Responsive Ad Slot

Sosok Inspiratif yang Ganteng , Gaul dan Taat Beragama

Tidak ada komentar

Rabu, 21 Juni 2023


The Jogja Notify - Jaman sekarang ini nyaris jarang menemukan sosok yang sempurna. Seseorang yang hafal Al-Qur'an dan memiliki agama yang kuat juga pasti bisa dihitung dengan jari Ladies. Namun sebuah paket yang sangat komplit ada pada sosok yang satu ini. Fatih Seferagic menjadi bahan perbincangan setelah videonya melantunkan ayat-ayat kitab suci Al-Qur'an tersebar di Youtube. Namanya menjadi melejit di hampir semua media sosial.
Dalam berbagai video tersebut Fatih melantunkan qiro'ah dengan menjadi imam salat berjamaah. Semua ayat-ayat panjang itu dilantunkan Fatih dengan lancar serta di luar kepala.

Seperti yang dilansir dari Muslim Yout Musing, Fatih lahir di Jerman pada 2 Maret 1995. Ia mulai menghafal Al-Qur'an sejak usianya masih 9 tahun. Ia pun sudah menjadi hafiz atau penghafal Al-Qur'an tiga tahun kemudian. Keluarga Fatih berdarah Bosnia dan mereka pindah ke Amerika Serikat saat usia Fatih masih 4 tahun. Fatih juga merupakan ketua dari Remaja Masjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas.

Meskipun sangat taat beragama, sosok Fatih ini juga tidak tertutup terhadap perkembangan dunia dan juga teknologi. Pria pecinta kucing ini juga aktif dalam banyak media sosial. Wah sungguh super sekali ya Ladies. Ia bisa menyeimbangkan kehidupan duniawi dan juga akhirat. Kalau Fatih bisa mengapa kita tidak?



Analisis Pengaruh Jokowi Terhadap Pemilu 2024

Tidak ada komentar

Selasa, 20 Juni 2023



The Jogja Notify - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki dampak yang luar biasa pada Pemilu 2024 mendatang. Apalagi dia telah mendeklarasikan diri akan cawe-cawe dengan mengatasnamakan tanggung jawab moralnya dalam masa transisi kepemimpinan nasional di tahun 2024.

Pengamat Politik Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo mengatakan, Jokowi memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh partai politik.

“Yaitu mobilisasi perangkat perangkat administratif entah itu ASN, perangkat desa, atau pun RT RW yang selama ini mendapat bantuan dari Pak Jokowi, walaupun uang negara tapi kan mereka tahu Pak Jokowi yang ngasih bantuan, sehingga itu bisa dijadikan utang budi yang bisa ditarik kembali ketika pemilu,” katanya saat dihubungi, Selasa (20/6).

Dia melihat, PDIP sebagai institusi formal tentu memiliki punya kekuatan bargaining tiket. Masalahnya saat ini, PDIP sudah mengeluarkan kartu trufnya tiketnya tersebut kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

“Otomatis agak repot nih PDIP untuk punya power yang lebih besar kecuali nanti ketika terpilih ada renegoisiasi lagi terkait dengan kursi di DPR dari PDIP. Karena presiden mau enggak mau harus tetap membutuhkan legislatif agar pemerintahannya berjalan efektif,” ujarnya.

Sebagai gambaran, Kunto menjelaskan, Jokowi memberikan dampak luar biasa pada tahun 2014. Sehingga berhasil meningkatkan elektabilitas serta perolehan suara PDIP.

“Pak Jokowi adalah waktu itu jadi isu sekaligus tokoh yang bisa meningkatkan elektabilitas atau perolehan suara PDIP di seluruh level DPRD, DPRD 1 sampai DPR RI,” ungkapnya.

“Jadi kalau ditanya pengaruh dan jasa Pak Jokowi, menurut saya di 2014 itu sudah sangat jelas sekali dimana dengan Pak Jokowi, PDIP mendapat suara parlemen terbanyak dan itu diulang lagi di 2019,” tambah Kunto.

Namun pada 2019 kenaikan tidak sebesar Pemilu sebelumnya. Alasannya dukungan publik yang melihat sosok Jokowi telah terpecah kepada koalisi pengusungnya.

“Di 2019 peningkatan suara PDIP juga enggak terlalu besar karena juga harus dibagi bagi dengan partai koalisi yang lain. Tapi di sini kelihatan memang ada kontribusi nyata dari Pak Jokowi sebagai tokoh capres waktu itu yang akhirnya memberikan efek ekor jas atau coattail effect kepada PDIP,” tutupnya.



