan seorang lelaki.

Kupandangi wajah lelaki itu dan serasa menelan beling, aku ingat,,, lelaki ini adalah adik dari Vicky. Berusaha tenang aku mengenalkan Beni dengan dia sebagai klien di kantorku.

“Ya memang aku keluar dengan lelaki lain, memang kenapa? Tidak trima? Ya sudah,, putuskan saja aku,, kita berakhir disini..!”Bentakku saat dia menelpon dan menanyakan tentang pengaduan adiknya.

“Hey,, kenapa kamu ini,, mudah sekali kamu berucap,, apa kamu tidak berfikir betapa aku memujamu? betapa aku memanjakanmu? betapa aku menyayangimu?” Sahutnya di seberang

“Sayang?? Sayang apa?? Kalau kau benar-benar sayang, kenapa kau selalu mengekangku?melarangku ini itu, kau tak pernah yakin padaku” jawabku emosi. “Aku begitu karena ingin menjagamu aku tak mau kamu berpaling kepada orang lain hanya karena aku jauh darimu,,” jelasnya.

“Tidak,, kamu tidak sayang, tapi egois, dan tidak percaya padaku. Aku mencintaimu,, tapi aku tidak pernah melakukan hal bodoh seperti yang kamu lakukan, pokoknya saya minta kita putus, berakhir kita disini,,,” dan akupun memutuskan telponya.

Dia menelpon berkali-kali serta mengirimiku sms,, tapi tidak pernah aku balas. Sekian lama aku bertahan, akhirnya tiba saatnya aku berontak. Bersamaan dengan itu, aku juga memutuskan hubungan dengan Beni dan mulai menghindarinya. Enam bulan berlalu, tanpa sengaja aku bertemu lagi dengan Vicky di sebuah tempat makan, tanpa bisa mengelak, dia mengajakku makan bersama.

Jujur, aku mulai merasakan cintaku tumbuh kembali, dan belakangan aku tahu kalau dia sudah pindah tugas ke kotaku. Pertemuan malam itu ternyata berlanjut ke malam berikutnya, tanpa terelakkan kami berpacaran kembali. Aku mulai terbiasa dengan sikap cemburunya, dan sikap egoisnya.

Terkadang aku sadar, kalau aku mencintainya, aku harus mengalah, tapi terkadang aku tak bisa mengontrol emosiku dan kamipun sering bertengkar. Nasib baik kemudian menyapaku, perusahaan tempat aku berkerja memilihku sebagai salah satu orang yang akan berangkat ke luar negeri untuk urusan perusahaan selama 4 bulan.

Awalnya Vicky tidak setuju dengan ini, tapi karena aku berkeras, dia akhirnya mengalah. Satu bulan pertama hubunganku berjalan baik, dua hari sekali aku menelpon dia, dan di setiap malamnya kami berbincang melalui salah satu fasilitas web. Masih tetap dengan sikap cemburunya, tak terhindarkan kami makin sering bertengkar. Makin runcing dan makin rapuh kurasa hubungan kami.

Awalnya hubunganku dengan rekan kerja berlangsung baik sampai akhirnya aku terperosok ke lubang gelap. Aku mulai akrab seorang karwayan dari perusahaan lain yang juga tergabung dalam program perusahaanku. Alan, itu namanya. Kedekatan yang berawal dari masalah kerjaan itu berlanjut tumbuh di hati. Entah bagaimana awalnya, kamipun mulai menjalin kasih. Meski aku tahu dia sudah beristri dan ayah dari seorang balita, tapi aku tak bisa melarang hatiku.

Tanpa terasa dua bulan kami lalui dengan manis, kami sepakat untuk menjadikan masa kami disini hanya milik kami, tanpa saling mengungkit tentang pasangan masing-masing. Sia yang tahu sikap Vicky yang cemburuan menyayangkan kenapa aku tak bertemu dengan dirinya sebelum ia menikah.

Dia juga menceritakan perihal istrinya yang selalu bersikap dingin dan cuek kepadanya, seolah-olah suami istri hanya sebatas ikatan resmi. Namun Alan bertahan dengan sabar terhadap istrinya demi sang buah hati, ia tak pernah menyangka pilihannya kepada wanita pendiam yang tidak banyak menuntut mendatangkan petaka bagi dirinya sendiri.

Dia merasa jenuh dengan kehidupan berumah tangganya sekarang yang dingin. Sebulan sebelum kepulanganku, aku mulai dilanda kebingungan. Aku sadar Alan bukanlah pilihan terbaik dalam hidupku, termasuk bukan jalan yang baik untuk keluarganya. Aku berniat mengakhiri ini semua.

“Alan, terimakasih atas semua waktu yang kamu berikan,tapi kita tidak bisa terus terusan begini. Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana kalau aku yang di posisi istrimu.pasti aku hatiku akan sangat hancur.”

“Maafkan aku yang datang pada saat dan waktu yang tidak tepat ke dalam hidupmu, meski kau hanya kumiliki dalam cermin,tapi kau tahu betapa aku mencintaimu melebihi istriku sendiri.”

“Aku tak mau lebih banyak lagi menyakiti hati istrimu. Kita akhiri saja ini semua.“

“Kalau itu memang keputusanmu, aku terima. Tapi kalau suatu saat kamu berubah pikiran dan menginginkan aku, datanglah, aku akan menceraikan istriku. Sekarang hidupku sama sekali tak ada artinya. Istriku hanya hiasan rumah yang tiada memberi kehangatan. Aku tak kuat lagi membohongi diriku dan dirinya dengan cinta palsuku.”

“Walaupun demikian, kau telah memilkiki seorang putra dari hubunganmu. Kau pernah berucap cinta padanya, berjanji tuk setiapadanya.”

“Iya,aku akui itu,tapi itu hanya kekhilafanku karena patah hati dengan perempuan lain”

“sudahlah,,aku tak mau berdebat, sudah malam aku mau istirahat” jawabku sambil berlalu dari hadapannya.

Sejak malam itu, hubungan kami terjaga hanya sebatas rekan kerja. Meski terkadang aku mendapatinya sedang menatap ke arahku dengan penuh makna, aku berusaha menampiknya. Sementara hubunganku dengan Vicky masih tidak berubah, sikapnya yang cemburu tiada pernah berubah.

Dua minggu sebelum pulang ke tanah air, aku pergi ke sebuah tempat wisata yang lumayan terkenal saat musim panas. Kuhela nafasku, mencoba berbagi beban dengan hembusan angin sore. Riuh ombak di pinggir pantai ini membawa kembali ingatanku pada Dwi. Ku ambil ponselku lalu kutumpahkan segala tangisku di sela nasehat teduhnya.

“oh,, Tuhan,, kapan ini akan berakhir” ***

Seperti yang diceritakan kawan Sinyo kepada redaksi .

WoW ! “Abad Türkiye telah Dimulai”, Erdogan Berjanji Merangkul Semua Elemen

Tidak ada komentar


Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan saat ini adalah awal dari ‘Abad Turki’ yang akan terus merintis kebangkitan negeri ini. Erdoğan mengulangi slogan kampanyenya, bahwa ‘Abad Türkiye’ telah dimulai sambil menjanjikan pembaruan, pembangunan, dan perdamaian.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Sabtu menyoroti pentingnya persatuan dan persaudaraan di antara semua warga negara di negara itu, saat ia berjanji untuk merangkul semua orang di era baru yang mengantar masa jabatan presiden ketiganya.

“Türkiye memasuki jalur baru setelah pemungutan suara berakhir dan hasilnya diumumkan. ‘Abad Türkiye’ telah dimulai, dan pintu pertumbuhan negara kita telah dibuka,” kata Erdogan pada upacara pelantikannya di Kompleks Kepresidenan, dengan kehadiran pejabat tinggi dari puluhan negara.

Presiden menambahkan bahwa dia tidak akan melupakan curahan dukungan yang dia rasakan di Türkiye dan sekitarnya pada 28 Mei lalu. “Kami akan merangkul semua 85 juta orang, terlepas dari pandangan politik, asal-usul, kepercayaan atau sekte mereka,” katanya dikutip Dailysabah, berharap seruannya dibalas juga oleh lawan-lawannya. 

Ia mengatakan Türkiye membutuhkan persatuan dan solidaritas lebih dari sebelumnya. “Türkiye membutuhkan persatuan dan solidaritas lebih dari sebelumnya,” katanya.

“Kami ingin semua segmen oposisi, termasuk jurnalis, penulis, masyarakat sipil, seniman, dan politisi, berdamai dengan keinginan nasional.”

“Jika ada kebencian, jika hati hancur, mari cari cara untuk berdamai,” ujarnya.

Turki mengadakan pemilihan presiden yang menentukan pada 28 Mei setelah tidak ada kandidat yang mendapatkan lebih dari 50 persen suara yang dibutuhkan untuk kemenangan di putaran pertama pada 14 Mei.

Erdogan menang dengan 52,18 persen suara mengalahkan penantangnya Kemal Kilicdaroglu yang mendapat 47,82 persen, menurut hasil resmi. Sebelumnya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) pimpinan Erdogan dan sekutunya juga memenangkan mayoritas kursi parlemen.

“Saya berharap misi mulia ini akan membawa kebaikan bagi negara saya yang telah saya abadikan hidup saya untuk melayani negara dan rakyat. Saya berharap kami tidak mengecewakan negara tercinta dan orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepada saya, partai kami dan aliansi kami,” kata Erdogan.

Erdogan pun berjanji akan mengabdi dan mencurahkan seluruh pengabdiannya selama lima tahun ke depan sebagai tanda penghargaan kepada Turki. Upacara pengambilan sumpah juga dihadiri oleh pejabat senior pemerintah, termasuk 50 kepala negara, 13 perdana menteri, pejabat parlemen dan menteri serta perwakilan organisasi internasional, termasuk NATO, Organisasi Bangsa-Bangsa Turki, dan Organisasi Kerjasama Islam.

Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada anggota Aliansi Rakyat yang terdiri dari Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK), Partai Gerakan Nasionalis (MHP), Partai Kesejahteraan Baru (YRF), dan Partai Persatuan Besar (BBP), serta ketua Free Cause Party (HÜDA PAR), Zekeriya Yapıcıoğlu, dan calon presiden putaran pertama, Sinan Oğan yang mendukung Erdoğan di putaran kedua.

Erdoğan berjanji untuk memperkuat tangan diplomatik Türkiye di seluruh dunia, sementara di dalam negeri, dia menjanjikan konstitusi baru yang inklusif dan perbaikan ekonomi.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinian, Presiden Republik Turki Utara Siprus Ersin Tatar, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan ketua majelis rendah Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan termasuk di antara tamu asing yang hadir pada upacara tersebut.*

Al Ghazali: Inilah Tanda Kecintaan kepada Allah SWT

Tidak ada komentar


Sebab-sebab timbulnya rasa cinta adalah adanya beragam kenikmatan yang datang dari orang yang kita cintai. Dan cinta sejak kecil senantiasa tumbuh di dalam hati. Dan tidak mungkin kita menemukan pemberi beragam kenikmatan kepada kita seperti apa yang Allah anugrahkan kepada kita. Sehingga siapa yang mencintai penciptanya ia akan cinta untuk membersamainya.

Sebagaimana pecinta bersama kekasihnya, ia dengan suka rela akan duduk bersamanya, tanpa ada rasa berat hati. Oleh karena itulah Allah SWT mewajibkan kita shalat fardhu di mana seorang pecinta bisa senantiasa dekat dengan kekasihnya. Dalam QS. Thaha: 14 Allah SWT berfiman:

(وأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِيَ)

Artinya: “Dan dirikanlah selalu shalat, agar kamu senantiasa mengingat-Ku”.

Tapi justru kita sibuk dengan dunia. Kita lebih mencintai dagangan kita, keturunan kita, dan pasangan kita dibanding Allah SWT. Oleh karena itu ketahuilah bahwa sejatinya Allah SWT hanya menginginkan dari kita waktu khusus untuknya, agar kita bisa senantiasa bermunajat kepadanya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

((إِنّ المُصَلِّي يُنَاجِي رَبَّهُ -عَزَ وَجَلَّ-))

Artinya: “Sesungguhnya orang yang shalat adalah orang yang sedang bermunajat dengan Rabb-nya sedang bermunajat kepada tuhannya ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)

Orang yang hendak menunaikan solat, tatkala mengangkat kedua telapak tangannya seakan ia ingin mengatakan: “Persoalan dunia semuanya di belakangku, dan engkau di depanku, wahai tuhanku: ’Allahu Akbar’. Engkau wahai tuhanku lebih besar dariku. Dan engkaulah Dzat yang paling kucintai dari semuanya. Sungguh sudah aku tinggalkan itu semua, dan aku datang untuk berdiri di hadapan-Mu saja, tidak ada sekutu bagi-Mu. Dan sekarang aku ingin mengkhususkan-Mu dengan berdialog, berdzikir, dan beribadah. Dan tatkala bersujud, aku ingin berbisik-bisik kepada-Mu sepuasku.

Disebutkan dalam teks hadits yang panjang, Nabi Muhammad SAW bersabda:

(( الإِحْسَانُ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَم تَكُنْ تَرَاهُ فَإنَهُ يَرَاكَ))

“Ihsan: Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan Engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu”. (HR. Bukhari Muslim)

(Durus al-Jum’ah bi al-Azhar: 1/36)/Dzulfikar

Puluhan Pejabat Intelijen Dunia Mengadakan Sebuah Pertemuan Rahasia di Singapura, Ada Apa?

Tidak ada komentar


Pejabat senior dari belasan badan intelijen utama dunia mengadakan pertemuan rahasia di sela-sela pertemuan keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura pada akhir pekan ini, kata lima orang sumber kepada Reuters.

Sudah bertahun-tahun Singapura menggelar pertemuan rahasia itu yang diadakan di tempat terpisah dari tempat penyelenggaraan pertemuan Keamanan, kata mereka. Pertemuan tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya.

AS diwakili oleh Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, kepala komunitas intelijen AS, sementara China termasuk di antara negara-negara lain yang hadir, terlepas dari ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.

Samant Goel, Kepala Badan Intelijen Luar Negeri India, Research and Analysis Wing, juga hadir, kata seorang sumber India. “Pertemuan itu merupakan perlengkapan penting dalam agenda bayangan internasional,” kata seseorang yang mengetahui diskusi tersebut.

“Mengingat banyaknya negara yang terlibat, ini bukan festival kerajinan tangan, melainkan cara mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang niat dan hasil akhir,” kutip Voice of America.

“Ada kode tak terucapkan di antara badan intelijen bahwa mereka dapat berbicara ketika diplomasi yang lebih formal dan terbuka lebih sulit – itu adalah faktor yang sangat penting selama masa ketegangan, dan acara Singapura membantu mempromosikannya.”

Kelima narasumber yang membahas pertemuan itu menolak disebutkan identitasnya karena sensitivitas masalah tersebut. Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan bahwa saat menghadiri Shangri-La Dialogue, “peserta termasuk pejabat senior dari badan intelijen juga mengambil kesempatan untuk bertemu rekan-rekan mereka.”

AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru mengoperasikan apa yang disebut jaringan Lima Mata untuk mengumpulkan dan berbagi berbagai intelijen, dan pejabat intelijen mereka sering bertemu.

Meskipun hanya sedikit rincian yang tersedia tentang pertemuan khusus tersebut, perang Rusia di Ukraina dan kejahatan transnasional muncul dalam pembicaraan pada Jumat (2/6/2023), orang yang mengetahui diskusi tersebut menambahkan. Pada Kamis (1/6/2023) malam, para kepala intelijen mengadakan pertemuan informal.

Tidak ada perwakilan Rusia yang hadir, kata salah satu sumber. Wakil menteri pertahanan Ukraina, Volodymr V. Havrylov, hadir dalam Shangri-La Dialogue, tetapi mengatakan dia tidak menghadiri pertemuan intelijen tersebut.

Sumber lain mengatakan bahwa suasana pertemuan rahasia itu kolaboratif dan kooperatif, dan tidak konfrontatif.  Acara Shangri-La dialog dihadiri oleh lebih dari 600 delegasi dari 49 negara mengadakan sesi pleno selama tiga hari, serta pertemuan bilateral dan multilateral tertutup.***

Greenpeace Sebut Kebijakan Jokowi Soal Ekspor Pasir Laut akan Menjadi Pelicin Oligarki

Tidak ada komentar


Greenpeace Indonesia mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo yang menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 tahun 2023 tentang pengelolaan hasil sedimentasi di laut.  Greenpeace juga menilai PP hanya akan menguntungkan oligarki

Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia, Afdillah mengatakan, bahwa PP tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekologi serta berpotensi menghancurkan sumber daya laut. Menurutnya, bahwa PP tersebut tidak melibatkan masyarakat.

Greenpeace Indonesia pun menegaskan, menolak adanya PP tersebut dan meminta pemerintah Indonesia untuk mencabutnya. Selain itu, PP tersebut juga berpotensi menimbulkan banyak masalah di masa depan.

“Kami secara tegas menolak terlibat dalam tim kajian KKP untuk implementasi PP 26/2023. Sikap kami jelas, pemerintah harus membatalkan PP tersebut. Regulasi ini adalah upaya greenwashing atau akal-akalan pemerintah yang mengatasnamakan pengelolaan laut demi keberlanjutan,” kata Afdillah dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (2/6/2023).

Selain itu, Greenpeace menilai, PP tersebut berpeluang memunculkan oligarki dan hanya menguntungkan pengusaha. “Padahal, di balik itu semua, PP ini justru akan menjadi pelicin oligarki dan para pelaku bisnis untuk meraup keuntungan dari aktivitas ekspor pasir laut,” sambungnya.

Greenpeace menilai bahwa menjual pasir laut akan mengganggu kehidupan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang menggantungkan hidup pada laut di wilayah tambang tersebut.

Kebijakan tersebut juga berpotensi mempercepat dampak lain seperti bencana iklim, kelangkaan pangan. Karena, laut merupakan salah satu sumber pangan utama masyarakat indonesia yang hidup di pesisir.

Seperti diketahui, Indonesia sebelumnya telah menghentikan ekspor pasir melalui sejak Februari 2003. Alasan pelarangan ekspor untuk mencegah kerusakan lingkungan berupa tenggelamnya pulau-pulau kecil. Pasalnya, sejumlah pulau kecil di sekitar daerah terluar dari batas wilayah Indonesia di Kepulauan Riau tenggelam akibat penambangan pasir.

Di sisi lain, pemerintah dinilai seringkali membuat keputusan tanpa kajian atau pertimbangan yang matang. Dalam membuat keputusan pun, menurut Afdillah, pemerintah kerap mengabaikan hak-hak ekosistem dan masyarakat akan terdampak.* (tvri/kcm)

Tingkat Kesuburan Jepang Terus Anjlok selama 7 Tahun Berturut-turut Dikarenakan Penduduknya Malas Menikah

Tidak ada komentar


Tingkat kesuburan Jepang turun ke rekor terendah 1,26 pada tahun 2022, menurun selama tujuh tahun berturut-turut. Tingkat kelahiran yang rendah di Jepang menyebabkan negara ini mengalami fenomena resesi seks.


Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, rata-rata jumlah anak yang lahir per perempuan selama hidupnya adalah 1,26 tahun lalu, turun 0,05 poin dari angka terakhir untuk tahun 2021 dan sebanding dengan rekor terendah yang tercatat pada tahun 2005.


Berdasarkan wilayah, Tokyo memiliki tingkat kesuburan terendah di 1,04, diikuti oleh Miyagi (1,09) dan Hokkaido (1,12), sedangkan Okinawa melaporkan tingkat kesuburan tertinggi di 1,70, diikuti oleh 1,63 di Miyazaki dan 1,6 di Tottori.


Jumlah bayi yang lahir pada tahun 2022 juga mencapai rekor terendah yaitu 770.747 bayi, turun 40.875 dari tahun sebelumnya, menandai pertama kalinya angka tersebut turun di bawah 800.000.


Statistik terbaru terungkap sehari setelah Perdana Menteri Fumio Kishida merilis rancangan rencana untuk meningkatkan dukungan pengasuhan anak dalam upaya membalikkan angka kelahiran yang menurun di negara itu, termasuk rencana untuk mulai menawarkan tunjangan anak kepada semua rumah tangga dengan anak-anak, tanpa memandang pendapatan, dari fiskal 2024.


Malas Menikah


Populasi Jepang telah menyusut sejak 2010, dengan penurunan yang semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir. Memecahkan rekornya sendiri setiap tahun selama 10 tahun terakhir, negara ini mengalami  rekor kehilangan populasi sebanyak 644.000  pada tahun 2020–2021.


Populasi Jepang  diproyeksikan menyusut  hingga pertengahan abad ini, turun menjadi sekitar 88 juta pada tahun 2065 — penurunan 30% dalam 45 tahun. Penyusutan populasi yang cepat di Jepang terutama disebabkan oleh tingkat kesuburan yang rendah.


Tingkat kesuburan Jepang telah menurun sejak pertengahan tahun 1970-an, mencapai tingkat kesuburan total (TFR) sekitar 1,3 anak per wanita pada awal tahun 2000-an. TFR Jepang mencapai titik terendah 1,26 pada tahun 2005, tetapi ada  pemulihan sederhana  ke TFR sekitar 1,4 pada tahun 2010-an.


Ada sedikit jumlah anak di luar pernikahan di Jepang. Melahirkan di luar pernikahan merupakan sekitar 2% dari semua kelahiran sejak tahun 1950-an.


Noriko Tsuya Profesor Kehormatan di Universitas Keio menulis di Asiatimes dengan judul “Mengapa Orang Jepang Tidak Ingin Punya Anak” menjelaskan penurunan tingkat kesuburan Jepang terutama disebabkan oleh lebih sedikit wanita muda yang menikah.  Proporsi wanita belum menikah pada usia reproduksi puncak 25‒34 stabil hingga pertengahan 1970-an, proporsi wanita lajang berusia 25–29 melonjak dari 21% pada tahun 1975 menjadi 66% pada tahun 2020.


Proporsi yang sesuai wanita berusia 30–34 melihat  lompatan yang lebih dramatis  dari 8% menjadi 39%. “Wanita muda Jepang semakin enggan untuk menikah dan memiliki anak sebagian karena peningkatan pesat dari peluang ekonomi mereka,” tulisnya.


“Partisipasi perempuan dalam gelar sarjana empat tahun mulai meningkat pesat pada  akhir 1980-an  dan mencapai 51% pada tahun 2020,” tambah dia.


Menurut dia, tingkat pekerjaan perempuan muda juga meningkat secara signifikan. Tingkat partisipasi tenaga kerja wanita usia 25–29 hampir dua kali lipat dari 45% pada tahun 1970 menjadi 87% pada tahun 2020.


Menurut laman Jepang Courrier.jp, hingga pertengahan 1990-an, hanya 1 dari 20 wanita Jepang yang belum pernah menikah sebelum usia 50 tahun, menurut data sensus.


Menurunnya angka pernikahan di Jepang juga disebabkan oleh masih adanya peran gender rumah tangga tradisional, yang membebani perempuan untuk mengelola pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Kontribusi laki-laki Jepang untuk pekerjaan rumah tangga masih sangat rendah dan ketidakseimbangan gender dalam pekerjaan rumah tangga masih terlihat jelas.


Bertahannya peran gender yang tidak setara di rumah dalam menghadapi perluasan peluang ekonomi bagi perempuan telah membuat keseimbangan pekerjaan dan kehidupan keluarga menjadi sangat sulit bagi perempuan yang sudah menikah — mengurangi daya tarik pernikahan.


Menfasilitasi Jomblo


Sudah banyak usaha dilakukan pemerintah Jepang untuk mendogkrak populasi. Bulan Januari 2023 lalu misalnya, Pemerintah Jepang sudah mencoba berbagai upaya agar populasi terjaga, salah satunya dengan menyelenggarakan acara perjodohan bagi para jomblo.


Sekitar 400 jomblo akan berkumpul di kota Nagakute, dalam salah satu event perjodohan terbesar yang digelar di Negeri Sakura. Pemerintah prefektur Aichi menjadi penyelenggara kegiatan tersebut.


Menurut survei di area itu pada tahun 2018, sekitar 80% orang sebenarnya ingin menikah pada suatu saat nanti. Akan tetapi sekitar 40% tetap single karena mereka kesulitan dalam menemukan jodohnya. Mengantisipasi fenomena ini, pemerintah setempat pun bertindak.


Event perjodohan massal itu akan diselenggarakan secara gratis. Mereka yang single berumur antara 20 sampai 30-an tahun yang tinggal di Aichi bisa mengikutinya.


Mereka yang hadir awalnya akan disuguhi video pembelajaran, yang menayangkan misalnya bagaimana berbincang yang baik dengan lawan jenis. Kemudian mereka akan dipisahkan ke grup kecil dan diharapkan menemukan jodoh idaman.


Untuk event ini, pemerintah Aichi sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 800 juta. “Dengan penurunan angka kelahiran, kami ingin membantu agar orang-orang memikirkan tentang pernikahan,” kata mereka. Orang-orang pun diminta datang karena acaranya menarik dan juga gratis.*

Gawat ! CLBK Saat Reunian Dianggap Salah Satu Sumber Masalah, Ada 100 Janda Baru Per Hari di Padang.

Tidak ada komentar

 

Ilustrasi Reuni


Sebanyak seratus janda per hari muncul di Kota Padang. Pengadilan Agama Kelas I A Padang, Sumatera Barat menyebut adanya lonjakan angka perceraian setelah lebaran Idul Fitri 2023.

Sebelum lebaran, angka perceraian hanya di angka 60 pasangan dalam sehari tetapi meningkat hingga seratus pasangan per hari yang mengurus perceraian. Penyebab perceraian beragam, namun persoalan terbanyak menjadi pemicu perceraian tersebut adalah acara reuni.

“Kasusnya memang beragam sebabnya, terutama pasca Idul Fitri. Ada karena faktor ekonomi dan orang ketiga melalui ponsel. Dan ada juga akibat pertemuan-pertemuan reuni yang menimbulkan gangguan pihak ketiga ketika mereka curhat, nyambung dan saling kontak,” ujar Nursal, Kepala Pengadilan Agama Kelas I A Padang, seperti dikutip TVOne.

Dari acara reuni ini, cinta lama bersemi kembali atau CLBK. “Perceraian terjadi juga ada akibat reunian saat lebaran sehinga berkomunikasi sampai saat ini. Sehingga membuat pasangan kurang keharmonisan,” ungkap Nursal.

Beberapa warga yang mengurus pereraian menyebutkan penyebab perceraian lantaran sudah tidak ada lagi kasih sayang dari pasangannya dan tidak ada lagi keharmonisan, juga termasuk persoalan ekonomi keluarga.

Masalah kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi penyebab tingginya angka perceraian di kota Padang. “Faktor terjadi perceraian banyaknya pasangan tidak sabar dan faktor ekonomi melanda pasangan. Sehingga mereka tidak tahan dengan kondisi tersebut sampai mengajukan percerain,” kata  Nursal.

Tidak hanya itu, perceraian juga banyak terjadi akibat adanya pihak ketiga ini. Ini lantaran salah satu pasangan sering curahat via pesan singkat dan ketahuan oleh pasangan.

Pasangan yang paling banyak mengajukan perceraian umumnya memiliki usia pernikahan 5 tahun, dengan umur 22 sampai 30 tahun. “Rata rata kasus perceraian tejadi di kota Padang. Pasangan yang baru menikah 5 tahun dengan umur 22 sampai 30 tahun,” jelasnya.

Di samping persoalan ekonomi dan kurang sabarnya pasangan, bahkan perceraian juga karena kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.***

Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde