Responsive Ad Slot

Rindu Yang Terbelengkai

Tidak ada komentar

Jumat, 30 Juni 2023

 

aku tak ingin lagi bertanya kepadamu apa arti kata cinta
jika mengingatkanmu pada sesuatu yang tiada berguna
aku juga tak hendak bercerita tentang makna sakit hati
bila itu membuatmu kembali ke masa yang telah jauh pergi

sementara rembulanpun iri ketika menatap indah wajahmu
bersama kumbang yang beterbangan menanti sebuah harapan
namun hatimu telah lama terkurung di tengah rumpun bambu
angin semilirpun tak mampu lagi menembus hijau dedaunan

memandangmu dari kejauhan laksana pungguk merindukan bulan
bukan karena aku tak punya sayap untuk sekadar bisa terbang
namun aku hanya ingin melepas merpati putih sebagai pedoman
agar kau tak tersesat hingga tiba saatnya kau kembali pulang

tidakkah kau ingin bercanda mesra bersama mentari di pagi hari
tak inginkah kau menemani anak angsa bermain di halaman belakang
pucuk daun cemara terlalu lama merindu kapan lagi kau bernyanyi
sebagaimana ayah dan ibumu yang resah menunggu hingga kau datang

gemerlap kilau cahaya pengharapan yang selama ini kau puja-puja
tak kan bisa menggantikan kehadiranmu walau dalam sedetik saja
segala keriuhan di sepanjang hari akan berakhir saat senja tiba
bersama deras airmata mengalir sebagai pengganti rindu di dada

bukankah ku tak harus berkata kepadamu bahwa aku menyayangimu
cukuplah kau mengerti bahwa masih ada yang tertinggal disana
goresan warna kelam hanyalah selintas mendung di langit biru
kini tlah berubah menjadi lengkung pelangi selepas hujan reda

jika musim kemarau merajai bumi, langit tentu tak tinggal diam
embun pagi luruh membasahi jiwa yang menyimpan asa terpendam
bila masih ada waktu yang tersisa
segala mimpimu kan berwujud nyata

   .oOo.

 




Benarkah Akan Lemahkan dan Pengaruhi Suara di Pilpres, Jika Ungkit Latar Belakang Capres ?

Tidak ada komentar



- Latar belakang kandidat calon presiden (capres) menjadi senjata yang seakan bisa melemahkan suara. Mencari titik lemah melalui latar belakangan bakal capres kerap dilakukan lawan maupun timses menjelang maupun saat kampanye Pemilu.

Tiga bakal capres yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memiliki titik lemah berdasarkan latar belakang masing-masing.

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arya Budi mengatakan, latar belakang Prabowo berkaitan dengan Orde Baru seperti pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) selalu diputar setiap mencalonkan diri sebagai presiden sejak tahun 2014.

"Satu sisi publik tahu tentang latar belakang (Prabowo), tapi satu sisi dia mendapatkan suara yang juga tidak sedikit karena mamang setting Pemilunya dua capres, itu juga berarti isu tersebut tidak bekerja karena publik mafhum," kata Arya ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (28/6).

Anies Baswedan

Berbeda dengan Prabowo, latar belakang isu yang akan melemahkan Ganjar dan Anies sebagai kandidat capres untuk pertama kalinya justru menjadi kebaruan bagi publik.

Arya menjelaskan, isu yang melemahkan Anies berkaitan dengan performa saat memimpin DKI Jakarta, terutama program-program yang dianggap publik tidak berhasil atau memuaskan.

"Program-program yang dianggap gagal sering diputar oleh lawan politiknya dengan mengangkat 'mengurus provinsi tidak berhasil bagaimana mengurus Indonesia' misalkan," ujar Arya.

Selain itu, kata Arya, isu lainnya yang melemahkan Anies adalah basis pemilih mantan Gubernur DKI Jakarta berasal dari kelompok islamis. Meskipun, pemilih Indonesia mayoritas muslim, tetapi masih banyak pemilih yang memiliki kecenderungan nasionalis. Ditambah dengan status Anies yang tidak termasuk orang partai sehingga dukungan publiknya lebih rendah dari Prabowo dan Ganjar dibuktikan dari berbagai hasil survei.

"Misalnya potensi untuk menempatkan Anies untuk mempromosikan aspirasi-aspirasi kelompok islamis itu menjadi titik lemah. Basis pendukung dan representasi Anies kalau disebut teori prototypicality, jadi dia sedang mewakili kelompok pemilih yang mana juga menjadi kelemahan Anies jika tidak disertai upaya merangkul kelompok nasionalis," kata Arya.

Ganjar Pranowo

Sementara itu, kelemahan Ganjar tidak terlalu kencang pada kebijakan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, seperti isu tambang Wadas dan semen Rembang serta kasus korupsi e-KTP era Setya Novanto ketika menjadi anggota dewan.

"Meskipun tidak terlalu kencang tapi justru bagi saya yang menjadi titik lemah Ganjar di mata publik adalah posisi dia sebagai kader partai yang tidak sekuat Jokowi," kata dia.

Arya mengingatkan bahwa Ganjar merupakan kader partai yang memulai kariernya dari bawah. Aktivis, anggota dewan, gubernur. Sementara Jokowi cukup meroket sebelum memasuki kontestasi 2014, elektabilitas Jokowi menembus 50 persen apalagi mengantar pemimpin Indonesia dengan model kepemimpinan yang jarang ditemui publik. Bergaya sederhana hingga mempopulerkan istilah blusukan yang cukup baru bagi publik dan direplikasi oleh kepala daerah.

"Nah Ganjar ini jauh dari 50 persen, rata-rata dia mentok di 30 persen. Jadi posisi itu yang menjadi titik lemah karena kemudian publik menganggap apa yang dilakukan Ganjar adalah perintah Megawati. Posisi dukungan yang tidak terlalu kuat bagi Ganjar meskipun unggul di survei itu menjadikan dia praktis dalam perspektif publik sebagai pure petugas partai jadi itu titik kelemahan Ganjar," ujar dia.

Maka dari itu, Arya melanjutkan, Ganjar harus muncul sebagai orang yang kuat sebagai capres, punya kendali penuh atas kebijakan meskipun sulit dilepaskan karena ada Megawati dan petinggi partai lainnya. Apalagi jika membandingkan Ganjar dengan Prabowo yang memiliki kendali penuh mirip seperti SBY di 2004.

"Publik memahami dia presiden dalam konsep trias politica maka dia memiliki otoritas eksekutif yang penuh. Sementara Ganjar bagaimana pun dia berada di dalam posisi tidak cukup leluasa karena bisa jadi ada keputusan yang diambil kolektif kolegial parpol," ungkapnya.

Upaya Parpol dan Koalisi Menghadapi Kelemahan Capres

Dengan adanya kelemahan dari tiga capres tersebut, maka diperlukan sebuah upaya untuk menanggulanginya. Arya mengungkapkan, upaya-upaya tersebut harus dilakukan oleh partai politik dan individu pendukung bakal capres tersebut.

"Bagi parpol yang mengusung harus melepaskan capresnya sebagai calon pemimpin yang independen, tidak berada di bawah kendali partai justru mereka harus ada di atas partai karena logikanya sistem presidensial adalah single chief eksekutif. Jika tidak, maka publik akan membaca figur capres yang lemah. Jika mereka memilih seorang capres yang seperti itu mereka khawatir jangan-jangan ekspektasi mereka dinihilkan oleh intrik politik antar parpol," kata Arya.

Lalu, koalisi koalisi partai harus berada di irama yang sama. Arya mencontohkan dengan koalisi yang sudah terbangun, terlihat bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies justru bertengkar sendiri di depan publik. Sehingga, menurutnya posisi parpol dan koalisi harus menempatkan capres sebagai calon pemegang kepala pemerintahan dan kepala negara, tetapi di sisi lain mereka juga harus saling konsolidasi.

"Tidak bisa mengusung capres yang sama tapi terus bertengkar baik soal cawapres maupun soal platform kebijakan yang mau diusung. Komunikasi publik harus berada dalam napas yang sama," kata Arya.

Benarkah Isu-Isu tersebut Melemahkan dan Memengaruhi Suara?

Arya mengatakan, isu-isu yang melemahkan tersebut akan berpengaruh jika lawan politik mampu membuktikannya. Di samping itu, Analis komunikasi politik Universitas Padjadjaran S Kunto Adi Wibowo mengatakan ekosistem politik Indonesia yang terpolarisasi membuat setiap capres memiliki pendukung royal sehingga isu-isu tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

"Kalau menurut saya masing-masing capres sudah memiliki pendukung royal dan bagi pendukung royal yang dianggap kelemahan adalah kelebihan bahkan tidak percaya dengan kelemahan itu," ujar Kunto.

Namun, Kunto melanjutkan, isu masa lalu tersebut bisa berpengaruh bagi mereka yang belum menentukan pilihan terutama bagi generasi milenial dan generasi Z yang tidak terlalu atentif terhadap politik. Meskipun, pengaruhnya tidak terlalu besar.

"Menurut saya kalau belum muncul skandal itu agak susah sih bagi sebuah kelemahan paling dipake untuk saling serang saja dan menurut saya tidak akan berpengaruh banget ke mereka yang belum menentukan pilihan apalagi mereka yang sudah jadi pengagum berat nggak akan mempan buat mereka," kata Kunto.

Menurut Kunto, isu-isu tersebut tidak digunakan oleh para capresnya secara langsung, tetapi lebih banyak digunakan oleh para simpatisan di media sosial.

"Capresnya malah ngga pake, yang pakai simpatisan atau buzzer-buzzer di medsos. Kalau capres tidak ada yang menyerang terbuka. Justru ini serangan-serangan ini dibikin pendukungnya," ujarnya.

Alasan capres tidak menyerang secara langsung isu-isu tersebut karena nantinya akan ada pihak yang mengambil keuntungan sehingga Kunto menyarankan agar para capres lebih berhati-hati ketika menyerang kandidat lainnya secara langsung.

"Kenapa capres ga pakai karena di Indonesia mereka yang menyerang itu atau mereka yang diserang justru yang akan mengambil keuntungan dengan cara merasa terzolimi berbuat mencitrakan sebagai pihak yang terzolimi dan itu terbukti sukses di Demokrat Pak SBY kemarin. Menurut saya para capres ini harus hati-hati ketika menyerang secara langsung," tutupnya.*** [Alya Fathinah]


Jika Tak Diperhatikan Nama Ketut di Bali Terancam Punah

Tidak ada komentar



- Pemirsa, Gubernur Bali, Wayan Koster mengaku diminta oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan sekaligus ketua Umum PDIP untuk tetap menjaga populasi nama Ketut di Bali, karena mulai terancam punah. Sementara, nama Ketut merupakan panggilan untuk anak ke empat di Pulau Bali.

Gubernur Koster, mengatakan pada tahun 2023 data jumlah siswa SD, SMP, SMA, SMK, SLB itu mencapai 758.174 orang dan jumlah siswa yang memakai nama Bali sebanyak 595.931 orang atau sekitar 79 persen. Dan siswa yang memakai bukan nama Bali sebanyak 162.243 orang atau sekitar 21 persen.


"Jadi ini sekaligus menjadi proksi untuk gambaran demografi di Provinsi Bali," kata Koster, saat memberikan jawaban pandangan umum terhadap fraksi pada raperda tentang haluan pembangunan Bali masa depan, 100 tahun Bali Era Baru 2025-2125, di sidang Paripurna ke-23, di Kantor DPRD, Provinsi Bali, Rabu (28/6).

Sementara, dari jumlah siswa yang memakai nama Bali atau yang memakai nama anak pertama yaitu Putu, Wayan dan Gede sebanyak 233.13 orang atau 39 persen. Kemudian, yang memakai nama anak kedua yaitu Made, Kadek, Nengah, sebanyak 215.731 orang atau 36 persen.

Selanjutnya, yang memakai nama anak ketiga yaitu Komang dan Nyoman sebanyak 109.198 orang atau 18 persen. Dan yang memakai nama anak keempat yaitu Ketut sebanyak 37.389 orang atau hanya 6 persen.

"Jadi kecil sekali (yang memakai nama) Ketut ini. Jadi perubahan yang luar biasa ini, merupakan peringatan yang harus menjadi perhatian serius, bahwa kalau tidak dilakukan upaya nyata nama Ketut terancam punah. Jadi, kita diberikan warisan yang bagus sekali oleh leluhur kita. empat anak dengan nama urutan pertama ini, kedua ini, ketiga ini, dan keempat ini," ungkapnya.

Namun, menurut Gubernur Koster urutan nama itu dengan adanya program Keluarga Berencana (KB) berdampak buruk terhadap warisan budaya Bali dan pihaknya berharap warga Bali melahirkan anak lebih dari dua.

"Maka sekarang di Bali tidak saya izinkan memberlakukan KB dua anak. KB keluarga berencana hidup yang berkualitas rencanakan mau dua anak, empat anak, lima anak, enam anak, silahkan," jelasnya.

Pihaknya, juga sudah bicara dengan dengan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar memberi kelonggaran warga tidak mengikuti program KB dan itu juga atas arahan Megawati Soekarnoputri agar menjaga urutan nama anak-anak Bali.

"Jadi saya sudah bicara dengan Kepala BKKBN, ini juga atas arahan Ibu Megawati Soekarnoputri Putri. Koster kamu jaga itu, nama-nama anak Bali jangan sampai hilang budaya ini," ujarnya.

"Jangan kamu mau KB dua anak, katanya gitu. Makanya saya tolak sekarang, saya bilang begitu (ke Megawati). Jadi saya bicara ke Kepala BKKBN Pusat untuk Bali jangan diberlakukan KB dua anak," ujarnya.***[ded]





Wah ! Ternyata Manusia Sudah Tinggal di Gunung Sejak 30.000 Tahun Lalu Bro

Tidak ada komentar



- Manusia purba hidup bertahan hidup dengan hewan pengerat raksasa di pegunungan Ethiopia di zaman es terakhir, menurut sebuah studi baru. Ini merupakan salah satu bukti paling awal manusia pernah menghuni dataran tinggi puluhan ribu tahun lalu.

Ilmuwan yang meneliti di Ethiopia menemukan bukti paling awal yang pernah ada terkait manusia prasejarah yang tinggal di dataran tinggi, yang membangun rumah di tempat paling tinggi selama zaman es akhir lebih dari 30.000 tahun lalu.

"Temuan paling menggembirakan adalah fakta bahwa orang-orang prasejarah berulang kali, selama ratusan tahun, menghabiskan banyak waktu di dataran tinggi di lokasi pemukiman dan secara aktif, dengan sengaja memanfaatkan sumber daya Afro-alpine yang tersedia," jelas rekan penulis studi Götz Ossendorf, seorang arkeolog di Universitas Cologne di Jerman, kepada Live Science.

Dalam studi baru, para peneliti berjalan kaki dan menunggang kuda ke singkapan berbatu di dekat pemukiman Fincha Habera di Pegunungan Bale di Ethiopia selatan, yang terletak sekitar 3.469 meter di atas permukaan laut.

Peneliti lainnya, Bruno Glaser dari Universitas Martin Luther Halle Wittenberg Jerman mengatakan, dengan ketinggian hampir 4.400 meter di atas permukaan laut, Pegunungan Bale agak tidak ramah untuk ditinggali karena udaranya tipis, suhu berfluktuasi tajam, dan sering turun hujan. Dengan demikian, sebelumnya diasumsikan bahwa manusia menetap di daerah ini baru-baru ini dan untuk rentang waktu yang singkat.

Para ilmuwan menemukan banyak tanda - seperti artefak batu, tulang hewan yang gosong, pecahan tanah liat, dan manik-manik kaca - bahwa singkapan berbatu itu pernah dihuni. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang situs tersebut, mereka menganalisis sedimen yang tersimpan di tanah di sana dan mengumpulkan detail tentang bagaimana orang-orang di sana hidup.

Penanggalan karbon mengungkapkan, artefak paling awal di situs itu berasal dari antara 47.000 dan 31.000 tahun lalu.

Dengan demikian, tempat perlindungan batu ini aktif selama periode glasial terakhir, bahasa sehari-hari sering disebut zaman es terakhir, ketika lapisan es yang luas mencapai hingga bermil-mil menutupi sebagian besar planet ini.

"Pada saat itu, sebagian besar Pegunungan Bale - sekitar 265 kilometer persegi tertutup es," kata rekan penulis studi Alexander Groos, ahli glasiologi di Universitas Bern di Swiss, kepada Live Science.

"Gletser mengalir dari tutup es pusat ke lembah."

Temuan ini adalah bukti paling awal dari manusia prasejarah yang tinggal di dataran tinggi, kata para peneliti.

Meskipun zaman es terakhir mungkin bukan waktu terbaik untuk tinggal di pegunungan yang sudah cukup dingin, para ilmuwan mencatat air yang mencair di tepi gletser mungkin membuat dataran tinggi bebas es lebih menarik daripada lembah yang lebih rendah, yang lebih hangat tetapi lebih kering.

Selain itu, tikus raksasa dengan berat sekitar 2 kilogram banyak di daerah itu dan mudah diburu, dagingnya yang tebal membantu manusia bertahan hidup di medan yang berat, kata para peneliti.

Selain itu, endapan batu obsidian vulkanik di dekatnya akan memasok bahan mentah untuk pembuatan berbagai perkakas.

"Oleh karena itu, pemukiman tersebut tidak hanya layak huni, tetapi juga praktis," kata Glaser dalam sebuah pernyataan.

Alih-alih berfungsi sebagai pemukiman permanen, tempat perlindungan batu ini kemungkinan berfungsi sebagai base camp selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan pada suatu waktu, "di mana kelompok besar - 20 hingga 25 orang - tidur, menyiapkan makanan, peralatan manufaktur, sumber daya yang diimpor, dan sebagainya," kata Ossendorf.

"Manusia prasejarah pada waktu itu adalah pemburu-pengumpul bergerak, jadi mereka tidak pernah menetap di satu tempat, tetapi memiliki jadwal 'berkeliling mencari nafkah.'"

Mulai sekitar 10.000 tahun yang lalu, lokasi itu dihuni untuk kedua kalinya dan semakin sering digunakan sebagai perapian. Selain itu, "untuk pertama kalinya, lapisan tanah yang berasal dari periode ini juga mengandung kotoran hewan penggembalaan," kata Glaser dalam pernyataannya.

Para peneliti mengatakan, temuan ini menjelaskan potensi manusia untuk beradaptasi dengan perubahan di lingkungan mereka. Misalnya, beberapa kelompok orang yang tinggal di pegunungan Ethiopia saat ini dapat dengan mudah hidup dengan kadar oksigen yang rendah di udara.

Temuan para peneliti ini diterbitkan dalam jurnal Science. ***[pan]



Walaupun Utang Pemerintah Kepadanya Tidak Terbayar, Jusuf Hamka Tetap Berbagi Kurban 7 Sapi hingga 58 Kambing di Idul Adha 2023,

Tidak ada komentar



- Pengusaha Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun total berkurban 7 ekor sapi dan 58 ekor kambing di Idul Adha 1444 H/2023 ini. Hewan kurban dia bagikan ke sejumlah wilayah di Jakarta.

Kendati, Jusuf Hamka tengah berurusan dengan pemerintah yang berhutang padanya hingga Rp 179 miliar, Jusuf Hamka menyebut, ia harus tetap berbagi di momen Idul Adha 2023 ini. Diketahui, saat ini Jusuf Hamka tengah menagih utang itu pada pemerintah.

"Kambing ada 58 kambing kita bagi per kecamatan di kolong-kolong tol kita bagiin. Tetap lah kita berbuat baik, walaupun langit akan runtuh, hutang tidak terbayar, pokoknya tetap berbagi untuk kemashalatan umat," kata Jusuf Hamka ditemui usai Salat Idul Adha di Masjid Babah Alun Desari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (29/6/20223).

Adapun sejumlah hewan kurban itu, diserahkan Jusuf Hamka ke Masjid Istiqlal, Wali Kota Jakarta Utara, Papanggo, Bogor, hingga Pesantren di wilayah Megamendung untuk kemudian didistribusikan kepada warga penerima daging kurban.

Menurut Jusuf Hamka, ketimbang hewan kurban dia memperbanyak berbagi santunan berupa uang tunai atau angpao kepada anak-anak dan warga yang membutuhkan. Dia menilai santunan berupa uang tunai bakal lebih dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi daripada hewan kurban.

"Ya seperti itu tadi bagi-bagi angpao lebih bagus karena kebutuhan mereka kan kita tidak tahu," kata dia.

Bagi-Bagi Angpao

Sebelumnya, Jusuf Hamka bagi-bagi angpao usai melaksanakan Sholat Idul Adha 1444 Hijriah di Masjid Babah Alun Desari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (29/6/2023) pagi.

Dilihat Liputan6.com, Sholat Idul Adha di Masjid Babah Alun berlangsung khidmat dimulai pada pukul 07.00 WIB. Nampak, jemaah laki-laki memenuhi area dalam masjid. Sementara itu, seluruh jemaah perempuan salat di halaman masjid.

Aksi bagi-bagi angpao itu dilakukan Jusuf Hamka tepat setelah Sholat Idul Adha dan khutbah dilaksanakan. Dia Mulanya, bersalaman dengan jemaah yang hadir.

Mengenakan peci berwarna merah, para jemaah dibawa berkumpul tepat di mini market Podjok Halal sebelah masjid. Terlihat, angpao berwarna hijau ia bagikan satu-persatu kepada jemaah.

Melihat hal itu, jemaah bergemuruh dan semangat mengantri agar dapat angpao Idul Fitri dari Jusuf Hamka. Suasana sempat tak terkendali hingga proses bagi-bagi angpao itu dipindah ke dalam masjid.

"Tenang, jangan berebut masih banyak," kata Jusuf Hamka.

Para jemaah yang memperoleh angpao dari Jusuf Hamka nampak gembira. Mereka tak henti-hentinya mengucap syukur serta mendoakan Jusuf Hamka.

"Alhamdulliah rezeki dari Babah Alun, semoga sehat, semoga berkah," kata salah satu jemaah seusai menerima ampao dari Jusuf Hamka.

Tak hanya kepada jemaah, angpao juga dibagikan Jusuf Hamka kepada para pegawai dan staf yang bekerja untuknya. Selain itu, petugas keamanan hingga panitia kurban pun tak luput menerima angpao dari Jusuf Hamka.



Ternyata Bayam Kesukaan Popeye dan Bayam yang Biasa Kita Konsumsi Beda Sama Sekali

Tidak ada komentar



- Selama ini kita kerap mengaitkan bayam dengan Popeye. Pasalnya, karakter animasi itu memang hobi mengonsumsi 'canned spinach' yang bisa membuat energinya langsung bertambah berkali-kali lipat.

Selama ini, makanan itu diterjemahkan sebagai bayam. Padahal, spinach dan bayam ternyata adalah dua bahan makanan yang berbeda.


Jadi, apa perbedaan bayam yang disantap Popeye dan bayam yang biasa dikonsumsi orang Indonesia? Berikut ini penjelasannya.

Spinacia oleracea, Bayamnya Popeye


Bayam jepang atau horenso (Spinacia oleracea) memiliki daun lonjong berkilau dengan ujung membulat. Batangnya disatukan bonggol akar seperti sawi dan kailan. © unsplash.com/Louis Hansel

Merujuk dari spesies bayam yang populer dikonsumsi di Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya, maka bayam yang dimaksud adalah Spinacia oleracea. Tanaman ini berasal dari genus Spinacia. Tanaman ini memang masih satu suku dengan genus Amaranthus. Baik spinach maupun amaranth sama-sama diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai bayam.

Amaranthus dan Spinacia termasuk suku bayam-bayaman (Amaranthaceae). Dua spesies tanaman pangan yang juga termasuk suku ini adalah quinoa dan bit gula.

Spinacia oleracea memiliki daun lonjong berkilau dengan ujung membulat. Batangnya disatukan bonggol akar seperti sawi dan kailan, berbeda dari amaranth yang batangnya bercabang-cabang.

Amaranth, Bayamnya Indonesia


Bayam yang umum dikonsumsi di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara adalah green amaranth (Amaranthus). ©Tantri Setyorini

Bayam yang umum dikonsumsi di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara adalah sayuran yang berasal dari genus Amaranthus. Penyebutannya dalam bahasa Inggris adalah amaranth.

Bayam hijau yang biasa kita konsumsi umum disebut chinese amaranth atau pigweed. Mengapa disebut pigweed? Sebab, amaranth di negara-negara barat lebih populer sebagai pakan ternak.

Jenis-jenis bayam dari genus Amaranthus yang populer dikonsumsi antara lain bayam cabut (Amaranthus viridis), bayam duri (Amaranthus spinosus), dan bayam merah (Amaranthus tricolor).

Fakta Singkat tentang Spinach atau Bayam Jepang

Dilansir Vegetable Facts, spinach dikonsumsi sebagai tanaman pangan sejak 2000 tahun yang lalu di Persia. Tanaman ini lalu menyebar ke China melalui Nepal.

Prancis dan Inggris baru mengenal tanaman tersebut pada abad 14, kemungkinan besar lewat Spanyol. Pada komik strip terbitan tahun 1932, Popeye menyebut spinach kaya vitamin A, sehingga membuat manusia kuat dan sehat.




Aku Tlah Bercinta Dengan Suami Orang

Tidak ada komentar



- Perkenalkan namaku Yurika, aku masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta semester 4. Melalui situs ini aku ingin membagi kisah cintaku dengan seorang lelaki ZA yang belakangan aku ketahui telah beranak istri.

Pembaca yth, kisah cinta ini dimulai dengan perkenalanku dengan ZA melalui Facebook, ZA begitu romantis, setiap dia menyapaku perasaanku selalu melambung, dunia serasa milik kami berdua. Oiya aku adalah tipe wanita yang mudah jatuh hati, pencemburu, dan sangat suka disanjung.

Dari facebook kemudian kami saling bertukar nomor handphone, dan kemudian tiada hari yang kami lewatkan tanpa sms dan telponan. Dia mengaku masih lajang karena pacarnya selingkuh, bodohnya aku percaya saja dengan apa yang dia katakan.

Hari berlalu begitu cepat, gak terasa sudah 3 bulan kami jadian, sampai suatu ketika ada sms masuk ke hape ku mengaku sebagai istri ZA. Kutanyakan ke ZA dan dengan begitu meyakinkan ZA bilang padaku kalau wanita itu adalah orang yang sirik sama hubungan kami.

Aku percaya karena aku begitu mencintainya, orang tua dan teman-temanku semua tahu kami berpacaran karena di facebook dia selalu menyebutku dengan kata sayang, mamah, ayang yang membuat setiap temanku jadi iri padaku. Suatu saat kami saling berkirim foto (ma’af) alat vital kami masing-masing, aku tertegun dengan yang aku lihat, singkat kata kami ketemuan dan kami lupa dengan status kami yang masih berpacaran,, pembaca… kami khilaf karena tidak bisa menahan nafsu.

Hari2 berikutnya pertemuan semakin rutin kami jalani dan kamipun semakin sering melakukan hubungan layaknya suami istri, sampai suatu ketika tepatnya tanggal 1 bulan Suro, pagi, ketika aku mengantar adikku dengan sepeda motor berangkat sekolah, di gang depan rumah aku terjatuh dari motor dan harus rawat inap di rumah sakit, tapi aku ngotot tidak mau dirawat, aku ingin pulang, beruntung Dokter mengijinkan.

Mungkn ini semua adalah karma dari dosa-dosaku, tanggal 2 keesokan harinya, aku di sms seseorang menggunakan nomor handphone ZA, aku kaget karena dia juga mengirim balik semua sms yang sudah kukirim untuk ZA yang memang kata-katanya sangat vulgar karena aku pikir kami pasangan kekasih.

Karena penasaran aku telpon ke nomor tersebut, tapi yang menerima seorang wanita, dengan kata-kata kasar aku didamprat, aku terima, ternyata dia adalah istri sah ZA yang selama ini sering sms aku.

Oh Tuhan, hancur semua impianku, aku sudah menghancurkan keutuhan rumah tangga orang lain. Sungguh aku merasa sangat malu terhadap istri ZA, karena setelah emosinya mereda dia begitu lembut berkata supaya aku tetap harus semangat hidup karena diapun tahu semua bukan hanya salahku tapi juga salah suaminya, dari dia pula aku tahu bahwa selama ini ZA adalah pengangguran yang hidup dari keringat istrinya.

Tapi pembaca, seiring waktu berjalan, ZA kembali mencoba menghubungiku, dia bilang tetap cinta sama aku tapi juga tidak mau melepas istri dan anaknya, dan aku kembali terperangkap pada cinta dan rayuan mautnya, apalagi dia selalu memuaskan aku saat kami bercinta.

Pembaca yang budiman, aku bingung, apa yang harus aku lakukan? Bagaimana menurut anda ? Silahkan komentar pada kolom yang tersedia dibawah. ***


Seperti yang diceritakan Yurika kepada redaksi


Usia Terus Bertambah, Maka Ada 4 Cara Untuk Menjaga Kesehatan Perut

Tidak ada komentar

Kamis, 29 Juni 2023




- Ketika kita menua, sejumlah organ dan kondisi tubuh bakal menurun kesehatan dan kebugarannya. Salah satu organ tubuh yang kondisinya bakal menurun adalah perut.

Menurunnya kondisi perut ini bisa membuatmu tidak lagi bisa makan sebebas sebelumnya. Menjaga kesehatan perut merupakan hal yang sangat penting untuk hidup di masa tua yang sehat.

Walau begitu, berbeda dengan bagian tubuh lain seperti sendi atau tulang, perut bisa tetap efektif walau sudah tua. Mikrobioma yang berada di dalam usus tidak bakal kehilangan fungsinya seiring usia.

Faktanya sekitar 70 persen dari sistem kekebalan tubuh kita berada di dalam usus. Hal ini menunjukkan hubungan yang konstan antara usus dan sistem kekebalan tubuh.

Peradangan juga merupakan salah satu makanan kesehatan yang mungkin terjadi ketika sistem imun tubuh tidak berjalan dengan tepat. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh sangat penting terutama ketika usia bertambah.

Berbagai cara menjaga kesehatan perut bisa kamu lakukan untuk mencegah risiko masalah kesehatan lebih lanjut. Dilansir dari Medical Daily, berikut sejumlah cara menjaga kesehatan perut walau usiamu terus bertambah.

Konsumsi Suplemen Probiotik dan Prebiotik

Konsumsi suplemen bisa jadi cara yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan kondisi kesehatan perut. Keberadaan bakteri sehat di dalam perut bisa berdampak positif pada kesehatanmu secara keseluruhan.

Perhatikan Jenis Makanan

Makanan tertentu seperti makanan olahan memiliki protein hewani dan lemak jenuh yang tak sehat. Sebaiknya konsumsi lebih banyak sayuran dengan kandungan serat dan nutrisi yang tinggi dan berguna menjaga kesehatan perut dan tubuh secara keseluruhan.

Perhatikan Konsumsi Antibiotik

Konsumsi obat-obatan terutama antibiotik perlu sangat dicermati karena sejumlah dampak yang mungkin muncul. Dampak ini mungkin juga dapat terjadi pada perut sehingga jangan sembarangan mengonsumsi obat ini.

Banyak Beraktivitas

Konsumsi makanan sehat saja tak cukup untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mengimbanginya dengan olahraga secara konsisten merupakan hal yang harus dilakukan.

Seiring bertambahnya usia, perlu dilakukan sejumlah penyesuaian pada tubuh dan gaya hidupmu. Jangan lupa melakukan sejumlah hal ini agar kesehatan tetap terjaga kendati usia bertambah. *** [RWP]



OMG ! Belasan Pelajar SMP di Ciamis Dicabuli Guru, Pelaku Berdalih Beraksi Spontan

Tidak ada komentar



- Polisi menetapkan seorang guru di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara. Pelaku berinisial YH (54), seorang guru ASN salah satu sekolah di Ciamis.

"Sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan dalam proses penanganannya kami telah melakukan serangkaian pemeriksaan lebih dari 20 orang saksi," kata Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro saat jumpa pers pengungkapan kasus tersebut di Ciamis, Rabu (18/6).

Guru tersebut ditangkap anggota Satreskrim Polres Ciamis setelah mendapat laporan kasus dugaan kekerasan seksual dengan korban sejumlah anak di bawah umur.

Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi dan bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), untuk menangani kasus itu hingga akhirnya menetapkan guru tersebut sebagai tersangka.

"Kejadian dugaan perbuatan cabul atau pelecehan tersebut dilakukan di salah satu sekolah," kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Ciamis Iptu Muchammad Arwin Bachar dan Kasi Humas Polres Ciamis Iptu Magdalena.

Pengakuan Pelaku

Dia mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi bahwa aksi tersangka dilakukan dengan terlebih dahulu mendekati korban yang rata-rata berusia 13 sampai 14 tahun dan merupakan anak didiknya.

Tersangka mengakui perbuatannya itu dilakukan secara spontan dengan memanggil korban ke ruangan tempatnya bertugas di sekolah, kemudian terjadi perbuatan menyentuh bagian sensitif korban.

"Perbuatan tersebut dilakukan spontan, ada yang ketemu di lokasi dan menyentuh bagian sensitif. Ada yang dipanggil ke ruangan, modus tersangka beberapa kali menyentuh bagian sensitif dari para korban," kata dia, demikian dikutip Antara.

Aksi Pelaku

Tony menyampaikan perbuatan tersangka itu terjadi dalam kurun waktu November hingga Desember 2022 dan dilakukan terhadap korban dalam waktu berbeda-beda.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui korbannya berjumlah 15 orang, dengan lima orang di antaranya murid laki-laki.

Tersangka sudah ditahan Mapolres Ciamis untuk menjalani proses hukum lebih lanjut dan dijerat Pasal 82 ayat 1 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

"Ancaman hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun penjara. Kekerasan seksual paling lama 12 tahun penjara dan atau denda Rp300 juta," kata dia.

Dia menambahkan para korban yang sempat mengalami trauma, saat ini sudah kembali beraktivitas seperti biasa dan masih berstatus sebagai pelajar. ***


Don't Miss
© all rights reserved 2023
Created by Mas Binde