I Nengah Natyanta, dari Tukang Cuci Piring Hingga Jadi Crazy Rich Bali

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Orang kaya di Bali tidak hanya disematkan kepada bos outlet oleh-oleh khas Bali, Gusti Ngurah Anom atau populer dengan nama Ajik Krisna. I Nengah Natyanta juga patut dilabeli sebagai crazy rich Bali.

Nengah merupakan pemilik COCO Group Bali yang bergerak di bidang ritel. Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini.

Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib. Pilihan tersebut ternyata tepat, sebab setelah merantau dia mendapatkan banyak inspirasi termasuk dalam bidang bisnis, setelah bekerja sebagai cuci piring, pelayan, dan lainnya untuk menimba ilmu dan menempa diri.

Awal perjalanan Nengah menjadi seorang pebisnis ketika ada lowongan sebagai tukang cuci piring di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua. Dia melamar pekerjaan itu setelah lulus pendidikan Diploma I di Balai Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata (BPLP) yang kini dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Bali.

Nengah kemudian diterima bekerja di Grand Hyatt. Di sanalah Nengah menempa diri dan meniti karier. Dia mengaku sangat menikmati pekerjaan sebagai seorang tukang cuci piring.

Lambat laun dia mulai menemukan jati diri dan passionnya sebagai pembisnis bukan sebagai pekerja. Tahun 2004, Natya memilih berhenti bekerja dari hotel bintang lima itu dan mencoba peruntungan dengan membuka warung makan.

Saat itu, istrinya sudah lebih dulu berbisnis baju. Dia melihat bisnis sang istri cukup menjanjikan untuk dijalani. Dia pun mantap merintis sebuah bisnis. Dia juga berprinsip jangan pernah malu dengan pekerjaan apapun, nikmati saja, hasilnya pasti datang.

Selama perjalanan bisnis, selalu ada batu sandungan yang menjadi hambatan dan kendala, seperti tidak punya cukup modal. Dia pun memberanikan diri meminjam uang.

"Awalnya saya sempat bisnis retail, dagang baju brand luar negeri dan mencoba peruntungan dalam bidang restoran. Sempat terkendala ketika BOM Bali I dan II beberapa tahun silam. Waktu itu bisnis sempat gonjang ganjing tapi tidak sampai rugi sih," tuturnya dikutip dari situs blog COCO Group.

Pelan namun pasti, Nengah berhasil membesarkan nama COCO sebagai identitas usahanya. Dia kemudian membuka COCO Mart, ritel terbesar di Bali. Dia juga merambah bisnis di bidang restorant Coco Bistro dan beberapa bisnis lain termasuk bisnis hotel.

Pria yang mengaku tidak pintar dalam bidang akademik itu mengatakan bahwa inti dalam berbisnis adalah keberanian dan tekat yang bulat. Tanpa itu, menurutnya semua tidak akan pernah berjalan dan berkembang.

Sejauh dia berbisnis, tak ada target khusus yang ingin dicapai. Dia hanya ingin bisa membuka lapangan kerja di Bali dan memajukan bisnis demi masa depan yang lebih baik. Nengah pun memberikan tips sebagai motivasi kepada anak muda Bali.

"Jangan sampai kalah di kandang sendiri, seharusnya kita menang di kandang sendiri," tegasnya.


Handphone Meledak, Mahasiswa di Makassar Tewas Hangus Terbakar

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Kepolisian memastikan kematian mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) di Makassar, Yunus Mahendra akibat ledakan handphone yang sedang diisi daya atau dicas di kamar rumahnya. Jasad Yunus pertama kali ditemukan oleh adiknya saat hendak mengantar undangan.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Lando K Sambolangi menjelaskan, jasad Yunus pertama kali ditemukan pada pukul 13.30 WITA. Saat itu adik korban bernama Vira hendak menanyakan alamat undangan pernikahan yang akan diantar.

"Adiknya pertama yang menemukan (jasad) di dalam kamar. Saat itu, adik korban hendak menanyakan alamat," ujar Lando, Selasa (20/6).

Lando menguraikan saat adik korban berada di kamar mencium bau hangus menyengat. Hanya saja, waktu itu Vira mengabaikan bau menyengat tersebut.

"Adik korban sudah mencium bau hangus dari dalam kamar. Cuma waktu itu, dia mau ke rumah pamannya dan mengantar undangan," sebutnya.

Saat kembali, Vira kembali penasaran dengan bau menyengat dari dalam kamar korban. Karena kamar dalam kondisi terkunci dari dalam, sehingga keluarganya membuka paksa.

"Saat pintu sudah terbuka, korban ditemukan dalam kondisi terbaring dan hangus terbakar. Tangan kiri korban sedang memegang handphone," tuturnya. Mantan Wakil Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea ini menyebut tubuh hangus korban akibat korsleting.

Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Manggala, Komisaris Syamsuardi menambahkan atas kematian Yunus, keluarga tidak melakukan autopsi dan menilai korban meninggal karena korsleting listrik.

"Selain handphone dalam kondisi mengisi baterai, di dalam ruangan juga banyak kabel seperti kipas angin dalam kondisi terbakar," sebutnya.

Syamsuardi mengaku tidak menemukan bukti yang mengarah unsur pidana dalam kejadian tersebut. Ia menyebut kematian Yunus akibat handphone miliknya meledak saat di-charger.***


Demokrat: Kalau SBY dan Mega Bertemu, Rakyat Indonesia Senang

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Pertemuan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri tentunya ditunggu-tunggu. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, bila pertemuan itu terjadi, semua rakyat Indonesia senang.

"Nah pertemuan ibu Mega dengan pak SBY jika kemudian terjadi pertemuan itu saya kira semua rakyat Indonesia akan senang sekali," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).

Hinca mengakui, komunikasi dengan elite PDIP khususnya anggota DPR terus berjalan. Soal pertemuan SBY dengan Megawati, dalam pembicaraan tersebut belum waktunya digelar.

"Saya harus sampaikan sebagai politisi baik di Demokrat maupun di PDIP, kami-kami ini kan bersahabat, diskusi enggak, ya diskusi, berdialog? Ya berdialog, tapi mungkin belum waktunya. Jika tiba waktunya maka semuanya akan riang gembira," ujarnya.

Meski pertemuan Megawati dan SBY belum dapat terlaksana, komunikasi Demokrat dan PDIP terus dibangun. Hinca menuturkan, ada harapan masyarakat agar terjadi pertemuan Megawati dan SBY.

"Dan sekali lagi harapan masyarakat untuk mereka bertemu dan berdiskusi sama dengan ketika bertemu mba Puan dengan mas AHY. Saya kira sesuatu yang dirindukan juga dan kembali ke mereka berdua," ujar Hinca.

Mimpi SBY Bertemu Megawati dan Jokowi

Sebelumnya, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mimpi bertemu dengan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. SBY beserta Jokowi dan Megawati menuju Stasiun Gambir.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).

Di Stasiun Gambir, lanjut SBY, disambut oleh Presiden Indonesia Ke-8 dengan tiket menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum berangkat, kata SBY, mereka menyempatkan ngopi di salah satu lokasi di Stasiun Gambir.

"Sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," jelas dia.

Setelah itu, menurut SBY, mereka naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, SBY mengaku sempat menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. "Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," ungkap SBY.

Ketika kereta sampai di Solo, kata SBY, Jokowi terlebih dahulu turun untuk kembali ke rumahnya. Dia dan Megawati melanjutkan perjalanan.

"Saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno," tutur SBY.


Soal Kebocoran Data KPK, Polda Metro Jaya Buka Peluang Periksa Firli Bahuri

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengakui membuka peluang untuk memeriksa Ketua KPK Firli Bahuri. Usai kasus dugaan kebocoran data KPK pada perkara korupsi di Kementerian ESDM naik penyidikan.

"(Periksa Firli Bahuri) Nanti kita lihat ke depan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/6).

Menurutnya, usai naik ke tahap penyidikan proses masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dari dokumen kebocoran data tersebut. Walaupun, dia belum membeberkan siapa saja saksi yang sudah diperiksa dalam perkara ini.

"Ya untuk menuntaskan perkara ini tentunya kami sekarang baru pemeriksaan saksi saksi dan pengumpulan dokumen dokumen. Secara detail kami belum bisa menceritakan," ujarnya.

"Nanti mungkin dalam waktu ke depan kalau kami sudah mendapatkan saksi saksi lengkap, kami juga akan menginjak kepada fase berikutnya," tambah Karyoto.

Namun demikian, dalam perkara ini penyidik Polda Metro Jaya belum menetapkan adanya tersangka. Meskipun kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan usai ditingkatkan dari penyelidikan.

"Ya tunggu saja (belum ada tersangka), karena itu sifatnya kami mendapatkan laporan dari direktur dengan satgas yang sudah dibentuk kemarin untuk menangani perkara ini. Karena ini kami anggap perkara yang menyita banyak perhatian karena pelapornya banyak sekali," jelasnya.

Sekedar informasi bila sampai saat ini Dewas KPK masih berproses dalam menindaklanjuti aduan dugaan pelanggaran kode etik atas kasus kebocoran data KPK soal korupsi di Kementerian ESDM.

Secara terpisah, Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) selaku pelapor kasus tersebut ke Polda Metro Jaya mengaku telah sempat diperiksa penyidik sebagai pihak pelapor beberapa hari lalu.

"Baru tahap pemeriksaan pelapor saja. Diperiksa tanggal 26/4. Materi pemeriksaan masih seputar identitas, apa yang dilaporkan, TKP dan waktunya dimana," Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho saat dikonfirmasi.

Kurniawan menyebut bahwa sejauh informasi yang diterimanya dari penyidik disebutkan kalau laporan atas kasus kebocoran dokumen itu telah ada 17 laporan ke Polda Metro Jaya.

"Perkara ditangani unit Kamneg Ditkrimum Polda Metro Jaya. Infonya ada 17 laporan, baik dari individu maupun LSM," ujarnya.

Namun demikian, Kurniawan mengatakan bahwa laporan tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Artinya penyidik masih berproses untuk mencari apakah ada unsur tindak pidana dalam laporan tersebut.

"Masih tahap penyelidikan, belum naik ke penyidikan. Kalo penyidikan, emang belum. Masih lidik, untuk menentukan LPnya masuk tindak pidana atau bukan," kata dia.

Laporan Kasus

Laporan Kurniawan telah terdaftar dalam nomor laporan polisi (LP) Nomor: LP/B/1951/IV/ 2023/SPKT/POLDA METRO JAYA terkait dugaan Tindak Pidana Kejahatan Keterbatasan Informasi Publik UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Dan Atau Pasal 112 KUHP.

Kurniawan menjelaskan pihak terlapornya tertulis masih dalam lidik karena, atas permintaan dari pihak Polda Metro Jaya. Meskipun awalnya laporan tersebut telah tertulis Ketua KPK Firli Bahuri.

"Dari pihak kepolisian akan menentukan siapa saja yang terlapornya. Tetapi memang dugaan awal saya sampaikan berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat itu adalah Pak Firli. Kalau di rekaman itu diduga Pak Firli," tuturnya.

Diketahui sejauh ini, terdapat aduan yang dilayangkan Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mengadukan oknum KPK ke Polda Metro Jaya. Laporan itu terkait dugaan kebocoran dokumen hasil penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM, Jumat (7/4) lalu.

Meski tak menyebut siapa yang dilaporkan, namun MAKI turut mengajukan sejumlah nama yang perlu diperiksa diantaranya Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala Biro Hukum ESDM sekaligus Plh Dirjen Minerba Muhammad Idris Froyoto Sihite, dan mantan Direktur Penyelidikan KPK Endar Priantoro.


Tata Cara Ziarah Kubur dan Hukumnya Dalam Islam

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Tata cara ziarah kubur penting untuk diketahui oleh umat Islam yang ingin melakukannya. Ziarah sendiri adalah tradisi mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dunia untuk berdoa dan membersihkan area sekitar makam.

Ziarah kubur memang tidak wajib sehingga tidak berdosa apabila tidak melaksanakannya. Meski demikian, menurut Islam berziarah dapat menjadi salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian.

Melaksanakan ziarah kubur juga memiliki tata cara sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Lalu, bagimana urutan dan doa yang benar saat melakukan ziarah? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman NU Online dan berbagai sumber, Selasa (20/6/2023):


Hukum Ziarah Kubur Menurut Islam

Seperti disebutkan di atas, jika ziarah kubur bukan lah merupakan hal yang wajib dilakukan. Namun, ziarah bisa menjadi cara agar seseorang selalu mengingat akan kematian.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dengan arti: "(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat," (HR. Ibnu Majah).

Namun dengan catatan, saat melakukan ziarah orang yang datang harus mendoakan mereka yang berada di dalam kubur dan bukan meminta doa atau pertolongan.

Hal ini karena doa dan zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya ditujukan pada orang yang telah meninggal.

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda:

"Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya," (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)


Tata Cara Ziarah Kubur

1. Ucapkan Salam

Dikutip dari laman NU Online, disebutkan jika Rasulullah mengucap salam ketika sedang berada di depan Siib, dekan makam Uhud. Adapun bacaan salam yang dilafalkan adalah:



السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin wa atakum ma tu adun ghadan mu ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun

Artinya: "Assalamu'alaikum. Hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian,"

2. Membaca Istighfar

Setelah mengucap salam, kemudian dianjurkan membaca istighfar.

 



أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.

Artinya: "Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya,"


3. Membaca Suratan Pendek

Kemudian dilanjutkan dengan membaca suratan pendek dalam Al-Quran. Adapun surat yang bisa dibaca saat ziarah kubur adalah:

- Surat Al-Fatihah (3x)
- Surat Al-Ikhlas (3x)
- Surat Al-Falaq (3x)
- Surat An-Nas (3x)


4. Membaca Yasin

Saat melaksanakan ziarah kubur, membaca surat Yasin juga sifatnya fadha'ilul 'amal. Artinya, ini adalah amalan utama yang dilakukan untuk tujuan kebaikan. Hal ini sesuai yang diriwayatkan dalam sejumlah hadist.


اقْرَؤُا عَلَى مَوْتَاكُمْ "يس"

Artinya: "Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal [di antara] kalian." (HR Abu Dawud)


مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا

Artinya: "Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat lalu membacakan di sisinya surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca." (HR Ibnu 'Adi)

5. Membaca Doa Ziarah Kubur

Membaca doa ziarah kubur ini bisa dibaca saat mengunjungi makam orang tua. Berikut bacaan doa ziarah kubur:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummagfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.

Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.

Artinya:
"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya," (HR Muslim)

6. Menyiram Kuburan dengan Air

Menyiram kuburan dengan air adalah sunnah yang bisa dilakukan saat melaksanakan ziarah kubur. Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadis:

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

Artinya: "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram [air] di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud)

Para peziarah juga dianjurkan untuk tidak duduk atau berjalan di atas makam. Ini dilakukan untuk menghormati orang yang dimakamkan di tempat tersebut. Dalam Islam, menghormati jenazah sama dengan menghormati orang yang masih hidup. Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadis.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, Ia berkara, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Seandainya seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan." (HR Muslim)

 

 


Gunung Jogo Jagad, Nama Gunung yang Ditemukan Bawah Laut Pacitan

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Badan Informasi Geospasial (BIG) akan meresmikan nama gunung bawah laut yang ditemukan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, beberapa bulan lalu. Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim dari BIG, Ade Komara Mulyana mengatakan, gunung bawah laut setinggi 2.200 meter tersebut diberi nama 'Jogo Jagat'.

Rencananya nama itu akan diresmikan akhir bulan Juni 2013. Saat ini masih menunggu Surat Ketetapan (SK) Kepala BIG Muh Aris Marfai.

"Itu diresmikan akhir bulan ini. Namanya Jogo Jagat dan SK kita targetkan akhir bulan ini dan masih proses SK-nya," kata Mulyana saat konferensi pers acara International Training On Toponymy di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (19/5).

Dia menyebutkan, bahwa di Indonesia sudah memiliki Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 tahun 2021 untuk mengatur tata cara penanaman rupabumi dan toponim.

"Di sana mengatur bagaimana tata cara penamaan dari mulai pengumpulan nama, dan sampai disahkan nama tersebut menjadi nama resmi atau nama baku," ujarnya.

Aris Marfai menyambung, beberapa waktu yang lalu BIG bersama dengan sejumlah lembaga pemerintah lainnya melaksanakan survei bersama untuk pemetaan bawa laut yang dilaksanakan di selatan Jawa.

"Pada saat itu memang ditemukan yang dapat kita klasifikasikan sebagai gunung. Dan sesuai dengan prosedur yang kita punya PP Nomor 2, tahun 2021 sudah ada rangkaian prosedur untuk memberikan penamaannya," ujarnya.

"Dan tentu pemerintah daerah Pacitan yang mempunyai wewenang yang mengusulkan nama, dan sudah berproses mengusulkan nama tersebut ke BIG, dan sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan saat ini," ujarnya.
Dia menyatakan, bahwa memang nama yang diusulkan Pemda Pacitan adalah Jogo Jagat yang diharapkan untuk menjaga keberadaan seluruh warga Pacitan.

"Memang nama yang diusulkan adalah Jogo Jagat, dan itu tentu ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu harapan dan juga value agar gunung yang ada itu menjaga keberadaan kita semua atau Jogo Jagat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, BIG juga meresmikan sebanyak 17.024 nama pulau sebagai standarisasi nama baku.

"Ada 17.024 yang namanya sudah dibakukan dan koordinatnya yang sudah resmi," kata Mulyana.

Penamaan nama baku bagi kepulauan di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2006 hingga saat ini. Penamaan baku bagi pulau itu bisa diusulkan dari pemerintah kabupaten dan kota, lalu ke pemerintah provinsi hingga ke BIG.

Selain itu pihaknya juga sudah menerbitkan Gazeter Republik Indonesia (GRI) Edisi I Tahun 2022 yang merupakan dokumen baku yang digunakan sebagai acuan bersama terkait nama rupabumi dan kepulauan di Indonesia

"Kita sudah menerbitkan Gazeter dua kali di tahun 2021 dan 2022 untuk nama pulau dan yang masuk ke Gazeter itu ada 17. 024. Itu, nama pulau yang sudah dibakukan namanya dan lokasi koordinatnya," imbuhnya.

Dia menyebutkan, untuk menentukan sebuah pulau dan diberi nama baku tentu harus dilakukan survei dan pengkajian secara mendalam. Misalnya, Pulau A kita datangi rupanya saat surut air laut pulau itu kelihatan tetapi ketika pasang laut pulau itu tidak kelihatan dan itu belum bisa disebut sebuah pulau.

"Kita betul-betul mengkaji ketika ada nama pulau A misalnya. Kita datangi ke sana apakah itu betul pulau atau tidak, kita tunggu dan ketika pasang tenggelam, itu bukan pulau, iya kita coret," ujarnya.


"Untuk memenuhi definisi yang disebut pulau itu, kalau timbul sesaat pas pasang tenggelam itu tidak bisa disebut pulau. Atau pas pasang muncul dan pas surut nyambung dengan daratan yang lebih luas berarti bukan pulau juga. Hal seperti itu yang diperhatikan," jelasnya.

Aris Marfai menambahkan, untuk usulan nama pulau di setiap daerah disampaikan oleh pemerintah kabupaten dan kota setempat, lalu ke pemerintah provinsi dan nantinya ke pemerintah pusat dalam hal ini BIG.

"Jadi usulan nama itu diberikan atau nama yang sudah eksis sudah disampaikan kepada otoritas setempat dan kabupaten kota dan provinsi dan termasuk oleh BIG dan dilakukan penstandarisasian nama," ujarnya.


Ketika Dijajah Bule di Bali

Tidak ada komentar


The Jogja Notify - Memesan segelas kopi dan croissant, pria bule berusia 30-an tahun itu bergegas menuju salah satu meja di pojokan kafe. Laptop dibuka, headset dipasang. Jari-jarinya lincah mengetik di atas keyboard.

Di pojok lainnya, seorang wanita berpakaian rapi tampak serius menatap layar laptop. Sesekali kepalanya mengangguk. Dia sedang mengikuti rapat online.

Suasana menjelang siang di salah satu kafe di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali itu sudah menjadi pemandangan lazim. Hampir setiap pengunjung yang datang membawa laptop. Beberapa duduk berkelompok. Sebagian lebih senang duduk sendiri, khusyuk dengan pekerjaannya.

Mereka adalah para digital nomad. Karyawan yang tak harus bekerja dari kantor, tapi bisa melakukan tugasnya dari manapun. Di Bali, kafe-kafe di kawasan Canggu dan Ubud, menjadi favorit.

Canggu dipilih bagi yang ingin menikmati suasana bekerja yang dekat pantai. Sedangkan Ubud, untuk mereka yang menginginkan ketenangan dan kesejukan alam saat bekerja.

Fenomena ini sudah berlangsung lama. Banyak WNA yang menjadikan Bali sebagai 'home base'. Beberapa kafe itu juga menyediakan area coworking space untuk para digital nomad yang membutuhkan ruang kerja khusus.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, Bali menjadi destinasi favorit bagi para pekerja digital nomad. Pemerintah bahkan mengeluarkan kemudahan visa bagi mereka.

Sandi menambahkan, pemerintah tidak melarang aktivitas digital nomad selama mereka tidak menggantikan keuntungan yang seharusnya diutamakan bagi warga negara Indonesia. Terutama jika mereka merupakan pegawai dari perusahaan global yang tidak mengharuskan untuk bekerja dengan pertemuan fisik, sehingga leluasa mencari tambahan aktivitas yang menguntungkannya

"Bila WNA tersebut melakukan bisnis di Indonesia dan secara langsung bersinggungan dengan pekerjaan masyarakat Indonesia, tentu pemerintah akan menolak secara tegas," kata Sandi melalui jawaban tertulis kepada merdeka.com, pekan lalu.

Jauh sebelum era digital nomad, WNA bekerja di Bali terjadi sejak tahun 1970-an. I Wayan Puspa Negara, Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali menceritakan, saat itu banyak turis asing dari kaum hippies asal Amerika dan Eropa berdatangan ke Bali. Tak cuma sekadar berlibur, mereka malah bekerja.

"Sekarang karena viral saja, ada kejadian aneh-aneh baru ramai. Dari dulu sudah banyak bule bekerja dan penyalahgunaan visa sudah terjadi tahun 1970," kata Wayan Puspa.

Soal digital nomad, dia mengungkapkan, banyak dari mereka yang awalnya bekerja sesuai pekerjaan utama mereka, misalnya di bidang IT, kini melakukan pekerjaan sampingan. Salah satunya merambah sektor properti.

"Awalnya digital Nomad, wisatawan datang ke Bali bekerja dari Bali. Jadi dari digital nomad itu mereka mengembangkan usahanya," tuturnya.

Modus yang dilakukan adalah menyewakan kembali vila yang mereka sewa dari warga lokal kepada pihak ketiga. Mereka menjadi agen pemasaran online. Yang menjadi korban adalah warga lokal, pemilik properti yang kalah bersaing.

"Banyak warga kita tidak terlalu agresif dalam memanfaatkan teknologi dan tidak memiliki jangkauan pemasaran yang luas. Jadi, mereka kan memiliki pemasaran yang lebih luas dan itulah sebabnya market kita menjadi tertekan," ujarnya.

Bagi Wayan Puspa, tindakan para pekerja digital nomad melakukan eksplorasi bisnis di Bali dan melakukan kerja sampingan, merupakan bentuk penyalahgunaan visa.

"Kita mendukung langkah-langkah yang dilakukan imigrasi untuk menindak tegas bila perlu segera melakukan deportasi terhadap warga negara asing terhadap penyalahgunaan visa," tegasnya.

Merebut Profesi Pribumi

"Kalau ini tidak ditindak tegas, intinya memberikan ruang kepada orang asing yang melakukan kegiatan pemanduan, kan habis nanti (pemandu lokal). Berbahaya ini," ucap Nyoman Nuarta.

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali itu mengkhawatirkan makin banyaknya warga asing yang menjadi pemandu. Dia menyebut WN Rusia dan Prancis paling banyak yang menjadi guide.

Guide WNA itu menawarkan jasanya lewat online. Kliennya biasanya dari negara yang sama. Mereka bertemu di restoran atau tempat yang disepakati. Saat pertemuan itulah disusun agenda tour mengunjungi berbagai tempat yang diinginkan klien.

"Ke mana-mana dia. Pokoknya dia melakukan kegiatan pemanduan, ngajak wisatawannya. Dia menjual tour atau Bali dijual sama dia, diajak ke destinasi obyek wisata," kata Nyoman Nuarta.

Kasus yang mencengangkan adalah guide WNA yang memandu sejumlah turis saat mengunjungi Pura Lempuyang di Karangasem. Sang guide perempuan memakai baju adat bali. Demikian juga para tamunya. Dia bahkan membawa banten atau sesajen sendiri.

"Kalau baju adatnya dia bawa sendiri dan sudah dibuat. Iya rapi (modusnya) mereka. Ini modusnya saya pelajari betul karena dia tau penegakan hukum kita lemah makanya modus operandinya sudah berjalan dari dulu," ujar Wayan Nuarta.

Yang menjadi kekhawatiran Wayan Nuarta adalah, guide WNA itu tidak bisa menceritakan secara lengkap sejarah tempat wisata dan tempat suci yang dikunjungi. "Belum tentu dia mampu menceritakan secara utuh kan tentang budaya Bali dan sejarah Pura kan itu," tukasnya.

Sebelum pandemi, Wayan Nuarta pernah melaporkan 35 WNA yang menjadi guide di Bali. Ketika aparat gencar melakukan penindakan, mereka biasanya menghentikan aktivitasnya.

"Makanya, sekarang saya mendukung pemerintah untuk menindak tegas. Tapi tidak sekarang saja harus kontinyu. Persoalan ini saya tahu betul, sudah hampir 15 tahun yang lalu," ujarnya.

Konsistensi Aturan

Berulangnya ulah para turis asing di Bali hingga merebut pekerjaan warga lokal harus menjadi catatan bagi aparat untuk konsisten menegakkan aturan.

Agus P Wardhana, praktisi pariwisata yang juga pemilik bar dan restoran di kawasan Seminyak dan Jatiluwih, menyebut penindakan yang dilakukan seperti hangat-hangat tahi ayam.

"Sekarang mereka lagi viral-viralnya. Oke mereka deportasi semua. Tapi untuk regulasi secara keberlanjutan itu harus tetap dilakukan jadi pengawasan, penindakan, secara berkelanjutan itu harus tetap dilakukan," ujarnya.

Ketika ada yang viral atau menjadi sorotan publik, semua aparat terkesan sibuk. Saat tak lagi dibicarakan, aparat tidak lagi menjalankan fungsi mereka. Agus mengingatkan pemerintah konsisten dan berkelanjutan memantau kelakuan nakal turis asing.

"Izin dan peraturan yang benar-benar tegas harus dipahami masing-masing instansi dan dipahami masyarakat juga sampai kelas Banjar (lingkungan) dan disosialisasikan kepada turis yang akan datang ke Bali. Jadi semua pada mengerti apa yang harus dilakukan saat berada di Bali," paparnya.

Akibat banyaknya bule asal Rusia yang berulah, muncul kemudian usulan pencabutan fasilitas visa on arrival terhadap beberapa negara. Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, hingga kini belum ada keputusan untuk mencabut fasilitas visa saat kedatangan atau visa on arrival (VoA) bagi warga negara Rusia dan Ukraina. Keputusan tersebut merupakan wewenang sepenuhnya dari Ditjen Imigrasi.

Meskipun, untuk memutuskan penghapusan VoA bagi turis asing dari Rusia dan Ukraina membutuhkan pembahasan lintas kementerian. Terkait pencabutan fasilitas VoA ini perlu didiskusikan dan dikaji lebih lanjut untuk tetap mengoptimalkan dampak ekonomi bagi masyarakat sekaligus tetap mempertahankan martabat dan ketertiban di destinasi wisata

"Pemerintah tegas melarang turis asing melakukan bisnis di Indonesia yang secara langsung bersinggungan dengan pekerjaan masyarakat seperti disebut di atas, yang belakangan ini meresahkan masyarakat lokal, dan mengancam kelangsungan usaha mereka akibat munculnya bisnis ilegal WNA," kata Sandi.

Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM Silmy Karim menegaskan, kemudahan pemberian visa bagi orang asing tidak bisa disimpulkan sebagai sikap abai Imigrasi terhadap penegakan hukum.

Imigrasi secara rutin melakukan operasi pengawasan di berbagai daerah guna memastikan bahwa WNA beraktivitas di Indonesia sesuai dengan izin tinggal yang dimilikinya.

"Imigrasi juga proaktif dalam bekerja sama dengan masyarakat setempat yang menyampaikan kecurigaannya terhadap aktivitas WNA di wilayah tempat tinggalnya," ujarnya kepada merdeka.com.

Ditjen Imigrasi memberikan kemudahan bagi WNA yang ingin mengunjungi Indonesia dalam waktu singkat menggunakan Electronic Visa on Arrival (e-VOA), Visa Kunjungan Wisata 60 hari dan Visa Prainvestasi tanpa harus memiliki penjamin untuk meningkatkan perekonomian nasional pasca diterpa pandemi.

Terkait usulan agar pemerintah mencabut pemberian visa on arrival kepada beberapa negara, Silmy mengatakan, kebijakan itu harus dilihat secara komprehensif.

"Apa yang terjadi di Bali belum tentu terjadi di wilayah lain di Indonesia. Kita harus mempertimbangkan secara matang seperti apa dampaknya terhadap daerah lain. Oleh karena itu, Ditjen Imigrasi sedang dalam proses untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait hal ini bersama Pemprov Bali dan stakeholders terkait agar kebijakan yang dihasilkan sesuai dengan permasalahan yang ada," pungkasnya.


Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde